InfoKomputer Online | Enterprise, Bisnis, Teknologi, Solusi |
“Saya menemukan banyak aplikasi Android asal Indonesia yang sangat bermutu dengan jumlah penginstalan hingga puluhan ribu. Dengan angka itu dipastikan jumlah uang yang didapatkan developer mencapai ribuan dolar setiap bulan. Namun demikian saya pikir perlu ada perbaikan, khususnya user interface yang menarik, termasuk di dalamnya logo aplikasi yang representatif, tidak asal-asalan,” kata wanita berparas ayu ini.
Yepsen mencontohkan hal lainnya, ada aplikasi buatan Indonesia yang memaparkan informasi tentang jadwal pertandingan bola, tetapi tidak ada informasi tentang hasil pertandingan, analisis dan hal terkait lainnya. Hal buruk lainnya, ukuran aplikasi itu sangat besar, mencapai 15 MB!
Dalam acara tersebut Yepsen memberikan tips bagi startup yang ingin mengembangkan aplikasi dari nol. Kepada peserta, ia mengatakan mulailah dari mencatat ide-ide luar biasa ke atas kertas kecil, lalu diskusikan kepada teman-teman dekat. Lakukan elaborasi mendalam terhadap kebutuhan pengguna dan solusi seperti apa yang bisa diberikan.
“Kemudian yang tidak kalah penting, pertingkatkan interaksi dengan pengguna, semisal menanggapi komentar pada Google Play,” katanya lagi.
Di acara VMworld 2015, Carl Eschenbach (President & COO, VMware) menegaskan kembali keunggulan One Cloud bagi perusahaan dalam menghadapi aneka tantangan bisnis.
San Francisco, AS – Ketika sebagian besar pelaku startup mengandalkan cloud untuk mempercepat kemajuan bisnisnya, bagaimana caranya perusahaan kelas enterprise bisa turut memanfaatkan potensi cloud demi menjaga keunggulan kompetitif, meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kelincahan bisnisnya?
Pertanyaan tersebut yang ingin dijawab oleh VMware dalam konferensi tahunannya, VMworld 2015, yang digelar di Moscone Center, San Francisco, Amerika Serikat. Acara ini berlangsung selama empat hari, 31 Agustus – 3 September 2015.
VMworld 2015 dihadiri oleh lebih dari 23 ribu peserta, yang meliputi praktisi TI, partner, pelanggan, maupun jurnalis dari 88 negara di seluruh dunia – termasuk InfoKomputer. Selain mengikuti keynote session dari para eksekutif VMware, mereka juga berkesempatan berdiskusi dan mencoba langsung aneka solusi dari VMware dan mitra-mitranya.
Carl Eschenbach (President & Chief Operating Officer, VMware) membuka konferensi VMworld 2015 dengan kembali mendengungkan solusi One Cloud yang sejak tahun lalu telah ditawarkan oleh VMware.
Eschenbach menyebutkan bahwa ada enam tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini, yaitu kecepatan, inovasi, produktivitas, kelincahan, keamanan, dan biaya.
“VMware percaya bahwa cara yang terbaik untuk menghadapi itu semua adalah One Cloud, Any Application, Any Device. Solusi ini memungkinkan Anda menjalankan (run), membangun (build), menghantarkan (deliver), dan mengamankan (secure) aplikasi apa saja, di mana saja, dan kapan saja,” ucapnya.
“Anda bisa memanfaatkan platform hybrid cloud dan mengambil keuntungan dari arsitektur Software Defined Data Center (SDDC) untuk menjalankan aplikasi apa pun; memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi tradisional, di dalam container, ataupun yang berbasis cloud (cloud-native apps); menghantarkan aplikasi di perangkat apa saja; serta mengamankan seluruh infrastruktur, dari data center sampai ke perangkat,” lanjut Eschenbach.
Dengan demikian, perusahaan akan siap menghadapi tantangan apa pun di hadapan mereka, sekaligus menguatkan tema VMworld tahun ini yaitu “Ready for Any”.
Memberi Kebebasan
Seluruh manfaat tersebut dapat dirasakan pelanggan tanpa perlu melakukan migrasi secara besar-besaran dari infrastruktur legacy yang sudah ada ke platform cloud. Mereka juga tidak perlu terikat dengan satu merek hardware dan software tertentu. Pasalnya, solusi One Cloud memberikan fleksibilitas dan kebebasan penuh bagi pelanggan untuk mengelola ekosistem bisnis mereka.
Dengan pendekatan unified hybrid cloud yang baru diluncurkan, pelanggan dapat memperoleh keunggulan dari private cloud dan public cloud sekaligus. Data dan aplikasi bisa dibuat, disimpan, dijalankan, atau dipindahkan dengan mudah dari private ke public dan sebaliknya, cukup melalui satu logical cloud.
Inilah keunikan yang membuat solusi cloud VMware berbeda daripada penyedia layanan cloud lainnya, seperti Amazon dan Microsoft, yang cenderung memaksa pelanggan untuk menaruh seluruh datanya ke public cloud. Karena itu, layanan cloud dari kedua perusahaan tersebut lebih populer digunakan oleh pelaku startup yang memang baru memulai bisnisnya dalam beberapa tahun terakhir dan tidak direpotkan dengan sistem legacy.
“Salah satu pelanggan kami adalah sebuah perusahaan farmasi berusia 120 tahun. Mereka berhasil merancang ulang data center-nya menjadi berbasis software-defined. Aplikasi pertama yang dipindahkan ke cloud adalah SAP, aplikasi yang sifatnya sangat penting dalam bisnis mereka. Menyusul kesuksesan itu, sekarang mereka melakukan migrasi lebih dari 400 aplikasi setiap bulan,” ungkap Eschenbach.
Berbekal solusi One Cloud, sejumlah pelanggan VMware juga dapat menemukan peluang bisnis baru. Contohnya perusahaan telekomunikasi yang bisa menyediakan layanan Voice over LTE dengan aman dan institusi pendidikan yang memungkinkan guru, murid, dan orang tua untuk mengakses materi ajar di mana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar