Begawei

---

• Dukung Petisi, Tokopedia dan Bukalapak Blokir Penjualan Gading Ilegal
• Google dan Nasa, Bersama-sama Kembangkan Komputer Kuantum Super
• Tiru Apple Music, Google Play Music akan Berbayar
• ECCT Ciptaan Warsito Ternyata Benar-benar Mampu Membunuh Sel Kanker
• Pecahkan Rekor Baru, 50 Unit iPhone 6s Terjual Setiap Detiknya
• Google Rayakan “Evidence of Water Found on Mars”
• Pixel C, Tablet Android Baru Google
• Apple Dituduh Propaganda Homoseksual
• Resmi Meluncur di Indonesia, Alcatel Flash 2 Hanya Dijual Secara Online
• Keren, Sebuah Printer Mampu Bangun Rumah!

Dukung Petisi, Tokopedia dan Bukalapak Blokir Penjualan Gading Ilegal Posted: 29 Sep 2015 09:02 PM PDT Tokopedia dan Bukalapak Blokir Penjual Gading Ilegal – Dua situs jual beli online ternama Indonesia, Tokopedia dan Bukalapak secara resmi akan menutup lapak yang digunakan penjual untuk menjual gading gajah secara ilegal. Hal tersebut langsung disampaikan oleh CEO dan Co-Founder situs Bukalapak.com, Achmad Zaky, yang menyatakan bahwa penutupan lapak adalah bentuk larangan penjualan gading gajah di Bukalapak.com karena dinilai melanggar peraturan dan hukum di Indonesia. Langkah yang dilakukan Bukalapak karena adanya petisi dari Change.org yang meminta semua toko jual beli online untuk tidak lagi menyediakan lahan penjualan gading gajah secara ilegal. "Di dalam Aturan Penggunaan Bukalapak.com sebenarnya sudah disebutkan bahwa pengguna Bukalapak.com tidak diperbolehkan melanggar peraturan yang ditetapkan oleh hukum di Indonesia maupun di negara lainnya," ujar Achmad Zaky, dikutip dari Tempo Tekno, Rabu (30/9/2015). "Kami telah bertindak cepat untuk segera membekukan atau menonaktifkan lapak yang menjual gading gajah di situs kami dan saat ini lapak tersebut telah kami tutup. Sesuai aturan penggunaan, Bukalapak.com memiliki hak untuk membekukan atau menonaktifkan lapak yang menjual barang terlarang," tambah Zaky. Sedangkan hal serupa juga dilakukan oleh situs jual beli online Tokopedia,  Tokopedia juga mengecam tindakan penjualan gading gajah yang memanfaatkan Tokopedia sebagai lapak jualan. Banyak pengguna memanfaatkan sistem jualan Tokopedia yang bersistem user generated, dimana sistem ini memungkinkan pihak penjual dapat melakukan pengunggahan produk di Tokopedia secara mandiri. “Tokopedia dengan tegas melarang penjualan produk yang terbuat dari gading gajah. Hal ini telah diatur dalam syarat dan ketentuan penggunaan website Tokopedia (https://www.tokopedia.com/terms.pl),” tulis Tokopedia dalam keterangan tertulis di akun resminya. Selain itu apa yang ditegaskan oleh Tokopedia sudah tertulis di peraturan Tokopedia di sub bab J yang menyatakan bahwa hewan dan barang-barang lain yang melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dilarang keras diperjual belikan di situs Tokopedia. Petisi pelarangan penjualan gading gajah di situs jual beli online ini, diinisiasi oleh seorang dokter hewan  bernama Wisnu Wardana, yang merasa miris dengan maraknya penjualan gading gajah di situs jual beli online Indonesia. Bahkan untuk mendukung petisi tersebut, Tokopedia dan Bukalapak langsung menanggapinya dengan serius dan secara bertahap akan menghapus semua konten berisikan penjualan gading gajah di situsnya. Tokopedia dan Bukalapak juga berjanji akan sering memantau proses jual-beli di situs masing-masing demi mendukung peraturan pemerintah untuk melarang menjual barang-barang yang melanggar undang-undang. Baca juga Tiru Apple Music, Google Play Music akan Berbayar dan ECCT Ciptaan Warsito Ternyata Benar-benar Mampu Membunuh Sel Kanker.

Google dan Nasa, Bersama-sama Kembangkan Komputer Kuantum Super Posted: 29 Sep 2015 08:35 PM PDT Google dan Nasa Kembangkan Komputer Kuantum Super – Sebuah laboratorium kecerdasan buatan ternama di dunia, Quantum Artificial Intelligence Lab yang merupakan inisiasi dari perusahaan teknologi raksasa yakni Google dan badan antariksa Amerika Serikat yakni Nasa serta dengan dukungan Universities Space Research Association terus mengembangkan perangkat komputer kuantum mereka agar semakin kuat. Pengembangan tersebut dilakukan dengan menerapkan sejumlah pembaharuan. Salah satu pembaharuan yang dilakukan yakni dengan cara menginstal D-Wave 2X. Pembaharuan tersebut sebelumnya dilakukan oleh Quantum Artificial Intellegence Lab dengan mengumumkan informasi bahwa mereka telah melakukan perjanjian untuk menginstal D-Wave 2X, yang mana perangkat tersebut merupakan prosesor komputer kuantum terbaru yang telah dirilis pada awal tahun 2015 ini. D-Wave 2X sendiri memiliki spesifikasi kekuatan 1.000 qubit, yang mana spesifikasi tersebut merupakan spesifikasi komputer terkuat dari komputer kuantum yang ada. Dengan spesifikasi tersebut, komputer kuantum terbaru hanya dapat beroperasi pada suhu yang sangat dingin yakni kurang dari 15 milikelvin atau minus 273 derajat celcius. Suhu tersebut diketahui jauh lebih dingin dibandingkan dengan suhu luar angkasa. Sehingga komputer kuantum tersebut nantinya akan dapat berfungsi untuk berbagai hal di luar angkasa. Dari informasi yang ada, nantinya komputer kuantum tersebut akan digunakan untuk membantu kerja proyek bersama antara Google dan NASA, terutama mengenai hasil penelitian dalam komputasi kuantum yang ada. "Bekerja dengan prosesor D-Wave telah membantu kami mengembangkan dan menyempurnakan model komputer kuantum. Kami mengharapkan ada kemajuan terus untuk setiap generasi sistem D-Wave di masa mendatang," ujar Hartmut Neven, kepala Quantum Artificial Intelligence Lab. Selain untuk proyek bersama antara Google dan Nasa dalam keperluan penelitian, teknologi komputer kuantum tersebut juga diharapkan dapat menjawab tantangan masa depan dibandingkan hanya dengan mengandalkan komputer standar. Sebelumnya, Google sendiri telah merekrut pakar tim ahli komputer kuantum yakni John Martini yang merupakan fisikawan dari University of California Santa Barbera untuk mengembangkan teknologi ini. Selain itu diketahui bahwa Google juga mengakuisisi perusahaan DeepMind untuk mengembangkan produk kecerdasan buatan pada teknologi ini. Baca juga Digital Storm AVENTUM 3, Komputer Gaming Paling Mumpuni dan Dikembangkan Komputer Pendeteksi Kematian.

Tiru Apple Music, Google Play Music akan Berbayar Posted: 29 Sep 2015 08:31 PM PDT Tiru Apple Music, Google Play Music akan Berbayar – Menghadapi iklim musik digital yang saat ini mulai menjamur, dan demi mendukung tindakan anti pembajakan lewat musik digital. Google dikabarkan sudah lama mempertimbangkan layanan streaming musik, dan akan menerapkan layanan berbayar untuk streaming musik tersebut. Saat ini Google sudah mengumumkan layanan musik streaming berbayarnya yang dinamakan Google Play Music All Access. Kabar tersebut di dapat dari halaman berita teknologi terkenal, GSM Arena yang menyebutkan bahwa Google Play Music All Access akan ditawarkan dalam beberapa paket yang bisa dipilih oleh pengguna, termasuk penawaran dalam paket keluarga. Untuk kisaran harganya, paket Google Play Music All Access akan dibanderol dengan harga 14,99 dollar AS yang bisa dibayarkan oleh pengguna dalam jangka satu bulan layanan, dengan kapasitas layanan hingga enam orang anggota keluarga dimana setiap anggota keluarga memiliki akun masing-masing. Paket Google Play Music All Access untuk keluarga ini sama persis dengan yang ditawarkan oleh Apple lewat Apple Music, dimana layanan Apple Music sudah lebih dahulu meluncur dan ditawarkan kepada pengguna dalam paket yang mirip dengan Google Play Music All Access, lewat paket keluarganya. Harga yang dibanderol Apple untuk Apple Music paket keluarga juga persis dengan kisaran harga yang ditawarkan Google Play Music All Access, yaitu 14,99 dollar AS untuk layanan Apple Music selama satu bulan dengan maksimal penggunaan untuk enam orang anggota keluarga. Uniknya, pengumuman yang dilakukan Google untuk layanan musik streaming terbarunya tersebut bertepatan dengan berakhirnya tiga bulan trial atau ujicoba dari layanan musik streaming yang dilakukan Apple untuk Apple Music. Sampai saat ini belum beredar kabar apakah Apple akan protes terhadap layanan Google Play Music All Access, yang jelas dengan adanya layanan streaming musik dari raksasa teknologi dunia menandakan bahwa era musik digital semakin menggeser musik lewat kaset. Google juga berharap dengan adanya layanan streaming seperti Google Play Music All Access akan mengurangi tindak pembajakan kontent digital dan pengguna dapat beralih ke streaming lagu yang resmi dan legal. Baca juga Sewa atau Beli Film Kini Bisa Dilakukan di Google Play Indonesia dan Google Translate Kini Bisa Dipakai Offline.

ECCT Ciptaan Warsito Ternyata Benar-benar Mampu Membunuh Sel Kanker Posted: 29 Sep 2015 07:59 PM PDT ECCT Ciptaan Warsito Ternyata Benar-benar Mampu Membunuh Sel Kanker – Selama ini alat terapi kanker Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) buatan Warsito banyak disepelekan oleh ahli kesehatan karena tidak terbukti secara ilmiah. Padahal, Warsito T. Taruno selaku pencipta dari alat tersebut menyatakan bahwa ECCT adalah penemuan terbaru yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena alat ini mampu mematikan sel-sel kanker pengidap kanker secara signifikan. Karena tertarik dengan alat temuan Warsito, membuat seorang doktor lulusan Universitas Airlangga terdorong untuk melakukan penelitian terhadap ECCT, dan hasilnya memang cukup mencengangkan dan berhasil membuka fakta baru di bidang teknologi kesehatan. "Kami melakukan penelitian eksperimental laboratorik in vitro menggunakan rancangan acak kelompok. Hasilnya, terdapat peningkatan persentase kematian yang signifikan atas sel-sel yang diberi pajanan alat terapi kanker ECCT," kata Dr. dr. Sahudi Salim usai menjalani sidang terbuka doktor di Universitas Airlangga Surabaya, dikutip dari Tempo Tekno, Selasa (29/9/2015). Dalam disertasi dengan judul "Mekanisme Kematian Sel Akibat Pajanan Medan Listrik Energi Lemah dengan Frekuensi Menengah", Sahudi ingin membuktikan secara ilmiah efek pajanan medan listrik bervoltase rendah terhadap tiga macam sel kanker, seperti sel hela, sel kanker rongga mulut, dan sel mensenkim sumsum tulang. Mulanya, ketiga sel kanker tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing dibagi menjadi 8 replikasi yaitu kelompok sel kanker yang dipajan dengan ECCT dalam waktu 24 jam dan satunya lagi kelompok kontrol. Setelah memakan waktu 24 jam, jumlah sel kanker yang masih hidup dan sel kanker yang mati dihitung dengan pewarnaan Tryphan Blue, serta diperiksa ekspresi protein TubulinA, Cyclin B, p53, dan Ki-67. "Dari hasil penelitian ekspresi protein ini ternyata sel kanker mati secara signifikan, sedangkan non kanker seperti sel-sel kontrol lainnya yang dibutuhkan tubuh, masih hidup," ujar Sahudi. Lewat penelitian ini, Sahudi berharap bahwa penelitiannya akan mendorong semangat para peneliti lain untuk menciptakan solusi pengobatan kanker. Bahkan aspek biofisika dinilai Sahudi dapat menjadi alternatif pengobatan kanker yang mujarab. Sahudi juga menyayangkan bahwa ada upaya pihak yang sengaja menghalang-halangi penemuan ECCT buatan Warsito dengan alasan alat tersebut tidak ilmiah. Padahal menurut Sahudi, alat seperti ECCT adalah senjata ampuh melawan kanker dengan harga paling murah dibandingkan dengan terapi lainnya yang saat ini memiliki tarif sangat mahal. Baca juga Fungsi Satelit Lapan-A2 yang Telah Diluncurkan dan Penjualan Kamera Mirrorless Tinggalan Kamera DSLR.

Pecahkan Rekor Baru, 50 Unit iPhone 6s Terjual Setiap Detiknya Posted: 29 Sep 2015 07:58 PM PDT Wow, 50 Unit iPhone 6s Terjual Setiap Detiknya – Setelah secara resmi Apple meluncurkan dua ponsel pintar terbarunya yakni iPhone 6s dan 6s Plus pada awal bulan ini, tepatnya Kamis (10/9/2015) lalu. Berbagai penggemar produk Apple pun langsung menyerbu Apple Store dan memborong dua varian iPhone 6s tersebut. Setelah menggelar penjualan perdana dua smartphone Apple tersebut mulai 25 September lalu, Apple pun mengumumkan informasi menarik bahwa penjualan varian iPhone 6s tersebut mampu memecahkan rekor baru penjualan smartphone iOS yang pernah ada. Diklaim bahwa penjualan dua varian iPhone 6s tersebut mencapai 13 juta unit selama akhir pekan lalu. Apabila jumlah penjualan selama akhir pekan tersebut dirata-rata, maka dua varian iPhone 6s per menitnya mampu terjual 3 ribu unit atau 50 unit per detiknya. Jumlah tersebut merupakan total penjualan dari berbagai konsumen yang melakukan pemesanan awal (pre-order) yang ditambah dengan penjualan di toko retail dari 12 negara. Di mana negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hong Kong, Jepang, Puerto Rico dan China. Rekor baru tersebut memang mengalahkan rekor penjualan smartphone Apple sebelumnya yakni iPhone 6 dan iPhone 6 Plus pada tahun 2014 lalu yang hanya mampu terjual 10 juta unit saja pada pekan pertamanya. "Penjualan iPhone 6s dan iPhone 6s Plus sangat fenomenal, mengalahkan seluruh penjualan pada akhir pekan pertama dalam sejarah Apple," ujar Tim Cook, selaku CEO Apple. Makin besarnya minat konsumen akan smartphone iOS terbaru besutan Apple tersebut memang tak lepas dari beberapa fitur andalan terbaru, diantaranya adalah 3D Touch dan Live Photos. "Umpan balik dari pelanggan sangat luar biasa dan mereka mencintai 3D Touch dan Live Photos," jelasnya. Fitur 3D Touch sendiri merupakan fitur pada layar yang mampu merasakan seberapa keras dan seberapa lama tekanan dari permukaan jari yang dapat menghasilkan aksi berbeda-beda. Untuk Indonesia sendiri belum diketahui kapan tanggal resmi penjualan dua varian iPhone 6s ini akan dimulai. Dari informasi yang ada kemungkinan iPhone 6s series akan menyambangi Indonesia pada tahun depan. Sedangkan Apple sendiri menyatakakan akan membuka penjualan berikutnya di 40 negara pada 9 Oktober mendatang. Baca juga Pengguna iPhone 6s Terganggu Masalah Overheating dan iPhone 6s Bakalan Hadir di Indonesia pada Februari 2016.

Google Rayakan “Evidence of Water Found on Mars” Posted: 29 Sep 2015 07:41 PM PDT Google Turut Rayakan Penemuan Air di Mars – Setelah terdengar kabar yang cukup menghebohkan belahan dunia, yaitu ditemukannya air di planet Mars yang memungkinkan adanya kehidupan, pada hari Selasa 29 September 2015 tepatnya kemarin, Google juga turut serta merayakan hal itu. Pada hari Selasa kemarin, Google menampilkan jenis Doodle atau gambar animasi pada website mereka dengan lambang yang menunjukkan arti mengenai penemuan air di planet tetangga bumi tersebut. Merayakan temuan air tersebut, search engine terbesar di dunia asal California tersebut memajang gambar planet Mars sedang meminum segelas air. Yang lebih menarik, apabila pengunjung mesin pencari mengklik gambar animasi atau Doodle tersebut, maka pengunjung akan dibawa pada halaman hasil pencarian Mars. Kemudian Google juga menyediakan fitur share yang berguna bagi pengunjung apabila ingin berbagi informasi terkait 'Evidence of water found on Mars' atau sebuah bukti temuan air di planet Mars tersebut ke akun Facebook, Twitter, Email serta Google+. Penampakan Doodle yang ditampilkan juga menunjukkan animasi planet berwarna merah yang menghisap segelas air. Hal ini cukup menggambarkan bahwa deskripsi dari gambar tersebut merupakan bukti bahwa planet Mars memang mengandung unsur air yang baru kali ini dapat diungkapkan secara resmi oleh pihak NASA setelah penelitian yang dilakukan beberapa tahun. Michael Meyer, selaku Kepala Ilmuwan pada program eksplorasi Mars NASA seperti yang dilansir dari Theguardian Rabu (30/09/2015), bahwa terdapat kandungan cairan (air) pada permukaan planet Mras. Menurutnya, hal ini menunjukan sebuah bukti bahwa Mars memang memungkinkan sebagai lokasi yang dapat dihuni makhluk hidup. Gambar-gambar yang diambil dari Mars Reconnaissance Orbiter telah memperlihatkan bahwa terdapat selokan-selokan anjang di dalam kawah dan lereng planet Mars yang diperkirakan adalah bentukan dari air asin yang mengalir di permukaan planet Mars hingga saat ini. Memang berita temuan air di planet tersebut telah diberitakan oleh sejumlah media, namun informasi terkait akan kemungkinan adanya kehidupan yang dapat tercipta di planet tersebut masih dalam tahap penelitian lanjutan yang dilakukan oleh pihak NASA. Baca juga Google Buka Donasi untuk Pengungsi dan Google Glass Versi Baru Hadir Lebih Baik

Pixel C, Tablet Android Baru Google Posted: 29 Sep 2015 07:26 PM PDT Google Umumkan Tablet Andoid Baru, Pixel C – Selain mengumumkan kehadiran dua smartphone Android terbarunya yakni Nexus 5X dan Nexus 6P yang membawa sistem operasi Android terbaru yakni v.6.0 Marshmallow, ternyata Google juga memperkenalkan kehadiran tablet baru mereka yang juga menggunakan sistem operasi Android terbaru. Tablet komputer tersebut memiliki ukuran 10,2 inci yang dinamai Pixel C. Pengumuman kehadiran tablet Android baru besutan Google tersebut memang dilakukan bersamaan saat perilisan dua smartphone Nexus terbaru di San Francisco, California, AS, Selasa (29/9/2015). Meskipun desain dari tablet Android ini mirip dengan komputer jinjing Chromecast yang diperkenalkan apda tahu 2013 lalu, namun tablet ini tidak akan mengandalkan sistem operasi Chrome OS. Melainkan akan menggunakan sistem operasi Android terbaru yakni Android versi 6.0 yang memiliki kode Marshmallow. Tujuan dari Google sendiri yang menciptakan tablet ini cukup jelas yakni dapat bersaing dengan komputer tablet besutan Apple dan Microsoft yakni Apple iPad Pro serta Microsoft Surface. Berbeda dengan spesifikasi dua smartphone Nexus terbarunya, Google lebih memilih otak komputer tablet produksi Nvidia yakni Nvidia Tegra X1 yang memiliki empat inti pemrosesan (quad core). Dengan dipadukan RAM sebesar 3 GB maka diklaim tablet Google ini akan dapat menjalankan berbagai aktivitas berat yang berhubungan dengan pekerjaan atau hiburan sekalipun. Untuk spesifikasi layarnya dikabarkan memiliki resolusi 2.560 x 1.800 piksel dengan kerapaatan 308 ppi. Dengan spesifikasi layar tersebut maka Pixel C ini mampu menghasilkan interface yang sangat tajam dan jernih. Hal tersebut pun sesuai dengan namanya "Pixel". Demi mendukung konektivitas kabel masa kini, Google pun menyematkan port USB type C. Nantinya tablet ini juga memiliki dukungan aksesoris papan ketik fisik atau keyboard yang dapat menunjang produktivitas pengguna, yang mana keyboard dapat dihubungkan melalui konektivitas nirkabel, Bluetooth. Dari informasi yang ada Pixel C akan tersedia dalam dua pilihan berbeda yakni memori internal 32 GB dan 64 GB. Apabila tablet ini telah resmi dipasarkan maka memiliki banderol harga mulai dari US$ 499 hinga US$ 599. Sementara untuk aksesoris keyboard eksternalnya dihargai dengan banderol US$ 149. Rencananya tablet ini akan dijual secara resmi di Amerika Serikat mulai akhir 2015 mendatang. Untuk wilayah lainnya belum diketahui apakah akan tersedia di negara lain atau tidak. Baca juga Chuwi Hi10 Hadir dengan Sistem Operasi Ganda Windows 10 dan Android dan Samsung Pamerkan Tablet Misterius di IFA 2015.

Apple Dituduh Propaganda Homoseksual Posted: 29 Sep 2015 07:13 PM PDT Ciptakan Emoji Sesama Gender, Apple Kena Masalah – Aneka macam, bentuk, jenis dan rupa sebuah emoji pada perangkat gadget tentunya sudah bukanlah hal yang aneh. Tujuan dari penciptaan emoji tersebut tak lain adalah untuk memberikan sentuhan hidup atau ekspresif pada percakapan (chatting). Namun bagaimana jika sebuah emoji dapat membuat salah satu pihak diselidiki polisi, seperti yang dialami oleh Apple? Apple diselidiki oleh Polisi di wilayah Rusia atas tuduhan yang tertuju pada perusahaan yang menyatakan promosi "propaganda homoseksual". Hal tersebut diawali dengan adanya penawaran sebuah emoji yang menggambarkan pasangan serta orang tua sesama jenis pada platform iOs. Seperti kutipan yang diambil dari laporan Digital Trends, Rabu (30/09/2015), yang menyatakan bahwa polisi setempat di wilayah Kirov Rusia memulai penyelidikan terhadap Apple atas emoji sesama jenis setelah dikeluhkan seorang pengacara. Apple dikabarkan melanggar hukum 2013 yang melarang adanya promosi homoseksual bagi anak di bawah umur. Apabila nantinya Apple dinyatakan bersalah, maka pihak Apple akan dikenai sanksi berupa denda sebesar USD15.260. Sementara itu, pada bulan April lalu telah diketahui bahwa perwakilan dari St. Petersburg Vitaly Minolov mendesak badan hak konsumen Rusia agar melarang iOs 8 diluncurkan apabila tidak menciptakan iOs tanpa emoji LGBT atau dengan stiker advisory. Pada tahun lalu, Minolov juga telah menyatakan bahwa produk dari Apple harus dilarang beredar di pasar Rusia karena CEO Apple, Tim Cook merupakan seorang penganut homoseksual (Gay). Emoji untuk pasangan sesama jenis yang dinyatakan sebagai propaganda homoseksual tersebut adalah bagian dari list Unicode Emoji Subcommittee yang dikenalkan oleh Apple terhadap pengguna iOs 6. Hal sama ternyata juga dilakukan Apple pada platform iOs 8.3 yang memberikan emoji sebuah keluarga dengan pasangan orang tua sesama jenis. Pemerintah Rusia akan mulai bertindak tegas terhadap perusahaan Apple tersebut. Apabila memang Apple tidak membenahi hal ini, maka pihak Rusia benar-benar akan melarang Apple untuk beredar di negaranya. Sejauh ini memang belum ada tanggapan dari pihak Apple sendiri, namun sebaiknya kita tunggu bagaimana Apple akan menyikapi kasus tersebut. Baca juga Apple Jadi Perusahaan Teknologi dengan Pendapatan Tertinggi dan 39 Aplikasi iOS di Apple App Store Terjangkit Malware

Resmi Meluncur di Indonesia, Alcatel Flash 2 Hanya Dijual Secara Online Posted: 29 Sep 2015 06:58 PM PDT Alcatel Flash 2 Hanya Dijual Secara Online – Akhirnya Alcatel telah meluncurkan smartphone terbarunya yang merupakan keluarga baru dari OneTouch Flash Series di Indonesia yakni Alcatel OneTouch Flash 2, setelah beberapa waktu yang lalu menghadirkan informasi smartphone Alcatel terbaru yang cukup misterius. Seperti smartphone ekslusif Alcatel sebelumnya yakni Alcatel OneTouch Flash Plus, smartphone Alcatel terbaru ini juga akan tersedia pada sistem penjualan dunia maya (online) dengan bekerja sama pada sebuah layanan e-commerce ternama di Indonesia. Penjualan dengan sistem online tersebut pun memiliki alasan khusus bagi pihak Alcatel sendiri, yakni demi menyederhanakan proses penjualan dan penyampaiannya kepada pembeli. Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Yogi Babria, selaku E-Commerce Operations Director Alcatel. "Kami pilih online karena cara tersebut membuat orang lebih mudah untuk membeli, cukup berkunjung ke satu toko dan akan menemukan produk kami. Apalagi kami adalah brand yang baru kembali ke Indonesia, jadi cara demikian membuat komunikasi lebih mudah,” ungkap Yogi seperti dilansir Kompas Tekno, Selasa (29/9/2015) saat peluncuran Alcatel Flash 2 di Jakarta. “Kalau di offline akan lebih rumit. Karena misalnya, ketika Anda ke mall dan ada banyak toko di sana. Maka orang tidak akan langsung menemukan produk kami. Sedangkan di sana juga ada banyak produk lain yang sudah lebih dikenal,” sambungnya. Alcatel Flash 2 sendiri memiliki spesifikasi yang cukup baik untuk keperluan saat ini. Dengan mengusung prosesor besutan MediaTek yakni MTK 6753 yang merupakan prosesor octa core berkecepatan 1,3 Ghz yang dipadukan dengan RAM 2 GB dan GPU Mali-T720MP4 maka dapat menghasilkan performa yang mumpuni untuk berbagai keperluan. Selain itu Alcatel Flash 2 ini juga mengusung keunggulan pada sektor kameranya. Pada kamera utamanya yang mengandalkan resolusi 13 Mp dengan bukaan cahaya f/2.0 dan dukungan lampu flash dual tone dapat menghasilkan gambar yang berkualitas bahkan saat kondisi kurang cahaya sekalipun. Pada kamera sekundernya yang terletak di depan yang berresolusi 5 Mp pun memiliki keunggulan autofocus yang akan sangat baik untuk keperluan selfie. Untuk harganya sendiri, Alcatel membanderolnya dengan harga Rp1,999 juta. Nantinya ponsel pintar berukuran 5 inci ini akan mulai dijual 15 Oktober mendatang. Baca juga Spesifikasi dan Harga Alcatel Flash 2 dan Alcatel Onetouch Flash Plus Targetkan Penghobi Fotografi.

Keren, Sebuah Printer Mampu Bangun Rumah! Posted: 29 Sep 2015 06:43 PM PDT Printer 3D Memungkinkan Bangun Rumah Murah – Setelah setahun yang lalu ditemukan teknologi terbaru yaitu 3D Printing atau printer 3D yang memungkinkan untuk membuat benda yang dicetak menjadi nyata. Namun sebelumnya karena keterbatasan material yang digunakan maka printer 3D ini menghasilkan sebuah produk yang tidak cukup kuat, itulah yang terjadi setahun yang lalu. Dan kini, penemuan baru telah menyatakan bahwa printer 3D ini mampu membangun rumah. Bagaimana caranya? Awalnya, penggunaan 3D printing ini hanya dapat untuk mencetak benda- benda 3D dalam ukuran kecil saja, namun seperti biasa kecanggihan teknologi tak akan pernah berdiam diri di tempat. Akan selalu ada celah untuk mengembangkan teknologi canggih yang telah ada. Seperti yang terjadi pada teknologi 3D printing yang semakin canggih ini. Setelah beberapa ahli dalam bisang 3D printing ad WASP (World Advanced Saving Project) merencanakan untuk membuat sebuah mesin cetak atau printer 3D dengan ukuran setinggi 40 kaki atau setara dengan 12 meter. Dan kini kabarnya proye yang dinamai dengan 'Big Delta' tersebut aan menjadi sebuah proyek yang menciptakan mesin cetak 3D raksasa (terbesar di dunia). Seperti yang dirangkum dari halaman tekno.liputan6 yang merupakan hasil rangkuman dari laman Digital Trends, Rabu (30/09/2015), yang menyatakan bahwa WASP memperkuat perangkat tersebut dengan tenaga yang kurang dari 100 watt, serta logam selebar 20 kaki atau yang setara dengan 6 meter, kemudian dilengkapi pipa cetak dengan menggandakan campuran bahan-bahan tersebut. Tim WASP juga menambahkan bahwa yang merupakan salah satu tujuan akhir dari proyek 'Big Delta' tersebut adalah untuk membangun sebuah perumahan dengan harga yang cukup murah. Sebagai bahan dasar, mereka menggunakan material lokal seperti lumpur dan tanah liat. Hal ini dilatar belakangi oleh pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan dapat dipastikan kebutuhan akan tempat bermukim juga akan semakin meningkat setiap tahun. Dengan permasalahan tersebutlah WASP memiliki ide tersebut. Meskipun hingga saat ini informasi selanjutnya mengenai perkembangan proyek 'Big Delta' ini belum menunjukan informasi tambahan namun terdengar kabar bahwa WASP saat ini juga tengah mengembangkan proyek lain yang berkaitan dengan teknologi. Baca juga Soal Startup, Menkominfo Ingin Ikuti Jejak Brunei dan Singapura dan Walt Disney Investasikan Dana ke Pengembang Virtual Reality

You are subscribed to email updates from Begawei.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.	Email delivery powered by Google
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States