InfoKomputer Online | Enterprise, Bisnis, Teknologi, Solusi |
ITS (Integrated Transportation Safety System) dan BRAINSTAT (Brain Status) merupakan nama sistem pencegah kecelakaan yang dikembangkan oleh Dody Qori Utama. Inilah produk pertama di dunia yang mampu mencegah kecelakaan transportasi "hanya" via gelombang otak dan pemantauan cara berkendara.
Dody adalah seorang dosen di Fakultas Informatika Telkom University Bandung (dulu STT Telkom). Ia menjelaskan bahwa ITS dan BRAINSTAT berfungsi memantau kondisi pengendara via cara berkendara dan gelombang otaknya. Pasalnya, sebanyak lebih dari tujuh puluh persen kecelakaan transportasi terjadi karena human error.
Human error sendiri terdiri dari cara berkendara maupun kondisi pengendara. Nah, ITS dan BRAINSTAT berfungsi memantau kedua kondisi tersebut.
Pertama, ITS dan BRAINSTAT akan menangkap gelombang otak pengendara menggunakan sensor otak. Selanjutnya, gelombang otak ditangkap oleh sensor kemudian dikirimkan ke aplikasi ITS dan BRAINSTAT untuk menyimpulkan kondisi pengendaranya. Jika ditemui masalah pada si pengendara seperti mengantuk, melamun, narkoba, dan lainnya, ITS dan BRAINSTAT akan memberikan peringatan.
ITS dan BRAINSTAT juga mampu memantau cara berkendara seseorang berdasarkan kecepatan dan percepatan yang ditangkap oleh sensor kecepatan yang ada. Jika pengendara ugal-ugalan, sistem akan memberikan peringatan. Selain itu, keduanya juga mampu memetakan kondisi pengendara ke dalam cloud system secara real time yang memungkinkan pengendara bisa diawasi dari manapun dan kapanpun.
Sensor otak pada kepala akan meng-capture sinyal otak. Selanjutnya software BRAINSTAT akan menganalisis kondisi pengendara berdasarkan pola sinyal pada otak. Jika ditemukan sesuatu yang salah, BRAINSTAT akan memperingatkan pengguna untuk mengambil tindakan demi menghindari terjadinya kecelakaan.
Ditantang Menteri
Dody menuturkan, ITS dan BRAINSTAT pada awalnya diciptakan setelah pertemuan pihaknya dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia (2010 – 2011), Freddy Numberi. Kala itu, Dody diberi tantangan untuk mengurangi kecelakaan transportasi di Indonesia yang sering terjadi dan telah memakan banyak korban jiwa, harta, dan materi. "Setelah itu, kami melakukan riset panjang sejak 2010 sehingga lahirlah ITS dan BRAINSTAT," ujar pria yang juga aktif sebagai mahasiswa Double Degree S3 di ITB bidang biomedical engineering ini.
Dody tak menampik bahwa sistem yang ia buat ini melibatkan banyak bidang dan keahlian, terutama ahli kesehatan otak dan ahli transportasi. Pria yang sehari-harinya berkegiatan di bidang penelitian kesehatan ini menuturkan, sistem ITS dan BRAINSTAT yang dikembangkannya sejak 2010 lalu melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Perhubungan RI, ahli otak, ahli elektronika dan informatika, serta beberapa perusahaan transportasi.
Mengumpulkan data otak dan transportasi memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Dody mengaku waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data otak dan transportasi memakan waktu lebih dari tiga tahun, selama siang dan malam. "Setelah itu, kami harus membuat formulasi matematis dari gelombang otak untuk kemudian diterjemahkan menjadi sebuah software dengan akurasi yang tinggi," jelasnya.
Pengumuman sebagai runner up di dalam kompetisi University Mobile Challenge, Mobile World Congress 2015 Barcelona.
Menantang Perusahaan Matang
Belum lama ini, Dody berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional lewat kompetisi UMC GMC 2015 (University Mobile Challenge, Global Mobile Challenge) di Barcelona, Spanyol.
Di kompetisi tersebut, Dody dan tim mengikuti babak penyisihan secara online. Diawali dari tahap seleksi administrasi dan dokumen, serta tahap presentasi, Dody dan tim harus mempresentasikan produk mereka kepada panitia melalui teleconference. Hasil akhirnya, diambil delapan tim terbaik sebagai perwakilan dari universitas untuk diadu dengan delapan perwakilan perusahaan juara Arab Mobile Challenge, Europe Global Challenge, dan Asia Pacific Global Challenge.
Selanjutnya di babak final, sebanyak enam belas tim bertemu dan mengalami pitching bisnis oleh beberapa CEO perusahaan besar dunia. Dody menjelaskan, pihaknya juga harus mempresentasikan produk dari sisi inovasi dan bisnis di hadapan dewan juri. Tahapan ini akan memilih dua pemenang dan satu award.
Dody mengakui bahwa pihaknya tidak memasang target apa pun di UMC 2015. Ia pun menyadari kompetitor yang mereka hadapi adalah perusahaan-perusahaan yang sudah matang serta universitas-universitas terbaik dunia seperti MIT, Berkeley, NTU, dan lainnya. Namun pada akhirnya, inovasi anak negeri tidak kalah unggul dari universitas-universitas tersebut.
"Alhamdulillah kami berhasil menjadi runner up. Juara pertama jatuh kepada tim dari Tunisia yang merupakan studio game afiliasi perusahaan besar game dunia Electronic Arts, [sedangkan] special award jatuh kepada tim dari Berkeley University," urai Dody.
Bidik Investor
Dody menerangkan, ITS dan BRAINSTAT menggunakan bahasa pemrograman C#, Java (untuk aplikasi client), .Net dan Google platform untuk server, serta bahasa C untuk hardware. Walhasil, saat ini, ITS dan BRAINSTAT baru berjalan di sistem operasi Windows dan Windows Phone.
Namun demikian, Dody membeberkan pihaknya juga tengah mengembangkan versi Android dan iOS, sehingga kelak bisa terintegrasi dengan smart car berbasis Android dan iOS yang akan meluncur dalam waktu dekat.
Dody mengklaim, ITS dan BRAINSTAT memiliki akurasi sampai 95% dalam mencegah kecelakaan transportasi. Ia pun berencana mencari investor untuk melakukan produksi massal solusi ini. Ia juga berencana membidik perusahaan manufaktur mobil dan perusahaan transportasi untuk menggunakan solusi ITS dan BRAINSTAT.
Selain ITS dan BRAINSTAT, pria yang hobi travelling ini juga sudah menciptakan banyak aplikasi berkualitas yang juga memenangi penghargaan dan sudah digunakan dalam skala nasional seperti: MDCare (aplikasi interaksi dokter pasien untuk meningkatkan kualitas dan kesembuhan pasien); LIFE (aplikasi pemetaan gizi buruk dan kondisi kesehatan masyarakat yang digunakan di BKKBN); Childhood (aplikasi pendeteksi gizi buruk balita); serta Mbrojol (aplikasi untuk ibu melahirkan).


Tidak ada komentar:
Posting Komentar