Info Gadget Terbaru Dari Tech In Asia |
| Kembali ke Indonesia, Motorola Hadir dengan Moto 360 2nd Generation Posted: 17 Mar 2016 07:25 AM PDT Setelah lama vakum di pasar Indonesia, hari ini (17/3) Motorola mengumumkan kehadirannya kembali di dalam negeri dengan merilis smartwatch Moto 360 2nd Generation melalui Lenovo selaku pemegang merek. 4P Manager MBG Lenovo Indonesia, Anvid Erdian mengatakan bahwa produk ini menandakan kembalinya Motorola ke pasar tanah air.
Dibandingkan dengan versi sebelumnya, Moto 360 2nd Gen hadir dengan desain baru yang lebih disempurnakan. Masih dengan bodi berbentuk bulat, smartwatch ini hadir dengan kaca hingga ke tepi permukaan, serta memiliki bezel tipis untuk memaksimalkan area tampilan layarnya. Smartwatch ini bisa didapatkan melalui sejumlah e-commerce, seperti BliBli, DinoMarket, dan Erafone. Pre-order untuk produk Moto 360 2nd Generation telah dimulai sejak 17 Maret 2016 dan memberi promo bundling dengan Lenovo Vibe P1m untuk 100 pembeli pertama. Miranda Vania Warokka MBG Marketing Manager Lenovo Indonesia saat peluncuran Moto 360 menambahkan bahwa pemilihan jalur penjualan online karena lebih mudah ketimbang harus melakukan penjualan di jalur ritel offline. "Paska akuisisi dari Lenovo, Motorola menjadi brand baru di pasaran meski telah memiliki banyak pengguna setia. Karenanya akan lebih mudah menggandeng e-commerce untuk menjual produk ini," tambahnya. Juga akan menghadirkan smartphone?
Miranda juga lebih lanjut mengungkapkan bahwa Lenovo sebagai pemilik paten Moto akan membawa bukan hanya smartwatch di Indonesia, melainkan smartphone. Menurutnya, lini smartphone dari Lenovo akan terpecah menjadi Vibe dan Moto. Kedua lini dianggapnya akan mencakup seluruh kategori pasar smartphone di Indonesia. Ia menegaskan:
Memang, Lenovo selaku pemilik baru brand Moto, tak menyebut secara pasti kapan dan seri smartphone Moto yang nantinya akan dipasarkan. “Banyak hal yang masih kami perhitungkan, termasuk peraturan TKDN yang dianjurkan pemerintah,” ujar Miranda. Lenovo sendiri telah memiliki pabrik di daerah Banten untuk menaati peraturan TKDN di Indonesia. Namun Miranda berkata bahwa pihaknya belum dapat memberi kepastian apakah pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi smartphone Moto juga atau tidak. Kembalinya Motorola ke pasar Indonesia tentunya semakin menambah ramai ranah gadget dan wearable device. Kompetitor Moto 360 2nd Generation antara lain adalah Huawei Watch dan Samsung Gear S2 yang mulai dipasarkan minggu ini di Indonesia. Kini pertanyaannya adalah, apakah lini produk Moto 360 2nd Generation ini bisa menjadi pendorong kembalinya masa kejayaan dari Motorola di tanah air? The post Kembali ke Indonesia, Motorola Hadir dengan Moto 360 2nd Generation appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||
| Mampukah Harga yang Lebih Murah Membawa Sony Memenangkan Pertempuran VR? Posted: 16 Mar 2016 09:00 PM PDT Sony mengumumkan headset PlayStation VR besutannya akan dibanderol dengan harga US$400 (sekitar Rp5,3 juta), pada Rabu (16/3). Melalui pengumuman ini berarti Sony secara resmi menabuh “genderang perang” kepada Oculus dan HTC. Berbicara soal perangkat virtual reality terbaik saat ini, akan mengerucut tiga nama yang pantas disebutkan, yakni Oculus Rift, HTC Vive, dan PlayStation VR. Dua perangkat yang disebutkan pertama telah lebih dulu merilis informasi harganya awal tahun ini. Dan harganya sukses membuat para peminatnya mengernyitkan dahi. Oculus Rift dihargai US$600 (sekitar Rp7,8 juta), itu belum termasuk controller-nya, belum lagi untuk menggunakan perangkat ini kamu harus memiliki PC berspesifikasi tinggi untuk bisa merasakan pengalaman yang maksimal. Kita bahkan perlu merogoh kocek lebih dalam jika ingin memboyong HTC Vive. Pun perangkat ini memerlukan PC dengan spesifikasi tinggi. Sebetulnya, kedua produsen ini menyediakan paket bundling perangkat VR beserta aksesori lainnya, lengkap dengan PC yang ideal untuk disandingkan, namun kamu harus menebus semuanya di kisaran angka US$2.000 (sekitar Rp26.000.000). Satu paket lengkap PlayStation VR bisa kamu pesan dengan harga separuh dari harga tersebut. Meski kamu belum punya PS4, kamu bisa membelinya terlebih dahulu dengan harga kurang dari US$350 (sekitar Rp4,5 juta). Kemudian barulah kamu membeli headset PlayStation VR, serta PlayStation Camera dan PlayStation Move yang masing-masing seharga US$50. Satu paket ke dunia virtual dari Sony itu bisa kamu dapatkan dengan harga di kisaran US$850 (sekitar Rp11 juta). Bahkan, meski kamu mempertimbangkan harga berlangganan online dan mahalnya game-game PS4, membeli paket bundling untuk PlayStation jauh lebih murah ketimbang paket VR untuk PC. Sejatinya, perbandingan tersebut dirasa kurang adil. Sebab HTC Vive dan Oculus Rift, jika ditilik dari spesifikasinya, punya spesifikasi lebih baik dibanding Playstation VR. Dan jika digabungkan dengan PC berspesifikasi mumpuni yang diperlukan untuk menjalankannya, gambar yang dihasilkan akan terlihat lebih nyata ketimbang yang dihasilkan oleh perangkat buatan Sony tersebut. Namun, kualitas grafis tak selalu menjadi yang nomor satu jika dihadapkan pada urusan harga. Itulah pelajaran berharga yang Sony dapat beberapa tahun silam ketika penjualan konsol PS3, yang kualitas grafisnya lebih baik, dikalahkan oleh Nintendo Wii. Padahal perbedaan harga di antara keduanya tak terpaut jauh. Maka dari itu, sulit membayangkan banyak konsumen yang akan rela merogoh kocek lebih dalam demi visual yang lebih baik, jika mereka dapat merasakan pengalaman yang hampir sama menakjubkannya lewat PlayStation VR. Tentu saja, saat ini kita belum bisa membandingkan kualitas ketiga perangkat VR ini. Jika Vive atau Rift punya game VR eksklusif yang luar biasa serta mengagumkan, atau menjadi platform utama pilihan para developer, maka perkara harga mungkin tak akan menjadi soal. Namun, terlepas dari semua aspek yang ada, harga PlayStation VR jelas memberi Sony keuntungan lebih untuk dilirik para penikmat virtual reality.
Baca juga: [HANDS-ON] PlayStation VR – Tetap Berpindah Dunia, namun Tidak Banyak Perubahan (Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Mampukah Harga yang Lebih Murah Membawa Sony Memenangkan Pertempuran VR? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| You are subscribed to email updates from Gadget – Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar