InfoKomputer Online | Enterprise, Bisnis, Teknologi, Solusi |
Jajaran manajemen dan para host CliponYu merayakan ulang tahun pertama di Exodus Club, Kuningan City, Jakarta, pada hari Kamis (6/8).
Ajang pencarian bakat di dunia hiburan ternyata tidak terbatas di layar televisi saja. Media online pun menjadi ranah baru untuk merekrut anak-anak muda yang bertalenta dan ingin unjuk bakat di hadapan publik, sambil meraup penghasilan ekstra.
Potensi ini dicium oleh Baidu, raksasa internet asal Tiongkok, yang kemudian menelurkan produk bernama CliponYu, situs live streaming show pertama di Indonesia yang hadir sejak Agustus 2014 lalu.
Setelah satu tahun usianya, CliponYu sukses menjelma bukan hanya sebagai situs live streaming show pertama, tetapi juga terbesar di Indonesia. CliponYu telah mencatat sedikitnya 3,5 juta pengguna, dengan 1 juta di antaranya merupakan pengguna aktif, serta memperoleh sekitar 2 juta kunjungan setiap hari.
Konsep CliponYu kurang lebih menggabungkan antara YouTube dan siaran radio online. CliponYu menampilkan deretan host atau pemandu acara yang memiliki jadwal siaran rutin di kanal-kanal video streaming milik mereka. Di sini, ada 200-an host yang sekitar 70%-nya terdiri dari kaum hawa, berusia 18 – 25 tahun, yang berperan layaknya penyiar radio, sembari menunjukkan kebolehan mereka, seperti menyanyi, menari, DJ, dan sulap.
Di sisi lain, pengguna atau viewer dapat memilih kanal dan host yang mereka sukai dan favoritkan, lalu berinteraksi dengan host lewat chatting dan berkirim hadiah dalam wujud virtual gift. Virtual gift ini didapatkan dengan menebus sejumlah koin yang bisa dibeli (top up) lewat aneka metode pembayaran, mulai transfer bank hingga pulsa telepon.
“Kami melihat banyak talenta baru yang mulai sadar menggunakan social media untuk memperkenalkan bakatnya. CliponYu kami ciptakan sebagai platform baru sekaligus unik yang juga dapat digunakan untuk mengembangkan talenta menjadi profesi yang menghasilkan materi,” kata Ken Tao (Project Director, CliponYu).
Berdasarkan informasi, sebagian host CliponYu bisa memperoleh penghasilan sampai belasan juta atau bahkan puluhan juta rupiah per bulan, bergantung pada popularitasnya. Selain dari gaji yang dibayarkan CliponYu, penghasilan ini didapat dari kiriman virtual gift dari viewer yang dikonversi ke dalam nilai rupiah dan hasilnya dibagi dua untuk host dan CliponYu.
“Pengembangan karier para host di industri hiburan juga menjadi fokus perhatian kami. Pembuatan album rekaman bagi host berbakat di bidang musik dan vokal, pengembangan karier di bidang seni peran dan bidang-bidang lainnya, akan menjadikan CliponYu sebagai pihak terdepan dalam pengembangan bakat dan profesi dunia hiburan tanah air,” ujar Ken Tao.
Dalam waktu dekat, pria asal Tiongkok tersebut menyebutkan bahwa CliponYu akan bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi di Indonesia untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki para host-nya.
Seperti telah kami beritakan sebelumnya, Advan resmi menjadi pabrikan pertama di Indonesia yang merilis perangkat mobile dengan prosesor Intel Atom x3. Produk perdananya adalah Advan Vandroid X7, komputer tablet berlayar 7 inci.
Berbekal prosesor yang pertama kali dikenalkan Intel di ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 lalu, Advan X7 diklaim akan menghasilkan performa yang lebih bertenaga, terutama dalam memainkan game 3D, tapi tetap hemat dalam pemakaian daya baterai.
Di samping itu, prosesor yang dikerjakan bersama Intel dan Rockchip ini mengintegrasikan komponen RAM, Wi-Fi, Bluetooth, Audio, dan GPS ke dalam satu System-on-Chip (SoC). Dengan demikian, Advan Vandroid X7 bisa didesain dengan lebih tipis dan ringan.
Selain prosesor Intel Atom x3 C3230RK quad-core 1.0 GHz, Advan X7 ini diperkuat komponen antara lain RAM 1 GB, memori internal 8 GB (ditambah selot microSD 32 GB), dan baterai 2.500 mAh. Layar tablet dual SIM ini beresolusi qHD (1024 x 600 pixel). Sedangkan kamera belakangnya dibekali resolusi 2MP saja, ditambah kamera depan berkualitas VGA.
Menariknya, sistem operasi di dalam tablet 3G ini sudah berstatus Android 5.1 Lollipop sehingga tidak perlu di-upgrade lagi.
Advan Vandroid X7 rencananya akan dipasarkan mulai pertengahan Agustus 2015 dengan harga Rp1.099.000. Pengguna di segmen pelajar dan mahasiswa menjadi sasaran utama tablet ini.
“Sebagai distributor lokal, kita lebih mengerti sifat dan attitude reseller di Indonesia," kata Yansen Setiawan (Presiden Direktur Harrisma Informatika Jaya).
Jika jalan hidup selalu lurus, kita mungkin akan mengenal Yansen Setiawan sebagai atlet bulutangkis andalan Indonesia. Kegemarannya bermain bola tepok sempat mengantarkan Yansen kecil mengikuti berbagai kejuaraan di Indonesia. Namun di usia tiga belas tahun, penyakit kuning mengharuskan Yansen beristirahat sampai dua tahun. Karena absen begitu lama di usia emas seorang atlet, Yansen pun harus mengakhiri mimpinya menjadi seorang pebulutangkis.
Namun kelokan nasib ternyata mengantarkan Yansen ke kesuksesan yang lain. Saat ini ia dipercaya sebagai Presiden Direktur Harrisma Informatika Jaya, salah satu distributor produk TI terbesar di Indonesia. Hebatnya lagi, pencapaian itu dirintis Yansen dari bawah.
Kerja Keras
"Saya awalnya di sini bekerja sebagai telemarketing," kenang Yansen yang bergabung dengan Harrisma sejak tahun 2000 itu. Berbagai pengalaman pahit pun sempat ia alami, mulai dari bernegosiasi alot dengan pemilik toko di Mangga Dua sampai diusir petugas keamanan. "Maaf pak, ibu tidak bersedia bertemu dengan bapak, jadi silakan bapak keluar dari kantor ini," ungkap Yansen sambil tergelak menirukan bentuk pengusiran halus yang ia pernah ia alami.
Namun, Yansen adalah orang yang percaya akan kerja keras dan kegigihan. "Tuhan memberi kita otak yang sama. Yang membedakan tinggal bagaimana kita ngotot dan keras kita bekerja meraih tujuan itu," ungkap Yansen menceritakan prinsip kerjanya. Motto itulah yang membuat karir Yansen terus menanjak, mulai dari sales representative, product manager, sampai akhirnya dipercaya memimpin Harrisma.
Harrisma Informatika Jaya sendiri adalah perusahaan distributor TI yang berdiri sejak tahun 1986. Produk yang mereka distribusikan antara lain notebook (Acer dan HP), document printing (untuk merek HP, Fuji Xerox, dan Brother), jaringan (Ruckus dan Motorola), sampai AIDC. Pada tahun 2013, Harrisma mendapatkan pemasukan total sekitar US$90 juta, dan diproyeksikan naik sebesar tiga puluh persen di tahun 2014.
Salah satu motor yang membuat Harrisma mampu mencatat hasil impresif itu adalah produk AIDC (automatic identification and data capture). Termasuk di dalamnya adalah barcode scanner, RFID, sampai mesin POS (point of sales).
"Saya melihat potensi besar AIDC sejak 2,5 tahun lalu," ungkap Yansen. Pria lulusan Curtin University, Australia, ini melihat besarnya kebutuhan perangkat AIDC di sektor logistik, manufaktur, sampai retail. "Coba hitung, di satu mal ada berapa kios, dan mereka semua memerlukan perangkat AIDC," tambah Yansen. Belum lagi jika menghitung banyaknya toko grosir modern yang juga menggantungkan sistem logistik dan pembayaran mereka di perangkat AIDC.
Saat ini Harrisma adalah distributor resmi produk Motorola dan Honeywell—dua nama teratas di dunia barcode scanner. Distribusi Motorola sudah dipegang Harrisma sejak Oktober 2013, sedangkan Honeywell di Juni 2014.
Keberhasilan Harrisma mengantongi dua nama yang sebenarnya bersaing itu memang menarik. "Mereka (Motorola dan Honeywell. red) juga sering menyindir saya soal itu," ungkap Yansen sambil tertawa. Namun Yansen menjamin transparansi dan persaingan sehat di antara keduanya. "Saya membuat tim yang berbeda untuk masing-masing principal," ungkap Yansen.
Yansen Setiawan ingin membawa Harrisma menjadi distributor lokal yang mampu bersaing dengan distributor global.
Siap Bersaing
Kondisi "nyaman" yang dirasakan Harrisma saat ini tidak didapat dengan mudah. "Sejujurnya, proposal kami ditolak di tahun pertama," ungkap Yansen. Mereka lebih percaya tangan distributor regional yang saat itu juga sudah memiliki jalur distribusi ke tangan konsumen Indonesia.
Namun Yansen kembali menunjukkan kegigihan selalu berbuah manis. Pada tahun berikutnya, ia mengajukan proposal lagi sambil menunjukkan sederet kelebihan jika menggunakan distributor lokal. "Kalau reseller memesan produk ke distributor regional, mereka harus menyertakan financial report dan dokumen lain," ungkap Yansen memberikan contoh keruwetan proses selama ini.
Ketika akhirnya diberi lampu hijau, Harrisma pun membuktikan semua janjinya. Tak heran jika sampai saat ini, Harrisma adalah distributor teratas perangkat AIDC Motorola di Indonesia, mengalahkan distributor regional.
Tak lama setelah mendapat izin mendistribusikan produk Honeywell, Harrisma pun langsung menyabet gelar top distributor dari principal asal AS tersebut. Kini kondisinya berbalik—banyak produsen perangkat AIDC yang meminta Harrisma mendistribusikan produk mereka.
Semua pencapaian membuat Yansen selangkah lebih dekat kepada mimpinya: membawa Harrisma menjadi distributor lokal yang mampu bersaing dengan distributor global.
"Di dunia IT, banyak distributor lokal yang akhirnya dibeli perusahaan multinasional," ungkap ayah seorang putra ini menyampaikan kegelisahannya. Padahal ia menganggap, talenta lokal yang dimiliki Indonesia memiliki daya saing tinggi. "Ketika tim saya dealing dengan principal luar, kemampuan mereka oke kok. Apa yang kalah dari mereka?" tambah Yansen.
Mungkin itu hikmah dari berbeloknya jalan hidup seorang Yansen Setiawan. Ia memang tidak jadi mengharumkan nama Indonesia di kancah bulutangkis, namun ia bertekad mengangkat nama Indonesia di dunia TI yang kini ia geluti.
(sas.com)
Setiap harinya, industri keuangan menghadapi bermacam-macam transaksi, baik online maupun offline. Aneka transaksi keuangan ini tentunya rentan disusupi oleh aktivitas pencucian uang, baik yang bertujuan untuk membantu kelancaran kegiatan terorisme maupun kegiatan lainnya.
Pencucian uang dan pembiayaan teroris merupakan tindak kriminal yang ditanggapi serius oleh pemerintah Indonesia dan beragam institusi yang ada. Didorong dengan upaya OJK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam meningkatkan regulasi atas lembaga keuangan untuk menerapkan anti pencucian uang dan melawan pembiayaan terorisme, PPATK mengimbau para lembaga keuangan mengirimkan laporan transaksi secara akurat dan tepat waktu serta meningkatkan kompleksitas pemenuhan kewajiban.
Dengan meningkatnya kompleksitas kewajiban kepatuhan, lembaga keuangan di Indonesia perlu mengoptimalkan strategi advanced analytics dan investasi AML-nya. Untuk membantu aneka lembaga keuangan memerangi pencucian uang (money laundering) inilah, SAS memperkenalkan Anti-Money Laundering (AML).
"AML merupakan permasalahan big data yang memerlukan pendekatan yang berbeda atas data dan analytics agar kendali menjadi lebih efisien," ujar Alexon Bell (Compliance Solution Director SAS).
Alexon menyatakan bahwa meningkatnya kompleksitas aktivitas perbankan, membuat volume transaksi, peraturan dan teknologi memberikan tekanan terhadap aktivitas operasional, biaya, dan prioritas yang ada. Penggunaan solusi SAS AML bukan berarti membuang dan mengganti sistem yang lama, melainkan memanfaatkan teknologi yang lebih modern, ditambah dengan pendekatan koeksistensi yang pragmatis, untuk meningkatkan manfaat-manfaat yang signifikan dalam bentuk mitigasi resiko dan penghematan biaya operasional.
Sementara Peter Sugiapranata (Sales Director SAS Indonesia) menyatakan bahwa deteksi analitik merupakan kunci untuk memberantas pencucian uang dan pembiayaan terorisme, tanpa mengganggu kelangsungan bisnis. Menurutnya, SAS Anti-Money Laundering menyediakan komunikasi silang atas risiko kejahatan keuangan untuk mempercepat proses investigasi. Solusi ini juga menghasilkan peringatan untuk memperlancar proses investigasi secara lebih efektif.
Solusi Anti-Money Laundering SAS memanfaatkan kemampuan analitik dengan kinerja tinggi. Tujuannya, menyediakan solusi paling lengkap dan tepat untuk mendeteksi, menginvestigasi, dan melaporkan potensi transaksi gelap. Ini termasuk ketepatan tenggat waktu, pengawasan kegiatan mencurigakan, pemilihan watch-list, dukungan e-filing FinCEN, dan manajemen kasus.
Melalui pengaturan skenario dan what-if analysis, SAS Anti-Money Laundering membantu konsumen menghemat waktu secara drastis (dari hitungan jam menjadi hitungan menit) untuk menyediakan informasi yang relevan, melakukan analisis awal, dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian lebih (misalnya transaksi mencurigakan atau pola yang tidak biasa).
Dengan demikian, hal ini akan memungkinkan pengguna berfokus pada kasus yang paling penting.
Bentuk Intel Compute Stick yang mungil membuatnya mudah dikantongi di saku
Bagi Anda yang ingin menjajal keandalan komputer Intel dalam wujud mini, saatnya memesan Intel Compute Stick yang sekarang sudah tersedia di Indonesia.
Blibli.com bekerjasama dengan Intel Indonesia untuk menggelar pre-order komputer mini ini dengan harga promosi mulai Rp2.099.000 atau lebih murah Rp300 ribu daripada harga normal. Pemesanan dapat dilakukan di tautan https://www.blibli.com/promosi/intel-compute-stick.
[BACA: Review Intel Compute Stick]
Bagi pemegang kartu kredit BCA, Danamon, HSBC, Standard Chartered, dan UOB, Intel Compute Stick tipe STCK1A32WFC dengan spesifikasi prosesor Intel Atom Z3537F, RAM 2 GB, eMMC 32 GB, Bluetooth, HDMI, dan OS Windows 8.1 with Bing ini bisa diperoleh dengan harga Rp2.099.000. Tersedia promo gratis wireless keyboard dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Untuk pelanggan yang tidak menggunakan kartu kredit, komputer mini ini bisa diperoleh dengan harga Rp2.199.000. Terdapat juga pilihan paket Intel Compute Stick ditambah wireless keyboard dan mouse dengan harga Rp2.349.000 atau hemat 550 ribu rupiah dibandingkan harga normal.
Ditawarkan pula cicilan 0% dengan periode 3 dan 6 bulan untuk pengguna kartu kredit Bank BNI serta periode 6 dan 12 bulan untuk pengguna kartu kredit Bank Anz, BRI, Danamon, OCBC NISP, Standard Chartered, Citibank, HSBC, BCA, Bank Mega, dan PermataBank.
Dengan sedikit berimajinasi, ada beberapa skenario pemanfaatan Intel Compute Stick. Jika ada monitor berkoneksi HDMI yang nganggur, Intel Compute Stick bisa mengubahnya menjadi komputer atau Smart TV.
Jika Anda sering bepergian, Intel Compute Stick bisa menjadi tempat menyimpan seluruh aplikasi dan data penting Anda. Saat ingin bekerja dengan data di dalamnya, Anda tinggal mencari monitor/televisi ber-HDMI, serta memasangkan keyboard dan mouse.
Zenfone 2 Laser yang dilengkapi laser untuk mempercepat fokus saat memotret
Pada acara peluncuran yang megah di India, Asus merilis dua Zenfone terbaru yang mengedepankan fasilitas fotografi. Yang pertama adalah Zenfone Laser yang menggunakan teknologi laser untuk mempercepat fokus pada kamera belakangnya. Kamera ini sendiri memiliki resolusi 13MP dan bukaan f/2.0 untuk mengakomodasi pemotretan di situasi minim cahaya. Zenfone Laser tersedia dalam tiga variasi layar: 6 inci (dibandrol di kisaran harga US$280), 5,5 inci (US$160), dan 5 inci (belum ada harga resmi).
Seluruh Zenfone Laser ini telah dilengkapi layar berteknologi Gorilla Glass 4 dan resolusi 1080p. Berbeda dengan Zenfone generasi sebelumnya, Selfie tidak menggunakan prosesor Intel melainkan Qualcomm. Prosesor yang digunakan bervariasi, mulai dari Snapdragon 410 (versi 5 inci) dan Snapdragon 615 (versi 6 inci).
Smartphone kedua adalah Zenfone Selfie. Ini pada dasarnya adalah Laser versi 5,5 inci yang dilengkapi kamera wide-angle di sisi depan. Kamera depan ini memiliki resolusi 13MP dan bukaan f/2.2 namun tanpa teknologi laser. Prosesornya juga menggunakan Qualcomm yaitu Snapdragon 615 dan dibandrol di kisaran US$250.
Di luar dua smartphone yang photo-friendly itu, pada kesempatan yang sama Asus pun merilis beberapa produk lain. Yang cukup menggiurkan adalah Zenfone 2 Deluxe. Smartphone ini pada dasarnya versi premium Zenfone 2 dengan layar 5,5 inci Full-HD, prosesor Intel Atom 2,3GHz, memori 4GB, serta storage 128GB. Zenfone 2 Duluxe dibandrol di harga US$360.
Zenfone 2 Deluxe, versi premium Zenfone 2
Produk lain adalah Zenfone Max yang memiliki spesifikasi mirip Zenfone Laser. Namun perangkat ini dilengkapi fasilitas istimewa: kapasitas baterai 5000mAh yang bahkan bisa berfungsi sebagai power-bank untuk perangkat lain. Asus juga merilis tablet ZenPad 7 dan ZenPad 8 yang memiliki keunggulan utama casing yang bisa diganti.
Untuk Indonesia, Asus Indonesia sudah memastikan ZenPad akan dirilis pada tanggal 27 Agustus nanti. Namun untuk Zenfone Laser dkk., Asus belum bisa memastikan kapan akan dirilis di tanah air. Akan kami update begitu ada kabar terbaru.
Pasti akan mengasyikkan jika kita memiliki mesin waktu karena bisa sewaktu-waktu kembali ke masa lalu dan bernostalgia. Tapi, apa benar mesin waktu itu ada? Dalam rupa fisik tentu tidak (atau belum) ada. Tapi Anda bisa memiliknya di smartphone Android lewat aplikasi Timehop.
Aplikasi yang disebarkan secara gratis ini siap menjadi mesin waktu untuk Android Anda. Mesin waktu di Timehop adalah rekaman kegiatan yang dilakukan di Android. Setiap perubahan, penambahan, atau pengurangan data dicatat Timehop. Termasuk saat Anda memperbaharui status di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Saat pertama dijalankan, Timehop membutuhkan login Facebook Anda. Tenang, Timehop berjanji tak akan mem-posting apapun tanpa seizin pemilik account. Selain Facebook, Timehop juga akan meminta verifikasi account Google+, Instagram, Twitter, DropBox, dan Foursquare. Namun, Anda tidak perlu memliki semua account itu. Salah satunya saja sudah cukup.
Setelah verifikasi diberikan, Timehop akan mulai bekerja. Karena sifatnya seperti mesin waktu, jangan heran kalau baru keesokan harinya Anda mendapatkan hasil.
Nanti ketika informasi dimunculkan, Timehop akan membaginya per tahun, dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya. Setiap update yang penting juga akan dimunculkan untuk mengingatkan Anda akan masa indah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar