Tabloid Pulsa |
- Bundling Galaxy J5 Prime dan J7 Prime, Telkomsel Beri Kuota Data 14 GB
- Terbaru! Inilah 10 Smartphone Paling Mudah Diperbaiki
- Sony Cyber-shot HX350, Miliki 50x Zoom Optical
- Review Samsung Galaxy J5 Prime: Tambah Fingerprint Plus Body Metal Fitur Banyak Dipangkas
- Smartphone dengan Layar Fleksibel akan Diproduksi di 2018
- Huawei P10 Akan Usung Desain Lengkung Ganda
- Warna Baru Xiaomi Redmi Note 4 Lebih Atraktif
- Begini Jadinya Akibat Gunakan Nama WiFi âGalaxy Note 7â di Pesawat
- Analis: Tak Ada Lagi Flagship HTC di AS
- 4 Hal Ini Bikin TCL 'Pede' Jualan TV Pintar di Indonesia
| Bundling Galaxy J5 Prime dan J7 Prime, Telkomsel Beri Kuota Data 14 GB Posted: 23 Dec 2016 05:44 AM PST Telkomsel bersama Samsung menggelar promo bundling Samsung Galaxy J5 Prime dan Galaxy J7 Prime. Kedua tipe smartphone 4G yang sudah dilengkapi dengan paket data TAU 4G ini masing-masing dibanderol dengan harga Rp 2.799.000 dan Rp 3.799.000. | ||||||||||||||||||||||
| Terbaru! Inilah 10 Smartphone Paling Mudah Diperbaiki Posted: 23 Dec 2016 04:44 AM PST Menjelang tutup tahun 2016, iFixit yang biasa "membongkar" perangkat ponsel/smartphone kembali merilis daftar yang berisi deretan ponsel yang paling mudah serta paling susah untuk diperbaiki. Komponen rusak dari ponsel ini dapat dengan mudah diganti berkat desain removable yang menjadi ciri khas ponsel modular buatan pabrikan asal Korea Selatan ini. LG G5 mendapatkan nilai 8 dari 10 skala yang ditetapkan iFixit sebagai ponsel yang paling mudah untuk diperbaiki. Namun demikian iFixit menegaskan bahwa Pixel dan Pixel XL ternyata harus dipecahkan lebih dulu layarnya agar petugas servis dapat membongkar bagian-bagian dalam perangkatnya. Ponsel ini mendapatkan nilai yang sama dengan Google Pixel/XL, dimana iPhone 7 dan 7 Plus memiliki empat sekrup yang dapat dibuka guna memberikan akses kepada petugas servis untuk mengganti layar dan baterai perangkat yang mengalami kerusakan. Mendapatkan nilai 6. Petugas servis dapat mengganti baterai atau layar perangkat yang mengalami kerusakan. Namun membuka sekrup iPhone SE berisiko tinggi merusak kabel Touch ID perangkat. Perangkat yang telah ditarik peredarannya akibat skandal baterai ini mendapatkan nilai 4 dari iFixit. iFixit menegaskan produk dari raksasa elektronik asal negeri ginseng tersebut sangat sukar dibuka untuk dilakukan perbaikan atau sekadar diganti baterainya. Perangkat ini mendapatkan nilai 3 dari iFixit, dimana dinobatkan sebagai perangkat dengan tingkat kesulitan perbaikan yang tertinggi. Paduan material berbahan logam dan kaca keras dari S7 dan S7 Edge ini membuat perangkat ini hampir mustahil untuk dibuka. (Glg/Wr) | ||||||||||||||||||||||
| Sony Cyber-shot HX350, Miliki 50x Zoom Optical Posted: 23 Dec 2016 02:45 AM PST Perangkat kamera digital masih memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Hal itulah yang mendorong Sony untuk kembali memperkenalkan kamera terbarunya yang dilabel Sony Cyber-shot HX350. Kamera yang dikatakan memiliki dukungan super zoom ini siap dilansir di luar pasar AS. Kekuatan sensor kameranya adalah 20,4 megapiksel, yaitu EXMOR R dengan prosesor imaging BIONZ X. Fitur lain dari kamera Sony ini diantaranya menyematkan layar LCD 3 inci 921k yang bisa ditekuk, burs mode 10fps, HDMI Out dan daya rekam video 1080p @60fps. | ||||||||||||||||||||||
| Review Samsung Galaxy J5 Prime: Tambah Fingerprint Plus Body Metal Fitur Banyak Dipangkas Posted: 23 Dec 2016 02:26 AM PST Tren smartphone yang dibalut dengan body metal dengan harga terjangkau kini sudah mendominasi pasar, selain menawarkan tampilan yang menarik dan elegan. Smartphone dengan body metal juga memiliki keunggulan tersendiri dari sisi prestise si pengguna. Mengekor produsen smartphone yang terlebih dahulu meluncurkan smartphone body metal dengan harga yang cukup terjangkau. Samsung menghadirkan dua smartphone berbody metal terbarunya. Dari dua smartphone tersebut salah satu diantaranya adalah Samsung Galaxy J5 Prime yang baru-baru ini telah diresmikan dan diedarkan dipasaran. Hadir dengan label harga Rp 2.799.000, Samsung Galaxy J5 tak hanya menawarkan balutan body metal saja, perangkat ini juga hadir dengan fitur sensor pemindai sidik jari. Namun adik dari Samsung Galaxy J5 (2016) ini mengalami banyak pemangkasan fitur mulai dari sisi layar, dan kapasitas baterai yang ditanamkan. Namun apakah dengan dukungan chipset besutan Samsung sendiri, Galaxy J5 Prime mampu menghadirkan performa yang mumpuni?
Ingin tahu lebih lengkap, yuuk simak ulasan lengkapnya berikut ini. Body Metal Nyaman Dalam Genggaman Masih setia dengan tampilan desain khas ponsel pintar Samsung pada umumnya, Samsung Galaxy J5 Prime kini tampil dengan material body yang lebih menarik dibanding veersi sebelumnya. Galaxy J5 Prime tampil dengan material body full metal dibagian belakang yang membuatnya tampil lebih menarik dan nyaman digenggam. Dengan balutan material allumunium alloy berkualitas tinggi tak hanya memberikan kenyamanan ketika digunakan, tak hanya itu, perangkat ini juga tidak mudah slip ketika digenggam. Hal ini cukup berbeda dengan smartphone berbody metal yang beredar dipasaran yang mudah slip ketika digenggam. Sementara itu, pada bagian depan perangkat, Samsung membenamkan lapisan kaca berteknologi 2.5D yang menampilkan layar lengkung yang memberikan tampilan lebih menarik. Alhasil, dengan kombinasi body metal dibagian belakang plus layar lengkung 2.5D dibagian depan ditambah dengan dimensi body yang tidak terlalu besar membuat perangkat ini sangat nyaman ketika digunakan dan pas dengan ukuran tangan orang Indonesia yang tidak terlalu besar terutama bagi kaum hawa. Satu hal lagi dari sisi desain yang membuat perangkat ini menjadi lebih menarik adalah hadirnya sensor sidik jari yang tertanam pada bagian depan yang juga berfungsi sebagai tombol home. Sayangnya sensor sidik jari yang tertanam masih memiliki fungsi yang terbatas yakni sebagai kunci untuk menghidupkan layar smartphone, verifikasi akun samsung dan akses untuk membuka web ketika browsing. Namun dengan tampilan yang cantik ini, bukan berarti Galaxy J5 Prime tidak memiliki cela. Dengan balutan body metal yang tertanam berimbas pada baterai yang tidak dapat dilepas (non removable battery). Untuk tombol-tombol yang tertanam tidak mengalami perubahan dibanding versi sebelumnya. Galaxy J5 Prime masih membenamkan tombol fisik yang tersemat dibawah layar dan ditemani dengan dua tombol kapasitif disisinya. Pada sisi kanan terdapat tombol power, sedangkan tombol volume ada di sebelah kiri. Tepat dibawah tombol volume terdapat slot kartu SIM dan slot kartu microSD. Untuk dapat membukanya harus menggunakan sim ejector yang tersedia dalam paket penjualan. Tanggalkan Super AMOLED, UI Monoton Satu hal yang cukup disayangkan dengan hadirnya Samsung Galaxy J5 Prime adalah absennya teknologi layar khas Samsung yakni Super AMOLED. Bagaimana tidak, dengan banderol harga diatas 2,7 juta-an Samsung tidak membenakan teknologi layarnya diperangkat ini. Jika dibandingkan dengan ponsel Samsung yang harganya cukup jauh dibawahnya, sebut saja, Samsung Galaxy J1 (2016), Samsung Galaxy Ace VE keduanya dibekali dengan layar berteknologi Super AMOLED yang tentunya cukup memanjakan mata ketika digunakan. Sebagai gantinya, Samsung membenamkan layar berteknologi IPS yang memiliki sudut pandang yang lebih luas dan tingkat kecerahan yang terbilang standar. Untuk resolusi layar yang tertanam adalah 720p dengan kedalaman layar mencapai 294 piksel per inci. Kualitas layar yang tertanam cukup berbanding jauh jika dibandingkan dengan penggunaan layar Super AMOLED. Panel kaca yang tertanam pada Galaxy J5 Prime terlalu reflektif dan menyulitkan ketika digunakan di ruangan outdoor dengan intensitas terik matahari yang tinggi. Mengatasi hal ini, Samsung mengantisipasinya dengan menghadirkan mode outdoor. Mode ini memberikan kecerahan maksimal pada layar untuk mengatasi masalah ketika digunakan di luar ruangan. Meskipun cukup membantu namun hal ini akan sedikit merepotkan pengguna yang selalu melakukan aktivitas di luar ruangan. Dari sisi tampilan antarmuka, Galaxy J5 Prime mengusung tampilan layar khas Samsung yakni TouchWiz UI. Tampilan antarmuka yang tertanam ditambahkan dengan fitur semacam Blinkfeed yang memberikan akses berita terhangat secara instant tanpa perlu membuka akses via Google Chrome. Tampilan antarmuka yang tertanam tak jauh berbeda dengan perangkat smartphone yang beredar saat ini. Jika anda bosan dengan tampilan yang biasa, anda bisa mengunduh beragam themes yang tersedia secara gratis maupun berbayar di Galaxy Apps. Selain menghadirkan aplikasi khas Samsung dan Google, Samsung juga menghadirkan aplikasi pendukung aktivitas kerja besutan Microsoft. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Microsoft Word, Excel, OneNote, OneDrive, PowerPoint hingga Skype. Tak hanya itu, Samsung juga menghadirkan aplikasi tambahan yang bisa memaksimalkan fungsi perangkat seperti, Mode S Bike, Ultra Saving, S Power Planning hingga mode penghemat baterai. Kinerja Mumpuni, Daya Tahan Baterai Standar Masuk ke sektor kinerja, Samsung Galaxy J5 Prime hadir dengan dukungan chipset keluaran Samsung sendiri yakni Exynos 7570 yang memiliki prosesor quad-core dengan clockspeed yang mencapai1.4 GHz Cortex-A53, sementara untuk mendukung aktivitas grafisnya telah tertanam GPU Mali-T720. Dari pengujian PULSA dengan menggunakan aplikasi benchmark Antutu dan GeekBench 4. Skor yang dihasilkan oleh kedua aplikasi benchmark ini terbilang cukup baik. Untuk skor benchmark Antutu didapatkan nilai maksimal 36334. Sedangkan untuk skor benchmark GeekBench 4 versi CPU skornya adalah 599 (single-core) dan 1706 (multi-core) sedangkan untuk versi Compute didapatkan skor 887. Jika dilihat dari hasil skor benchmark yang didapat, Samsung Galaxy J5 Prime memiliki kualitas yang setara dengan ponsel pintar seperti Asus Zenfone 3 Max, Lenovo Vibe K4 Note dan beberapa ponsel lain yang memiliki harga yang dibawahnya. Masuk ke sisi baterai yang tertanam, perangkat ini ditanamkan baterai yang tak dapat dibongkar. Selain itu, kapasitas baterai yang tertanam terbilang kecil untuk ukuran smartphone terkini. Samsung Galaxy J5 Prime hanya dibekali dengan baterai berkapasitas 2400 mAh. Untuk mengukur berapa daya tahan baterai yang tertanam PULSA melakukan beberapa pengujian seperti streaming menggunakan jaringan 4G LTE, bermain game HD, mendengarkan musik serta menonton video. Masing-masing aktivitas ini dilakukan selama 1 jam. Dari pengujian PULSA kondisi baterai ada pada posisi 78%. Dari semua aktivitas yang dilakukan selama lebih dari 4 jam berturut-turut PULSA mendapatkan hasil sebagai berikut. Ketika dilakukan untuk menonton video berdurasi 1 jam penggunaan baterai mencapai 10%, sedangkan ketika digunakan untuk mendengarkam musik selama satu jam baterai terkuras sebesar 5%.
Bosan mendengarkan musik dan menonton video, PULSA mencoba bermain game. Selama satu jam bermain game, Samsung Galaxy J5 Prime menghabiskan baterai sekitar 13%. Posisi baterai saat ini sudah mencapai 50%, satu uji coba lagi yakni browsing internet. Aktifitas ini, PULSA menggunakan Galaxy J5 Prime untuk streaming, dan browsing sambil membaca manga secara online. Hasilnya, selama satu jam penggunaan aktifitas browsing baterai terkuras hingga 9%. Setelah melakukan beragam uji coba untuk menguji kinerja baterai, bisa dikatakan baterai yang tertanam terbilang standar alias tidak terlalu boros. Namun jika kondisi baterai sudah mencapai 20%, pengguna bisa mengaktifkan mode hemat data ultra hingga ultra hemat daya. Dengan mode ini, pengguna hanya bisa menggunakan ponsel untuk kebutuhan standar telfon dan SMS. Selfie Flash Cukup Menarik Masuk ke sektor fotografi, Samsung Galaxy J5 Prime dibekali beragam fitur yang ditujukan kepada pengguna untuk mengeksplorasi fitur yang tertanam. Berbekal sensor kamera belakang beresolusi 13 megapiksel plus diafragma f/1.9, kemampuan yang dihadirkan terbilang cukup baik. Tak hanya itu, berbekal fitur pendukung yang tertanam, pengguna bisa mendapatkan beragam mode kamera yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Seperti Panorama, HDR, Pro, Sport, Malam, Face Detection (Fokus wajah) serta burst shot. Dengan bukaan cahaya yang cukup besar, Galaxy J5 Prime memiliki kemampuan untuk mendapatkan kualitas foto yang baik meski dalam kondisi cahaya yang minim. Sementara untuk bagian depan, Samsung meniadakan lampu LED untuk mendukung aktivitas selfie pengguna. Sebagai gantinya Samsung membenamkan fitur selfie flash, yang memaksimalkan fungsi layar untuk meningkatkan kondisi cahaya ketika pengguna melakukan selfie, meski tidak terlalu sempurna, selfie flash yang dihasilkan dirasa cukup untuk mendukung pengguna untuk mengabadikan momen selfie di ruangan minim cahaya. Indoor Outdoor Konektivitas Sebagai smartphone masa kini, Samsung Galaxy J5 Prime yang merupakan smartphone produksi tanah air, dibekali dengan dukungan konektivitas yang cukup lengkap. Perangakt ini telah didukung jaringan 4G LTE berteknologi TDD dan FDD LTE. Dengan dukungan teknologi yang tertanam perangkat ini bisa menggunakan semua operator yang hadir di Indonesia, bahkan hanya dengan sedikit setelan perangkat ini bisa digunakan jaringan Bolt Super 4G dan Smartfren 4G LTE. Tentunya jaringan 4G LTE lainnya yang dihadirkan oleh Indosat, Telkomsel maupun XL Axiata juga bisa digunakan dengan baik. Menariknya, dalam paket penjualan Samsung Galaxy J5 Prime, telah disediakan kartu perdana 4G LTE keluaran Telkomsel. Akses koneksi lainnya yang juga hadir menghiasi Galaxy J5 Prime antara lain, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot, bluetooth v4.2 LE, GPS + A-GPS dan Glonass. Dipasaran Samsung Galaxy J5 2016 hadir dengan kombinasi kartu 4G LTE keluaran Telkomsel, dengan kualitas jaringan yang tersedia, pengguna tak perlu khawatir akan mengalami kendala ketika melakukan streaming video ataupun kegiatas sosial media lainnya. Selain itu juga ada WiFi 802.11 b/g/n, bluetooth, GPS + A-GPS dan Glonass. Tersedia pula microUSB 2.0 yang bisa digunakan untuk pengisian perangkat serta menghubungkan Galaxy J5 Prime ke perangkat PC ataupun notebook. Kesimpulan Spesifikasi Penulis: Deni Hardian / @deni_hardian | ||||||||||||||||||||||
| Smartphone dengan Layar Fleksibel akan Diproduksi di 2018 Posted: 23 Dec 2016 01:32 AM PST Perangkat fleksibel dan dapat dilipat bisa menjadi evolusi yang signifikan selanjutnya dalam desain smartphone, Menurut Kolon Industries, sebuah perusahaan memainkan peran besar dalam yang mengembangkan teknologi ini, tiga sampai lima perusahaan teknologi akan memproduksi secara massal perangkat fleksibel pada 2018. Kepopuleran mereka bisa dibuktikan pada 2019 dengan mengambil 20% pangsa pasar Korea. Anda mungkin belum pernah mendengar tentang Kolon Industries, tapi ini adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memproduksi massal Polimida tak berwarna yang diperlukan untuk film fleksibel. Ini akan akan menggantikan lembar kaca yang punya penampilan kaku. Perusahaan ini memasok produknya ke perusahaan lain seperti Samsung dan LG, yang sudah mapan di bidang pabrikasi layar. Jadi Kolon tentu harus dikenal. Seperti dilansir Phonearena, Kolon menunjukkan bahwa perangkat fleksibel pertama, yang mungkin akan dirilis tahun depan, akan memiliki radius lekukan 5 milimeter sebagai berbeda dengan spekulasi pasar yakni 1 milimeter. Yang terakhir cukup ideal, lagi pula, memungkinkan kedua sisi panel display bisa bersentuhan, seolah-olah benar-benar terlipat. Karena masalah keamanan, perusahaan teknologi cenderung untuk mengungkap radius lekukan pertama di 5 milimeter, kemudian secara bertahap akan dikurangi. Polyimide fleksibel berwarna yang diproduksi oleh Kolon diperkirakan dapat digunakan pada perangkat mobile dalam waktu dekat. Perusahaan teknologi Korea itu berhasil dalam mengembangkan teknologi pada Agustus ini dan bermaksud untuk memproduksinya secara besar-besaran untuk sekitar 100 juta perangkat fleksibel pada 2018. (*) Sumber: Phonearena | ||||||||||||||||||||||
| Huawei P10 Akan Usung Desain Lengkung Ganda Posted: 23 Dec 2016 01:02 AM PST Rumor tentang calon smartphone terbaru Huawei, yang akan dilabel sebagai Huawei P10 makin santer terdengar. Apalagi rumornya vendor asal Cina ini bakal memperkenalkannya ke publik dalam waktu dekat ini, setidaknya beberapa bulan ke depan di tahun 2017. | ||||||||||||||||||||||
| Warna Baru Xiaomi Redmi Note 4 Lebih Atraktif Posted: 22 Dec 2016 11:57 PM PST Xiaomi Redmi Note 4 meluncur ke pasar global sebulan lalu. Kala rilis perdananya, ponsel pintar ini tampil dalam varian warna emas (Gold), abu-abu (Grey) dan perak (Silver). Nah kini Xiaomi menambahkan opsi warna baru untuk smartphone-nya tersebut, yang diyakinkan lebih trendi dan atraktif. | ||||||||||||||||||||||
| Begini Jadinya Akibat Gunakan Nama WiFi âGalaxy Note 7â di Pesawat Posted: 22 Dec 2016 10:51 PM PST Satu penerbangan Virgin America baru-baru ini tertunda setelah awak pesawat menemukan bahwa seseorang telah menamakan koneksi Wi-Fi dalam penerbangan dengan "Samsung Galaxy Note7_1097". Sehingga Kapten mengumumkan melalui pengeras suara bahwa ini bukan lelucon dan semua tas panumpang digeledah pada perjalanan menuju ke Boston dari San Francisco. Seperti dilansir Phonearena, sang Pilot sempat mengancam dirinya aka mengalihkan pesawat ke Wyoming, sebelum pelakunya dan ponselnya ditemukan. Pilot tersebut mengumumkan kepada penumpang apa yang telah terjadi. "Ladies and gentlemen, kami telah menemukan perangkatnya”. Untungnya, itu bukan Galaxy Note 7 sebenarya hanya SSID Wifi yang diubah menjadi 'Galaxy Note 7'. Dengan kata lain, itu adalah SSID yang diganti nama (dilakukan sebagai lelucon) dan akhirnya pesawat bisa melanjutkan perjalanan ke Boston. Kru pesawat terpaksa menduga itu adalah Samsung Galaxy Note 7, dan harus bertindak sesuai. Ini memang hanya sekedar lelucon tapi dampaknya bisa membuat heboh seisi pewawat. (*) Sumber: @settern , The Verge via Phonearena | ||||||||||||||||||||||
| Analis: Tak Ada Lagi Flagship HTC di AS Posted: 22 Dec 2016 10:23 PM PST HTC selama ini adalah salah satu brand yang cukup ambisius untuk menjadi merek global. Hampir semua perangkat smartphone HTC dirilis secara global, tak hanya di Cina atau Taiwan saja. Namun sebuah kabar terbaru yang dilansir dari Geeky Gagdtes, menyebutkan bahwa kemungkinan besar HTC tidak akan meluncurkan smartphone generasi terbarunya ke Amerika Serikat. HTC telah menjadwalkan sebuah acara eksklusif yang akan digelar pada tanggal 12 Januari di mana HTC diharapkan akan merilis perangkat andalan terbarunya atau headset VR generasi terbarunya ke muka publik. Ketidakhadiran peluncuran smartphone itu di muka publik tentu adalah berita buruk bagi pencinta HTC yang berada di Amerika Serikat. Laporan tersebut juga engatakab bahwa HTC tak punya cukup pendanaan untuk meluncurkan flahsip di AS. Menurut analis Cliff Maldonado dari Baystreet Reserach mengatakan tentu ini akan menjadi kabar buruk bagi pecinta HTC di Amerika Serikat. HTC sedang melakukan beberapa restrukturisasi dalam managemennya dan telah mengurangi beberapa tenaga penjualannya. Analis tersebut juga menyebutkan bahwa, seperti halnya ODM (original design manufacturer), HTC tetap akan mendisan dan membuat smartphone dimana kemudian akan dijual dengan merek lain. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak HTC, apakah laporan analis ini benar adanya. (nrs/isk) Sumber: Phonearena
| ||||||||||||||||||||||
| 4 Hal Ini Bikin TCL 'Pede' Jualan TV Pintar di Indonesia Posted: 22 Dec 2016 08:10 PM PST Di sela-sela acara peluncuran Smart TV terbaru (22/12) yang mengambil tempat di Bluegrass Bar & Grill Bakrie Tower, TCL mengemukakan alasannya mengapa mereka yakin akan mendapat tempat di segmen pasar TV pintar. "Produk Smart TV Kami meiliki beberapa advantage (keunggulan)," Buka Ayip Bayu Satrio, Asisten Manager TCL Indonesia. "Selain produk Kami sudah memiliki layar UHD dan mempu mneghadirkan teknologi HDR, Kami juga membekalinya dengan garansi panel selama 3 tahun dan garansi sparepart lainnya selama setahun." "Selain itu dengan harga yang lebih murah dibanding produk smart TV lainnnya, Kami yakin mampu bersaing di psaran. Target Kami adalah menguasai 5% pasar smart TV di tahun 2017." Papar Agus. Acara tersebut seklaigus menandai peluncuran TCL P2 UHD, Smart TV terbaru besutan TCL di Indonesia. Secara spesifikasi, TV pintar besutan vendor asal Cina ini memiliki spesifikasi yang menarik. Dengan layar 43 inci, P2 sudah mengusung teknologi UHD dan mampu menampilkan gambar dengan teknologi HDR. TCL sendiri mengklaim bahwa layar P2 mampu mneghadirkan gambar yang lebih jernih dan tajam serta menawarkan resolusi tinggi dengan warna yang sebenarnya.Adanya mode sport mampu mengoptimalkan gambar yang tertampil dan juga suara yang dihasilkan menjadi sehingga momen-momen olahraga menjadi lebih dramatis. TCL P2 UHD dibalut dengan frame alumunium yang selain berfungsi estetis mempercantik tampilan, juga melindungi konsumen dari radiasi panas. Saat ini, TCL P2 UHD tersedia dalam warna golden. P2 yang berbasis Android 5.1.1 ini bisa dikendalikan melalui smartphone dengan memanfaatkan jaringan Wifi. Harga yang ditawarkan TCL untuk P2 adalah Rp 5.900.000 dan bisa didapatkan di distributor TCL di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Medan maupun di supermarket seperti Hypermart dan Carrefour. (AB) | ||||||||||||||||||||||
| You are subscribed to email updates from PULSA Feed. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |



































Di sela-sela acara peluncuran Smart TV terbaru (22/12) yang mengambil tempat di Bluegrass Bar & Grill Bakrie Tower, TCL mengemukakan alasannya mengapa mereka yakin akan mendapat tempat di segmen pasar TV pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar