PROMO SANDISK :

PROMO SANDISK :
Flash Drive Android

Harga HP

Kamis, 06 Agustus 2015

[InfoKomputer Online] Daily Posts newsletter for Fitur

Surel tidak tampil sebagaimana mestinya? Jika ya, coba klik tautan ini

InfoKomputer Online

Enterprise, Bisnis, Teknologi, Solusi

paranet.com

Jumlah pengguna smartphone diperkirakan mencapai 2 miliar tahun ini. Sementara itu, jumlah smartphone yang terjual tahun lalu menurut Statista.com hampir mencapai 1 miliar unit. Akan sulit rasanya jika organisasi bisnis tidak segera mengadopsi strategi enterprise mobility dan pengelolaannya di lingkungan perusahaan.

Ada dua konsep enterprise mobility yang seringkali menjadi bahan diskusi orang TI: BYOD (bring your own device) dan COPE (corporate-owned personally-enabled). Mana yang lebih tepat diaplikasikan di perusahaan Anda? Berikut kami sarikan kelebihan dan kelemahan keduanya.

Konsep BYOD mengemuka lebih awal daripada COPE. BYOD datang diiringi suara-suara yang pro dan kontra mengenai penerapannya. Namun beberapa administrator TI berpendapat bahwa melarang penggunaan perangkat pribadi ini di lingkungan kantor bukanlah solusi yang tepat. Menurut mereka, akan lebih baik bagi kedua belah pihak—perusahaan dan karyawan—jika perangkat-perangkat bawaan karyawan ini didukung dan diintegrasikan ke jaringan kantor.

Dari sisi jenis perangkat, BYOD diyakini akan lebih meningkatkan produktivitas karyawan. Pasalnya, perangkat mobile maupun aplikasi kelas consumer menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik daripada PC dan enterprise software suite yang umumnya bersifat monolitik. Dan ketika karyawan selesai mengerjakan tugas kantor, ia bisa segera kembali menggunakan perangkat miliknya untuk keperluan pribadi.

Mungkin perusahaan mengira mereka bisa menghemat pengeluaran dengan BYOD. Benarkah demikian? Untuk pembelian hardware, mungkin akan ada penghematan yang signifikan. Tetapi perusahaan harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk support perangkat.

Menerapkan BYOD, perusahaan harus siap mendukung aneka jenis perangkat milik karyawan. Departemen TI bisa saja membatasi jenis perangkat yang boleh ikut program BYOD. Namun resikonya adalah akan ada perangkat karyawan yang "teralienasi" jika pilihan yang diberikan terlalu sedikit.

Karena perangkat adalah milik pribadi karyawan, bisa jadi mereka tidak mengizinkan departemen TI menerapkan kontrol penuh pengelolaan perangkat (mobile device management/MDM). Menerapkan mobile application management (MAM) dapat menjadi jalan keluarnya karena departemen TI mengontrol hanya aset (aplikasi dan data) perusahaan. Namun di lingkungan industri dengan regulasi ketat, perusahaan umumnya diharuskan mengimplementasikan MDM.

Selain itu, jika memilih BYOD sebagai konsep enterprise mobility, perusahaan harus menyusun dan menerapkan kebijakan BYOD yang kuat dan jelas agar kedua belah pihak tidak (merasa) dirugikan.

COPE Sebagai Alternatif

COPE datang sebagai satu alternatif bagi BYOD, tetapi COPE bukannya tanpa kelemahan. COPE bertujuan menyajikan pengalaman mobilitas yang lebih ramah terhadap pengguna (karyawan) tetapi juga menawarkan kemudahan pengelolaan oleh perusahaan.

Perbedaan signifikan antara COPE dan BYOD terletak pada kepemilikan perangkat. COPE mengharuskan perusahaan membelikan smartphone atau komputer tablet untuk kebutuhan kerja maupun keperluan pribadi karyawan. Nah, ada garis batas yang jelas antara pengunaan untuk urusan kerja dan pribadi. Departemen TI pun bisa lebih percaya diri ketika menerapkan kontrol terhadap perangkat tersebut.

COPE juga lebih mudah didukung daripada BYOD, karena jenis perangkat, sistem operasi, dan aplikasi diatur oleh departemen TI perusahaan. Pilihan tetap diberikan kepada karyawan, tetapi departemen TI tidak akan dibebani tanggung jawab mendukung setiap perangkat yang digunakan karyawan.

Dari sisi biaya, pembelian perangkat maupun voice dan data plan dalam jumlah besar jatuhnya akan lebih murah bagi perusahaan. Namun di awalnya perusahaan harus siap terbebani oleh biaya modal yang cukup besar. Dari sisi kontrol dan privasi, departemen TI juga harus tetap berhati-hati. Karyawan mungkin akan merasa dimata-matai dalam skenario COPE ini.

Nah, mana yang lebih tepat untuk perusahaan Anda?

Posted in Enterprise, Featured, Fitur | Tagged , , , | Comments Off on Strategi Enterprise Mobility: Pilih BYOD atau COPE?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...