InfoKomputer Online | Enterprise, Bisnis, Teknologi, Solusi |

Setelah resmi diluncurkan pada 29 Juli lalu, sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 10, berhasil meraih respons positif. Satu hari setelah dirilis, Windows 10 sudah terpasang di 14 juta perangkat. Tingginya animo konsumen ini dikarenakan adanya fasilitas upgrade gratis bagi konsumen yang sebelumnya telah memasang Windows 7 dan Windows 8.1 resmi di perangkatnya.
Sebagai upaya mempercepat adopsi masyarakat terhadap Windows 10, Microsoft menggandeng sejumlah partner untuk menyediakan layanan upgrade dan training gratis kepada konsumen di Indonesia.
Salah satu mitra terdekat Microsoft yakni Bhinneka.com yang telah menggelar “Windows 10 Days”, acara upgrade gratis ke Windows 10 serta dilengkapi pelatihan bagi konsumen untuk memaksimalkan aneka feature baru di Windows 10.
Acara “Windows 10 Days” ini diadakan di gerai Bhinneka.com di Jl. Gunung Sahari Raya 73C No. 5-6, Jakarta Pusat, pada Hari Sabtu (8/8) lalu.
“Bhinneka.com memberikan pelayanan kepada pengguna Windows 7 atau Windows 8.1 original untuk menginstalasi dan mengonfigurasi lisensi kode Windows 10. Tidak hanya itu, kami dapat membantu konsumen yang ingin menanyakan hal-hal terkait masalah teknis, cara penggunaan, dan lain sebagainya. Bhinneka.Com juga membuka pelayanan konsultasi terkait dengan pemilihan lisensi dan produk yang tepat, khusus produk software Microsoft,” papar Yos Rifanto (Senior Manager, Bhinneka.com Services).
Dalam melayani upgrade Windows 10, Bhinneka.com juga menyediakan tim teknisi khusus yang mempunyai sertifikat resmi untuk melayani instalasi software Windows 10 dan memberikan pelatihan singkat bagi para pengguna Windows 10 yang baru melakukan upgrade.
“Microsoft mendukung penuh pelaksanaan ‘Windows 10 Days’ yang dilakukan oleh Bhinneka.com. Penyelenggaraan acara ini membantu Microsoft dalam mempercepat proses upgrade ke Windows 10 bagi para pengguna Windows 7 dan Windows 8.1 original. Tidak hanya itu, dukungan ini juga membantu Microsoft untuk memaksimalkan kenyamanan penggunaan Windows 10," demikian komentar Lucky Gani (Windows Business Group Head, Microsoft Indonesia).
Seperti yang telah diinformasikan oleh pihak Microsoft, pengguna dapat melakukan upgrade gratis selama satu tahun setelah peluncuran. Karena itu, Bhinneka.com juga akan terus melayani upgrade gratis ke Windows 10, bahkan setelah acara "Windows 10 Days" selesai.

"Ketika aku pertama kali mengerjakan Snapchat pada tahun 2011, itu hanyalah sebuah mainan. Namun, mengutip Eames: 'Mainan tidaklah sepolos kelihatannya. Mainan dan games menjadi pembuka dari ide-ide yang serius',” kata Evan Spiegel.
Banyak yang mengaitkan kesuksesan Evan Spiegel dengan latar belakang keluarganya yang mapan. Padahal, kesuksesan itu muncul karena Spiegel kecil bertekad tidak ingin seperti ayahnya.
Lahir pada 4 Juni 1990, Evan Spiegel tumbuh di kawasan mewah Pacific Palisades di California. Ayah dan ibunya merupakan pengacara yang sukses. Ibu Spiegel, Melissa Ann Thomas, merupakan wanita termuda yang pernah lulus dari Harvard Law School. Ayah Spiegel, John W. Spiegel merupakan partner di kantor pengacara Munger, Tolles & Olson.
Spiegel menuntut ilmu di Crossroads School for Arts and Sciences di Santa Monica. Ketika duduk di bangku SMU, ia juga belajar web design dan mengambil kelas dari Otis College of Arts and Design. Ia melanjutkan jenjang pendidikan tingginya ke Stanford University untuk belajar desain produk.
"Saya lelaki kulit putih dan berpendidikan tinggi. Saya benar-benar beruntung. Dan hidup tidaklah adil," kata Spiegel tentang kehidupannya, seperti dilansir dari Business Insider. Jalan hidup Spiegel memang nyaris sempurna. Ia tidak pernah merasa kekurangan. Meski begitu, ia tetap berani mengambil jalur sulit wiraswasta dengan membuat Snapchat.
Melesat Karena Snapchat
Evan Thomas Spiegel merintis Snapchat ketika masih duduk di bangku kuliah di Stanford University. Ia membangunnya bersama dua rekannya, Reggie Brown dan Robert Murphy. Namun pada tahun 2011, Spiegel memutuskan untuk meninggalkan kampus dan mengikuti keyakinannya membesarkan Snapchat.
Kesibukan sang ayah adalah inspirasi utama Spiegel untuk mengambil jalannya sendiri. "Ayah saya sering membatalkan liburan karena mendapatkan telepon dari tempat kerjanya. Saya sering berpikir bahwa ketika saya besar nanti, saya ingin menjadi seperti orang yang menelepon ayah saya," ujar Spiegel.
Setelah tiga tahun berlalu, Snapchat tumbuh besar dan mengantarkan Spiegel ke jajaran orang-orang terkaya sekaligus paling berpengaruh di dunia. Pada April 2014, majalah Time menempatkan nama Spiegel dalam jajaran "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia". Tak hanya itu, Forbes pada tahun 2015 menempatkan Spiegel dalam jajaran orang terkaya di dunia di usianya yang baru 24 tahun.
Mengapa Snapchat sedemikian menarik?
Snapchat merupakan aplikasi di smartphone yang memungkinkan pengguna mengirim foto ke temannya berdasarkan waktu. Ketika waktu habis, gambar akan menghilang selamanya. Itulah yang membuat para pengguna senang karena foto pribadi itu tidak selamanya tersimpan di internet.
Saat ini pengguna aktif Snapchat per bulan mencapai 100 juta dan mengirimkan 400 juta Snaps setiap hari. Angka itu setara dengan jumlah total unggahan harian di Facebook dan Instagram.
"Akan lebih baik untuk setiap orang jika kita menghapus segala sesuatunya secara otomatis dan hanya menyimpan hal-hal yang penting bagi kita," katanya.
Kesuksesan Snapchat membuat banyak orang terperangah. Bahkan Mark Zuckerberg pernah berniat membeli Snapchat dengan nilai US$3 miliar. Namun Spiegel menolaknya.
"Jalan yang harus Anda ambil adalah yang Anda yakini dan ingin lakukan. Kami membangun sebuah tim di sekitar ide itu. Jadi, ketika Anda membangun sebuah tim yang dahsyat dan yakin membangun sesuatu yang sangat berharga, Anda tinggal melanjutkannya," kata Spiegel.
Kelanjutan inovasi itu bisa dilihat melalui feature Discover di dalam Snapchat yang diperkenalkan pada Februari lalu. Di dalam Discover, pengguna bisa melihat video dari penyedia content ternama seperti CNN, ESPN, Daily Show, sampai Yahoo! News. Semua kanal itu diperlakukan setara, tidak seperti media sosial lain yang mengandalkan algoritma untuk merekomendasikan video yang ingin kita tonton. Dan mewarisi sifat ketidakpermanenan Snapchat, video hari ini hanya akan bertahan selama 24 jam dan diganti video baru di keesokan harinya.
Feature Discover Snapchat mendapatkan sambutan hangat, dengan jutaan pengguna menonton tiap kanal setiap harinya.
Tegar Hadapi Masalah
Meski terlihat mulus, perjalanan Spiegel bukan tanpa masalah. Ia pernah mendapatkan gugatan dari Reggie Brown yang mengklaim kepemilikannya atas aplikasi Snapchat. Nama Spiegel juga sempat terseret di insiden hacking Sony. Korespondensinya dengan CEO Sony Pictures, Michael Lynton, yang juga menjadi direksi di Snapchat, terkuak ke publik.
Namun masalah terbesar tentunya adalah insiden bocornya 98 ribu file pengguna Snapchat. Peristiwa itu sebenarnya terjadi karena pengguna menggunakan aplikasi pihak ketiga (snapsaved.com) untuk menyimpan foto dan video yang dikirim ke mereka. Jadi yang bocor adalah file di snapsaved.com, bukan di server Snapchat. Namun peristiwa itu tetap saja mencoreng citra Snapchat sebagai media sosial yang melindungi privacy.
Seluruh insiden itu menunjukkan jalan Spiegel menuju kesuksesan masih panjang. Tantangan demi tantangan masih harus ia hadapi. Namun pencapaian Spiegel di usianya yang masih sangat muda bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kaum muda di seluruh dunia.
Membangun data center di era sekarang memberikan tantangan yang tidak pernah ada sebelumnya. Pasalnya, dunia IT kini dipenuhi trend dan teknologi yang membuat sebuah data center harus lincah beradaptasi. Sebut saja teknologi virtualisasi, cloud computing, big data, maupun trend peningkatan biaya listrik. Semua faktor itu membuat data center yang kita bangun hari ini dengan cepat ketinggalan jaman dan menjadi tidak efisien.
Hal ini memaksa kita untuk melakukan pendekatan berbeda dalam membangun data center. Membangun data center tidak lagi dilakukan berbasis paradigma pekerjaan yang selesai ketika data center tersebut sudah beroperasi. Membangun data center di masa sekarang harus mengedepankan fleksibilitas data center tersebut untuk beradaptasi dengan kebutuhan di masa depan.
Bagaimana melakukannya? Ada dua hal pokok yang bisa jadi patokan. Yang pertama adalah kita harus memperhitungkan data center seperti apa yang kita inginkan di masa depan dan bagaimana data center itu dengan mudah beradaptasi. Patokan kedua adalah bagaimana kita bisa meningkatkan kinerja data center tersebut secara terus-menerus dengan cara melakukan audit dan strategi upgrade yang tepat.
Mari membahas poin pertama. Saat membangun data center, seringkali kita lebih berkutat pada proyeksi workload di masa depan. Satu hal yang sering dilupakan adalah mempersiapkan proses upgrade yang akan kita lakukan di masa depan. Untungnya, komponen data center masa kini sudah mengarah ke sistem modular. Row-based cooling dan atau hybrid cooling, misalnya, kini relatif lebih scalable untuk mengantisipasi penambahan profil workload di masa depan.
Tidak cuma komponen cooling yang kian modular, namun juga Data center Physical Infrastructure (DCPI). Salah satu trend di DCPI adalah apa yang disebut "facility modules" yang memuat komponen inti infrastruktur dalam konfigurasi blok—atau mirip seperti Lego. Dengan pendekatan modular seperti ini, proses upgrade pun bisa berlangsung lebih mudah.
Namun mendesain data center yang fleksibel tidak cuma terbatas pada penggunaan komponen modular. Anda juga harus membuat simulasi kemungkinan perubahan di sisi data center. Untuk itu, Anda membutuhkan tools seperti Data center Infrastructure Management (DCIM) sejak tahap perencanaan. Dengan melibatkan DCIM sejak awal, Anda memiliki dasar perhitungan mengenai pengembangan data center di masa depan, seperti komponen modular apa yang akan Anda butuhkan, komponen apa dan di mana yang harus redundan, dan bagaimana data center bisa direkonfigurasi.
Peran DCIM semakin krusial karena mempengaruhi poin kedua dari data center yang fleksibel, yaitu optimalisasi data center secara terus-menerus.
Optimalisasi data center bisa dilakukan jika Anda bisa menghitung dan menganalisa semua aktivitas yang terjadi di infrastruktur data center Anda.
Dengan DCIM, Anda bisa memonitor dan mendokumentasikan semua hal tersebut. Anda juga bisa membuat model dari aktivitas yang sering terjadi bahkan menguji peningkatan kinerja yang terjadi jika melakukan sebuah perbaikan atau perubahan. Dengan sistem yang informatif dan terdokumentasikan, semua pihak terkait bisa mendapatkan data terkini mengenai konfigurasi data center Anda dan memanfaatkannya untuk berbagai hal seperti menyusun disaster atau emergency plan, perencanaan bisnis dan sebagainya.
Selain mengandalkan DCIM, sebuah data center juga memerlukan sebuah standar audit atau assessment. Melalui aktivitas audit ini, Anda bisa mengetahui isu terkait reliability maupun efisiensi yang ada di data center Anda dan melakukan langkah yang tepat untuk menjawab semua isu yang muncul.
Tiap data center memiliki kebutuhan assessment yang berbeda, namun harus dilakukan reguler setidaknya dilakukan sekali setiap tahun.Ada banyak isu yang bisa ditemukan pada proses assessment atau audit ini. Salah satu yang sering ditemukan adalah temperatur data center yang sering kali disetel di bawah yang seharusnya, sehingga menimbulkan inefisiensi. Air flow sering kali juga menjadi masalah yang ditemukan di proses audit, padahal masalah ini bisa diatasi dengan melakukan rekonfigurasi posisi komponen di dalam data center.
Hal terakhir ini menjadi penting karena assessment tidak melulu soal penambahan komponen baru. Hasil proses audit sering kali hanya proses rekonfigurasi yang tidak membutuhkan pembelian komponen baru. Dan itu seharusnya yang diutamakan di proses audit.
Audit harus dilakukan vendor yang kompeten, yang mempunyai perspektif global dan punya pemahaman dan keahlian yang komprehensif mengenai standar dan regulasi data center. Beberapa regulasi yang penting dalam data center contohnya Green Grid yang mengatur soal efisiensi. Ada juga standar Uptime Institute yang mengatur sisi reliability.
Yang tak kalah penting adalah vendor yang melakukan assessment harus mempunyai pengalaman dan pemahaman mendalam tentang semua komponen yang ada di dalam data center, seperti sistem pendingin, kelistrikan, monitoring, software DCIM, dan parameter krusial lainnya.
Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan, kunci sukses membangun data center yang andal adalah dengan membuat pondasi yang luwes sejak awal dan selalu mengawasi dari sisi operasionalnya agar efisiensi dan availability-nya terus terjaga.
Jangan puas dengan yang telah ada. Jangan pula menunggu masalah muncul. Anda harus terus memikirkan bagaimana meningkatkan efisiensi dan performa data center secara terus-menerus. Dengan cara berpikir seperti itu, Anda akan memperoleh data center yang selalu siap menghadapi segala tantangan.
Dapatkan layanan GRATIS Energy Step1 Assessment Service dari Schneider Electric untuk data center Anda. Syarat: Data center Anda harus terdiri dari minimum 10 rak server dan sudah berdiri lebih dari 5 tahun. Daftarkan diri Anda di SEReply.com dan masukkan kode: 58163P.
Schneider Electric akan memilih 5 data center pertama yang didaftarkan dan memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan gratis EnergyStep1 Assessment tersebut.
Sony Mobile memperkenalkan dua smartphone yang menyasar kelas menengah melalui Sony Xperia C5 Ultra dan Sony Xperia M5. Dua smartphone ini menawarkan keunggulannya dalam hal kamera, desain, baterai, dan kinerja.
"Kami sangat senang menghadirkan dua produk baru yang menonjolkan kemajuan Sony dalam hal teknologi kamera," kata Tony McNulty, Vice Presiden, Value Category Business Management, Sony Mobile Communications. "Kami mengerti bahwa kapabilitas kamera sangat penting bagi pengguna smartphone, sehingga kami memastikan bahwa kecemerlangan kamera Sony yang ada, sekali lagi terlampaui pada seri Xperia C5 Ultra dan Xperia M5 tanpa mengorbankan fitur lain pada desain dan kinerja."
Xperia C5 Ultra
Xperia C5 Ultra dipersenjatai dengan prosesor Octa-core 1.7 GHz 64 bit, RAM 2GB dan dukungan jaringan 4G. Dengan kapasitas baterai 2930 mAh mampu bertahan hingga dua hari, serta pemutaran video hingga 7 jam 47 menit. Ditambah lagi, mode Ultra STAMINA yang mengoptimalkan penggunaan baterai memastikan penggunaan lebih efektif.
Xperia C5 Ultra menggunakan layar full HD berukuran 6 inci dengan IPs dan teknologi Sony TV Mobile BRAVIA Engine 2. Desainnya dibuat dengan tepi layar super tipis untuk memberi tampilan layar yang hampir tak bertepi. Dengan bingkai aluminium dan tiga warna variasi, termasuk hitam, putih dan mint metalik, Xperia C5 Ultra menawarkan desain premium.
Tidak ketinggalan teknologi PROselfie dengan menggunakan kamera depan dan belakang yang sama-sama memiliki resolusi 13-megapiksel. Kedua kamera menampilkan sensor Sony Exmor RSTM, HDR untuk foto dan video, dan mode Auto scene recognition yang mudah digunakan yang menganalisis dan menyesuaikan pengaturan otomatis untuk memberikan hasil sempurna.
Memotret selfie juga ditingkatkan dengan integrasi terbaru dari Sony Selfie Flash pada kamera depan dan mencerahkan lebih banyak gambar. Perangkat yang memiliki lensa lebar 22 mm ini dapat memuat lebih banyak gambar dalam bingkai.
Xperia M5
Xperia M5 menggunakan prosesor Octa-core 2.0GHz 64-bit dari MediaTek Helio X10 dengan RAM 3 GB memberikan kinerja menakjubkan dan kecepatan untuk mengoptimalkan daya tahan baterai. Sementara itu, konektivitas 4G memungkinkan mengunduh konten audio dan video secara cepat.
Mengikuti kesuksesan Xperia M4 Aqua dalam hal kamera, Xperia M5 hadir dengan kamera belakang dengan resolusi 21,5 MP yang memungkinkan Anda menangkap momen-momen luar biasa selayaknya seorang profesional. Kemampuan 5x Clear Image Zoom memungkinkan untuk mendekati subjek tanpa kehilangan kualitas.
Dengan autofokus Hybrid 0,25 detik, Xperia M5 menyediakan tangkapan autofokus yang cepat dan akurat. Teknologi terbaru Hybrid AF dikemas pada kedua Phase Detection AF dan Contract Detection AF, dan kecepatan yang terdepan dalam industri. Dengan daya untuk menangkap video beresolusi 4K, Xperia M5 menawarkan kualitas dan kinerja dari sebuah kamera digital yang compact.
Kamera depannya memiliki resolusi 13 MP dengan autofokus terintegrasi dan perekaman video Full-HD. Ditambah lagi, sejumlah aplikasi kamera untuk membawa foto selfie ke tingkat selanjutnya, termasuk Face in picture, AR mask dan Style portrait.
Layarnya berukuran 5 inch dengan resolusi full HD yang menggunakan teknologi Mobile BRAVIA Engine 2 sehingga memberikan ketajaman dan kontras lebih baik untuk tampilan mengagumkan, sementara IPS memastikan tampilan sempurna pada sudut manapun dan warna-warna akurat dari ujung ke ujung.
Xperia M5 juga kedap air dan rapat dari debu, dengan lubang USB tanpa tutup untuk tambahan kenyamanan dan kemudahan dalam pengisian daya. Smartphone ini juga didesain untuk durabilitas dengan sudut-sudut stainless steel untuk melindungi dari benturan.
Kedua perangkat ini tersedia baik dalam varian Single dan Dual SIM. Xperia C5 Ultra dan Xperia M5 akan tersedia mulai pertengahan Agustus 2015.
PT Samsung Electronics Indonesia menghadirkan line-up produk terbaru di kategori professional display atau yang lebih dikenal dengan sebutan Samsung Smart Signage.
Merupakan rangkaian produk yang disesuaikan dengan kebutuhan komersial, Samsung Smart Signage dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis dari hampir semua jenis industri, seperti retail, perhotelan, perbankan, logistik, transportasi, korporat serta pendidikan.
"Samsung Smart Signage diluncurkan untuk memberikan kemudahan dan efisiensi melalui solusi-solusi yang inovatif, yang akan sangat membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk meningkatkan performa bisnisnya," papar Kanghyun Lee – Vice President Corporate Business and Corporate Affairs PT Samsung Electronics Indonesia.
"Indonesia adalah negara yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin ekonomi di kawasan Asia Tenggara, jika para pengusaha dan pelaku bisnisnya mau mengikuti dan mengadopsi perkembangan teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas usaha mereka," tambah Lee.
Berdasarkan data lembaga survei Future Source, pada kuartal pertama di tahun 2015, Samsung masih menduduki tempat teratas dengan market share tertinggi pada pasar professional monitor di Indonesia. Data Future Source juga mencatatkan pertumbuhan market share Samsung Indonesia sebesar 57% dari 18% pada kuartal pertama 2014 ke 32% di kuartal pertama di tahun 2015. Sementara pertumbuhan pasar professional monitor hanya tercatat sebesar 3% pada kuartal yang sama.
Samsung juga memperkenalkan produk terbarunya yaitu Samsung Smart Signage UHD, layar monitor dengan ukuran 85" yang memiliki resolusi dan teknologi Ultra High Definition (4K), serta Samsung LED Display, videotron dengan kerapatan pixel mulai 1.5mm hingga 25mm, yang dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan komersil di dalam maupun luar ruangan.
Kedua produk ini juga memiliki fitur manajemen konten yang dapat disentralisasi melalui jaringan internet, yang disebut dengan MagicInfo. Merupakan manajemen solusi konten yang intuitif dan cerdas, MagicInfo dapat memudahkan pengguna melakukan berbagai fungsi, dari membuat layout dengan template yang tersedia, hingga merancang, mengatur jadwal, mengirimkan konten, mencetak log tayang, memonitor seluruh layar yang terpasang serta mengelola sistem tampilan multimedia interaktif dan kompleks.
Selain jajaran Smart Signage, Samsung juga memperkenalkan line-up terbaru untuk kategori Hospitality Display, atau yang lebih dikenal dengan Hotel TV. Dikembangkan secara spesifik untuk hotel, rumah sakit dan serviced apartment, Samsung Hospitality Display akan memudahkan penggunanya dalam menginstal, mengatur, mengkustomisasi dan mengamankan tampilan. Bagi para tamu, mereka mendapatkan pengalaman yang lebih personal sehingga mendorong keinginan untuk kembali berkunjung.
Convertible notebook 2-in-1 sempat menarik perhatian berkat rancangan dan fungsinya yang bisa mengubah notebook menjadi komputer tablet (dan sebaliknya). Mencoba menghadirkan inovasi berbeda, Acer Aspire R13 pun meluncurkan produk rancangannya yang unik dan keren dengan layar yang bisa diubah ke berbagai mode.
Dengan desain engsel layar bernama Ezel Aero Hinge yang bisa dibalik hingga 180 derajat, notebook ini bisa diubah ke enam mode yang terdiri dari Notebook, Ezel, Stand, Pad, Tent, dan Display. Desain unik ini membuat Acer Aspire R13 mendapatkan penghargaan internasional berupa Best of IFA 2014 di kategori convertible notebook. Produk ini juga mendapat penghargaan pada ajang CES 2015 di Las Vegas sebagai Innovation Awards Honore untuk teknologi dan desainnya yang mengagumkan.
Menggunakan layar sentuh berukuran 13,3 inci yang memiliki resolusi full-HD, produk ini mampu menampilkan gambar secara lebih tajam. Layar sentuhnya sudah mendukung teknologi 10 finger muti-touch dan juga memiliki dukungan terhadap stylus Active pen. Tujuannya, memudahkan pengguna menggambar atau mencatat saat notebook digunakan pada mode Pad/komputer tablet. Agar lebih kuat dan tangguh, digunakan pelindung Gorilla Glass 3 pada layar depan dan cover di belakangnya, sehingga produk ini lebih tahan terhadap goresan dan benturan.
Di balik ketangguhannya, layar 13 inci pada Aspire R13 juga menyimpan keindahan. Dengan resolusi Full HD, kualitas layar produk ini dijamin memukau berkat ketajaman dan detail visual yang amat baik. Respons layar terhadap sentuhan juga amat baik dan lancar, dengan kemampuan untuk mengenali sepuluh sentuhan sekaligus.
Aspire R13 merupakan notebook pertama di Indonesia yang telah dilengkapi prosesor Intel Core i7 generasi terbaru, Broadwell. Kelebihan dari prosesor Intel Broadwell memang terletak pada konsumsi daya yang lebih efisien, performa grafis lebih tinggi, serta kemampuan multimedia yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya yaitu Haswell. Prosesor Intel Core i7-5500U yang dipasangkan dengan memori jenis DDR3L 8 GB (low wattage) membuat kinerja notebook ini tetap tangguh tanpa menggunakan daya yang besar. Hal ini terbukti dari hasil benchmarking yang menampilkan skor cukup tinggi dengan daya tahan penggunaan baterai yang tahan lama (lihat tabel).
Aspire R13 menggunakan dua SSD berkapasitas masing-masing 128 GB yang dikonfigurasi ke mode RAID 0. Konfigurasi ini menjadikan kapasitas simpan total produk ini menjadi sebesar 256 GB dengan kinerja lebih gesit. Hal ini memang terbukti pada saat Anda membuka cover, otomatis Windows akan langsung aktif dalam hitungan detik tanpa harus menekan tombol power.

USB Charging
Port USB 3.0 mendukung feature Power-off Charging yang bisa digunakan untuk mengisi baterai gadget meskipun notebook dalam kondisi mati (off).

Enam Mode
Bermodalkan engsel dengan nama Ezel Aero Hinge, layar produk ini bisa ditekuk dan dilipat. Ini memungkinkan pengguna mengoperasikan notebook dengan enam mode posisi yang berbeda.

Stylus
Stylus Active Pen menggunakan baterai AAA. Stylus ini memudahkan pengguna menggambar atau mencatat, terutama saat notebook digunakan dalam mode Pad/komputer tablet.

Lebih Tangguh
Notebook ini tidak hanya menggunakan Gorilla Glass 3 pada permukaan layar, tetapi juga pada bagian cover depan.

Konfigurasi Raid 0
Media simpannya menggunakan dua SSD 128 GB yang dikonfigurasi ke mode Raid 0 (striped) sehingga kapasitas totalnya menjadi 256 GB. Kinerjanya menjadi lebih cepat.
Hasil uji
Pengujian | Acer Aspire R13 | Fujitsu Lifebook S90 |
---|---|---|
3DMark Pro Edition – Fire Strike | 771 | 569 |
3DMark Pro Edition – Cloud Gate | 4447 | 4292 |
3DMark Pro Edition – Ice Storm | 45912 | 39237 |
PCMark 8 Pro Edition - Home Accelerated | 2870 | 2640 |
PCMark 8 Pro Edition - Creative Accelerated | 3007 | 3332 |
PCMark 8 Pro Edition - Work Accelerated | 3920 | 3653 |
SiSoft Sandra 2014 – Aggregate Arithmetic | 31,16 GOPS | 38,9 GOPS |
SiSoft Sandra 2014 – Aggregate Multimedia | 69,2 Mpix/s | 90,09 Mpix/s |
SiSoft Sandra 2014 – Aggregate Memory | 19,11 GB/s | 17,72 GB/s |
Cinebench R15 - CPU | 151 cb | 244 cb |
Stalker: Call of Pripyat Benchmark (average) | 16 fps | 12 fps |
Encoding Video (Expression Encoder 4 SP2)* | 31 menit 47 detik | 23 menit 24 detik |
Encoding Audio (Lame Front-End 1.8)* | 1 menit 21 detik | 1 menit 15 detik |
Memutar Video Full-HD (Battery Meter)** | 5 jam 32 menit | 4 jam 58 menit |
Mode Teks (Battery Eater 05 Pro)** | 13 jam 1 menit | 9 jam 5 menit |
*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik
Plus: Layarnya bisa difungsikan hingga enam mode, kinerja tangguh, waktu booting gegas dengan konfigurasi RAID 0, layar sentuhnya responsif dan dilengkapi dengan stylus berbasis active pen; daya tahan baterai lama, Gorilla Glass 3 pada dua sisi layar, USB Power-off Charging.
Minus: Mahal, kapasitas media simpan kurang besar, tanpa port LAN.
Spesifikasi | Acer Aspire R13 (R7-371T) |
---|---|
Prosesor | Intel Core i7-5500U 2,4 – 3,0 GHz |
RAM | 8 GB DDR3L-1600 MHz |
Chipset | Intel Broadwell |
Kartu Grafis | Intel HD Graphics 5500 |
Harddisk | 2 SSD 128 GB (total 256 GB dengan konfigurasi Raid 0) |
Fasilitas | USB 3.0 (2), USB 2.0, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth v4.0, Web Camera, Audio, HDMI, card reader (SD/SDHC) |
Layar | 13,3" FHD resolusi 1920 x 1080 pixel |
Chip kartu suara | Realtek ALC283 |
Sistem Operasi | Windows 8.1 Single Language 64-bit |
Baterai | Li-Ion 6-cell 52.000 mWh |
Dimensi/bobot | 34,38 x 23,04 x 1,8 cm/1,5 kg |
Garansi | 3 tahun |
Situs Web | www.acer.com |
Harga kisaran* | Rp18.300.000 |
Kontak | Lucid Communication; (021) 5790-0353 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar