Begawei |
Posted: 06 May 2016 06:53 PM PDT Spesifikasi Sony Xperia C6 Ultra – Jatuh bangun Sony dalam menapaki pasaran ponsel pintar memang sedikit kurang menyenangkan. Sebenarnya dari sisi produk, Sony dengan varian Xperianya masih senantiasa memberikan spesifikasi tidak nangung sebagaimana ponsel-ponsel pintar yang selama ini beredar di pasaran. Bahkan, banyak dari produknya bukan merupakan spesifikasi di atas kertas. Karena hampir semua komponen yang disajikan memang mengusung komponen berkualitas, apalagi ponsel yang berada pada kelas premium. Berbeda dari pesaingnya yang sering mencantumkan angka besar dengan hasil kecil, Sony Xperia cenderung jujur walaupun akhirnya secara harga juga sangat jujur menjadi lebih mahal. Terakhir, tembakannya melalui Snapdragon 810 ternyata juga sedikit tidak menyenangkan. Pasalnya, dengan metode jualan produk yang berkualitas, produk Sony tersebut malah diklaim mengalami overheat yang tidak menyenangkan. Tapi bukan berarti, karena gagal sekali kemudian berhenti. Buktinya, diam-diam Sony malah mengeluarkan varian Xperia C6 Ultra. Sebagaimana dilansir dari Okezone (7/5/2016), arah pikir Sony untuk menentukan perilisan produknya sulit untuk diprediksi. Alhasil, berbekal render yang bocor, prediksi atas spesifikasipun menjadi obat sementara ketimbang harus menunggu waktu rilisnya. Desas-desus menaytakan bahwa C6 Ultra akan mengusung dual kamera depan yang akan menjadi spesifikasi utama yang menjadi daya tariknya. Unutk modelnya sendiri terbilang biasa, lantaran semua model Sony kurang lebih memang mengotak dengan lengkung di tepiannya. Untuk masalah layar, sudah termasuk dalam kategori phablet karena mengusung layar 6 inci. Namun, tetap saja apabila akan disebut telepon pintar juga belum menjadi masalah karena unsur ‘ph’ dalam phablet merupakan ‘ph’one. Isunya, ponsle ini akan senang hati menerima jantung dari Mediatek dengan delapan inti CPU. Kecepatan maksimal denyut jantung tersebut akan beada pada angka 1.9 GHz sebagaimana datasheet untuk seri MT6755. Dengan demikian, GPU-nya pun otomatis mengusung Mali dengan nomor seri Mali-T860. Chipset tersebut akan didorong melalui RAM sebesar 2 GB yang mana akan disematkan pula dengan memori Internal sebanyak 16 GB yang rasanya tidak terlalu istimewa di zaman ini. Untuk marera belakang, diisukan menggunakan kamera kecil beresolusi gajah pada 20 MP. Kamera depannya sendiri memiliki LED Flash untuk membantu kamera depan sekuat 16 MP. Apabila dilihat dari sisi ini, Sony sepertinya memang enggan meninggalkan segmen kamera berponsel yang menajdi ciri khasnya. Tentunya, kesemua itu merupakan hak dari Sony untuk melakukan perubahan baik sebagian maupun sleuruhnya. Baca juga OnePlus 3 Akan Dihadirkan dalam Dua Varian dan iPhone Di Cina Bukan Lagi Telepon Pintar. |
Awas, iPhone Di Cina Bukan Smartphone Posted: 06 May 2016 06:29 PM PDT iPhone Di Cina Bukan Lagi Telepon Pintar – Merek adalah suatu hal yang unik untuk dimiliki suatu produk. Pasalnya, dengan menggunakan sautu merek tertentu yang sudah terkenal, tanpa melihat barangnya-pun konsumen sudah mampu membayangkan kualitas dari merek tersebut. Maka tak heran untuk urusan merek selalu menjadi perebutan tersendiri. Bahkan, perebutan tersebut biasanya digunakan sebagai ‘domplengan’ perusahaan baru agar lebih cepat dalam memasarkan produknya. Itu semua dalam kondisi umum. Beda lagi dengan kondisi di Cina. Negara Tirai Bambu ini mampu membuat perusahaan kelas kakap Apple menjadi pihak yang bersalah lantaran dituduh mencatut branding iPhone, sebagaimana dilansir via Okezone (7/5/2016). Tentunya, tuduhan ini sudah melewati sebuah serangakaian tahapan di pengadilan. Sehingga secara teknis, Apple sudah bukan dituduh lagi melainkan sudah terbukti tidak memiliki hak atas branding iPhone yang menjadi tonggak bisnisnya tersebut. Jika ditanya sejarah, hal ini terjadi lantaran Apple bisa dikatakan telat dalam melakukan pendaftaran merek iPhone tersebut. Pasalnya, pada tahun 2007 perusahaan lain mendaftarkan merek iPhone di Cina yang bertepatan dengan peluncuran iPhone di Amerika Serikat. Tentu secara teknis, merek iPhone menjadi hak dari perusahaan itu di Cina. Sayangnya, perusahaan yang berebut merek iPhone tersebut bukan perusahan ponsel pintar, melainkan perusahaan sarung handphone yang terbuat dari kulit. Artinya, secara teknis apabila berkaca pada keadaan tersebut, apabila konsumen menyatakan ingin produk iPhone, bukan tidak salah apabila seller mengeluarkan stock ssarung handphone yang terbuat dari kulit tersebut. Alhasil, apabila dilakukan jual beli online dari Cina, butuh verifikasi ulan tentang produk dengan branding tersebut apakah benar-benar telepon pintar atau bukan. Secara teknis, sebenarnya Apple memiliki hak untuk mengklaim mereknya tersebut kendati belum didaftarkan di Cina. Hanya saja, persyaratannya cukup sulit. Pasalnya Apple kudu membuktikan bahwa branding iPhone telah didaftarkan di negara lain dan telah dipasarkan sehingga benar-beanr terkenal dan melekat di benak masyarakat sebelum branding iPhone di klaim oleh pihak lain. Demikian berdasarkan perjanjian internasional yang mengatur tentang hak kekayaan intelektual. Sayangnya, Apple dalam kasus ini tidak mampu melakukan hal tersebut. Kekalahan Apple sebenarnya bisa dibilang sepele. Pasalnya, Apple tidak mampu membuktikan bahwa branding iPhone terkenal milik Apple tersebut sudah dipasarkan sebelumnya secara meluas sebelum iPhone kulit tersebut didaftarkan pada ottoritas Cina. Baca juga OnePlus 3 Akan Dihadirkan dalam Dua Varian dan Lebih Bagus Mana Antara Google Chrome dan Internet Explorer?. |
You are subscribed to email updates from Begawei.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar