Begawei |
- Sayembara Pencarian Nama Android N Menuai Sindiran Netizen!
- Perkenalkan! Inilah Tablet Transformer Book T101 yang Bisa Dilipat
- Google Bakal Persiapkan VR Daydream Buatannya Sendiri!
- Inilah Keajaiban dari Project Tango Google!
Sayembara Pencarian Nama Android N Menuai Sindiran Netizen! Posted: 20 May 2016 08:40 PM PDT Berbagai Makian Menyerang Google Terkait Pencarian Nama Android N – Beberapa waktu lalu, Google memang telah mengumumkan pencarian nama baru untuk Android N dan meminta pengguna untuk menyalurkan idenya. Seperti diketahui Android N sendiri telah diumumkan kemarin, Rabu (18/05/2016) pada ajang Google I/O. Untuk menentukan nama dari Android N, perusahaan raksasa tersebut meminta bantuan warga internet untuk menamai sistem operasi Android terbarunya melalui sebuah polling di website khusus. Dalam situs tersebut Google menannyakan pada Netizen, “Kami mencoba menentukan nama versi Andorid berikutnya. Apakah Anda punya ide lezat yang dimulai dengan huruf N?” Namun, selain adanya ide-ide yang masuk, tak jarang beberapa akun yang melempar sindiran terhadap permintaan Google tersebut. Berdasarkan informasi Reuters yang dirangkum melalui halaman KompasTekno, Sabtu (21/05/2016) bahwa huruf “N” tersebut seringkali dipakai sebagai penghalus kata makian yang menjurus rasis. Kata makian tersebut juga banyak yang di-submit ke polling Google oleh para anggota message board anonime 4chan. Hal ini seperti yang diamati oleh pengamat Gizmodo. Salah satu sindiran yang dikicaukan salah seorang pengguna di Twitter “Google tolong jangan meminta pengguna internet mengirim kata-kata N pada Anda,” sindir sebuah akun bernama Jon Hendren. Selain itu, beberapa pengguna lain di internet juga melontarkan nama-nama untuk Android N dengan ungkapan-ungkapan sindiran seperti N untuk “Nope” (slang untuk kata tidak) dan Android Nerds. Namun, meski begitu tetap ada yang serius mengajukan idenya yang berupa nama makanan seperti “Nachos”, “Nutella”, dan “Nectarine”. Jika memperhatikan nama-nama sistem operasi Android sendiri, sebelunya selalu memiliki panggilan yang diambil dari jenis cemilan manis yang huruf depannya sesuai dengan versi sistem operasi yang bersangkutan. Misalnya saja untuk Android M (Marshmallow), Android L (Lollipop). Sementara itu, untuk nama dan nomor versi sistem operasi yang dipilih biasanya akan dirahasikan sampai benar-benar final. Baru setelah itu Google akan mengumumkannya dengan mendirikan patung robot hijau baru di halaman Building 44 dalam kampus Google yang menjadi markas tim Android. Pihak Google sendiri belum memberi tanggapan apapun terkait sindiran-sindiran tersebut. Tapi yang jelas, kita nantikan saja nama apa yang akan dipilih untuk Android N! Baca juga Google Buka Sayembara Pemilihan Nama Untuk Android N dan Nama dari Versi Terbaru Android Akan Segera Terungkap |
Perkenalkan! Inilah Tablet Transformer Book T101 yang Bisa Dilipat Posted: 20 May 2016 08:08 PM PDT Asus Hadirkan Jagoan Baru dari Keluarga Asus Transformer Book – Selain meluncurkan produk-produk terbaru smartphone, Asus juga tak ingin tertinggal untuk tetap eksis di segmen perangkat tablet. Kini, Asus kembali memperkenalkan produk terbarunya dari keluarga Asus Transformer Book, yang membawa nama Transformer Book T101. Model ini merupakan sebuah perangkat 2-in-1, yaitu dapat berfungsi sebagai laptop atau dilipat menjadi sebuah tablet. Transformer Book T101 ini diracik oleh pabrik dengan konsep keyboard portable atau keyboard yang bisa dilepas. Namun, untuk model lainnya dihadirkan tablet dengan membawa 360 engsel derajat sehingga akan memungkinkan melipat layar hingga menyentuh bagian bodi belakang perangkat. Seperti informasi dari Liliputing melalui halaman Okezone, Sabtu (21/05/2016), tertulis bahwa manufaktur asal Taiwan tersebut meluncurkan produk Transformer Book T101 dalam kesempatan sebuah gelaran di Perancis. Untuk spesifikasi teknisnya, Asus Transformer Book T101 ini dibekali dengan komponen dapur pacu cukup tangguh. Olah data memanfaatkan Processor Intel Atom x5-Z8350 Cherry Trail yang dikombinasikan dengan RAM berkapasitas 2 GB. Dari segi konektivitas, tablet ini mengandalkan koneksi WiFi only. Sementara pada ruang penyimpanan atau storagenya tersedia memori internal dalam dua varian yaitu 64 GB dan 128 GB. Selain itu, dikabarkan pula bahwa untuk perangkat tablet mungil ini Asus menawarkan dalam tiga varian warna yaitu abu-abu, merah muda dan biru. Balutan warna-warna tersebut tentu membuatnya tampil semakin fresh dan lebih stylish. Perusahaan juga mengabarkan bahwa Asus Transformer Book T101 bakal segera tersedia di pasaran mulai bulan Agustus dan dilego seharga 299 Euro atau setara dengan Rp4,5 jutaan. Jika memperhatikan pada ruang olah datanya, dengan mengandalkan Intel Cherry Trail. Hal ini tak lain adalah kedua kalinya atau model kedua dari Asus yang disokong oleh perusahaan chipset tersebut. Sebelumnya, diketahui tahun lalu Asus pernah merilis sebuah Transformer Book dengan seri produksi T100HA ke publik dengan sokongan chipset dari perusahaan yang sama. Sejauh ini masih belum diketahui, apakah Asus akan memasarkan produk ini di pasaran Tanah Air atau tidak. Namun, jika melihat pangsa pasar Asus di Tanah Air yang cukup populer kemungkinan besar Indonesia juga akan kebagian sebagai sasaran pasar dari Asus Transformer Book T101 ini. Baca juga Laptop Asus ZenBook dengan Desain Super Ringan, Tipis dan Multifungsi dan Laptop Asus X555DG Hadirkan Kualitas Untuk Gaming |
Google Bakal Persiapkan VR Daydream Buatannya Sendiri! Posted: 20 May 2016 07:37 PM PDT Google Bakal Realisasikan Headset VR Buatannya – Sebelumnya, diketahui Google telah melisensikan desain dari headset vritual reality (VR) Daydream pada perusahaan rekanan untuk mulai digarap. Rupanya, selain melakukan itu Google juga memiliki rencana untuk membuat headset versinya sendiri. Jadi, itu artinya selain akan dibuat oleh perusahaan rekanan, Google juga akan menghadirkan versi racikannya sendiri. Dan VR Daydream Google kemungkinan nantinya akan hadir dalam dua versi. Berdasarkan kutipan dari halaman KompasTekno, Sabtu (21/05/2016),”Headset VR ini bukan cuma dibuat oleh perusahaan rekanan saja,” Ujar Head of VR Google, Clay Bavor dalam konfirmasinya. Hal tersebut tak lain adalah salah satu strategi yang dilakukan Google untuk membuat penyebaran dari perangkat VR Daydrem lebih maksimal dan terjamin. Apabila nantinya perangkat buatan perusahaan rekanan kurang laku di pasaran, maka Google masih memiliki cara untuk mendorong penjualan dengan versi buatannya sendiri. Jika melihat dari informasi yang beredar, VR Daydream ini juga merupakan generasi penerus dari Cardboard, atau kacamata VR murah buatan Google. Namun, bedanya Daydream ini dirancang dengan membawa pengendali remote yang disemati oleh berbagai sensor, tombol dan trackpad. Melihat dari segala fitur yang dibawa, tentu saja sudah cukup membuktikan bahwa VR Daydream lebih lengkap dibandingkan dengan Cardboard yang hanya sebatas wadah ponsel saja. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, pengguna masih harus memanfaatkan ponsel Android untuk layar juga otak pengolahan data dari VR Daydream ini. Untuk memenuhi hal itu, saat ini perusahaan raksasa tersebut telah menyiapkan beberapa produk ponsel yang nantinya siap digunakan oleh Daydream. Kabarnya beberapa vendor yang akan terlibat dalam mempersiapkan perangkat ini, diantaranya adalah LG, Samsung, HTC, Alcatel dan Xiaomi. Selain itu, Google juga dikabarkan bakal menyematkan semacam mode khusus bagi sistem operasi terbarunya, yaitu Android N yang saat ini masih dalam persiapan peluncuran. Mode tersebut dikatakan bakal berisi home screen serta aplikasi-aplikasi Google yang dirancang khusus untuk perangkat VR. Nampaknya, memang sistem operasi Androdi N ini akan hadir sebagai versi dengan fitur jauh lebih lengkap dari sebelumnya dan akan mendukung seluruh perangkat terbaru buatan Google. Baca juga Begini Kemampuan Augment Reality dari Project Tango Google dan Mode VR Bakal Hadir di Android N |
Inilah Keajaiban dari Project Tango Google! Posted: 20 May 2016 07:04 PM PDT Begini Kemampuan Augment Reality dari Project Tango Google – Belakangan, dikabarkan pada ajang Google I/O, perusahaan raksasa ini akan memperkenalkan proyek riset dan pengembangan terbarunya. Hal seperti ini memang bukanlah hal baru bagi Google. Pasalnya, selama ini seperti kita kenal Google adalah salah satu perusahaan yang selalu melakukan riset dan eksperiman untuk menemukan inovasi baru di sektor teknologi. Salah satu inovasi baru yang akan diperkenalkan Google adalah Project Tango. Proyek ini merupakan sebuah upaya untuk menghadirkan kemampuan augment reality yang dilakukan oleh Google. Yang lebih membuatnya menarik, proyek ini pertama kali bukan dijajal oleh perangkat premium sekelas Samsung, namun akan dicoba pada perangkan Lenovo, di awal bulan Juni 2016 mendatang. Sebelum resmi diluncurkan pada gelaran Google I/O 2016, terlebih dahulu pengunjung akan diberi kesempatan untuk menjajal demo dari Project Tango. Namun perlu diingat, bahwa untuk demo yang akan dilakukan adalah menggunakan tablet prototipe dan belum menggunakan smartphone produk Lenovo. Dalam hal ini, seperti yang dilansir dari halaman KompasTekno, Sabtu (21/05/2016) yang mendapat kesempatan untuk menjajal langsung Project Tango di markas Google di Montai View, California, AS. Perangkat Project Tango ini memang memiliki beberapa sisi perbedaan dengan perangkat Android biasa. Namun, kemampuan ini nantinya akan melekat pada sistem operasi Android N. Perbedaan yang paling mencolok adalah adanya sensor khusus yang dikenal dengan sebutan 6-DOF atau six degree of freedom. Selain itu, kamera yang dimiliki oleh perangkat juga harus mampu menangkap kedalaman bidang (depth of field). Menariknya, sistem operasi Android N akan mengusung kedua fitur tersebut. Itu artinya, perangkat apapun yang berjalan pada Android N akan bisa menjalankan Tango, asalkan kedua syarat sensor tersebut terpenuhi. Jika melihat secara teknis, tentu saja harus ada beberapa libraries di dalam perangkat Android N yang akan menjalankan project Tango tersebut. Libraries tersebut mislanya memiliki fungsi sebagai learning, depth dan augment reality. Masih bingung dengan fungsi Project Tango untuk kehidupan sehari-hari? Nah, Tango ini misalnya akan bisa dimanfaatkan untuk sebuah katalog dari toko perabot dan bahan bangunan yaitu untuk melihat sisi ruangan untuk memasang furniture tertentu. Selain itu, pengguna juga akan bisa mengukur area tertentu di ruangan, sehingga akan bisa diketahui lebih detail berapa sisa ruang yang ada dan lebih mudah menyesuaikan pemasangan furniturenya. Selain itu, Project Tango juga bisa sebagai media hiburan seperti permainan. Bagaimana? menarik, bukan? Baca juga Nama dari Versi Terbaru Android Akan Segera Terungkap dan Google Memperkenalkan Allo pada Google I/O 2016 |
You are subscribed to email updates from Begawei.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar