PROMO SANDISK :

PROMO SANDISK :
Flash Drive Android

Harga HP

Jumat, 21 Oktober 2016

Begawei

Begawei


Kapok Pakai Anak Sendiri, Samsung Beralih Ke LG

Posted: 20 Oct 2016 07:36 PM PDT

Samsung Gandeng LG Buat Baterai Galaxy S8 – Kasus Galaxy Note 7 nampaknya memang menjadi kasus terserius yang dialami pasar perangkat pintar di dunia saat ini. Pasalnya, kasus ini melibatkan banyak negara yang mengalaminya. Bahkan tak jarang otoritas di negara setempat sampai mengeluarkan suara mencegah perangkat ini secara tidak langsung untuk digunakan. Hal tersebut berarti perangkat ini bisa dikatakan masuk dalam taraf mengkhawatirkan.

Kapok Pakai Anak Sendiri Samsung Beralih Ke L

Pasca laporan pemeriksaan yang dilakukan oleh Samsung, didapati bahwa ledakan yang terjadi pada perangkatnya disebabkan oleh baterai yang mengalami arus pendek. Singkatnya, baterai memiliki desain yang kurang sempurna ditambah dengan desain Galaxy Note 7 yang kurang ramah dan berakhir pada ledakan yang kerap diberitakan. Laporan ini semakin memperkuat kekhawatiran potensi ledakan menjadi semakin tinggi.

Tentu, dari laporan tersebut kurang lebih yang patut dipersalahkan adalah pembuat baterainya. Dalam hal ini, Samsung sejatinya memang menggunakan anak perusahaannya sendiri yakni SDI. Hal ini tentu menjadi keputusan yang mengerikan dengan hengkang pada anak usahanya yang seharusnya dirawat hingga bisa berdiri sendiri. Namun apa dikata, keputusan untuk tetap mempertahan kualitas produk induk perusahaan tetap menjadi pegangan.

Dilansir dari Okezone (21/10/2016), Samsung dikatakan akan menggandeng LG Chem untuk membuat baterai Samsung Galaxy S8 nantinya. Sebagaimana diketahui, Samsung Galaxy S8 merupakan line-up selanjutnya dari Samsung setelah generasi Galaxy Note 7. Kedua generasi tersebut saling bergantian dalam proses peluncurannya ke pasaran.

Menariknya, sebelum peluncuran Galaxy Note 7 ke pasaran, Samsung sempat sesumbar bahwa Galaxy Note 7 bakal menjadi parameter produk-produk Samsung yang berikutnya. Apabila kejadian ini mampu membuat Samsung beralih hati menuju perusahaan yang terlihat lebih berpengalaman daripada anak perusahaan sendiri, bukan hal yang mustahil untuk waktu ke depannya Samsung tak akan dekat-dekat dengan produk SDI lagi. Selain isu tersebut, Samsung sendiri masih harus terus berproses untuk mengamankan nama baiknya. Setidaknya, gandengan nama LG dalam pembuatan produk terbarunya kelak akan nampak lebih aman di mata konsumen ketimbang mencari produsen baterai tanpa nama lainnya.

Kominfo Lepas Tangan Kasus Galaxy Note 7

Posted: 20 Oct 2016 07:11 PM PDT

Kasus Galaxy Note 7 Bukan Urusan Kominfo – Merebaknya kasus Galaxy note 7 di kancah dunia ternyata memang tidak begitu terasa di Indonesia. Walaupun jumlahnya tak bisa dibilang banyak, namun keadaan Samsung galaxy Note 7 yang berpotensi mengakibatkan ledakan dapat dikatakan sangat mengkhawatirkan. Bahkan, saking khawatirnya beberapa otoritas negara di beberapa belahan dunia sampai memberikan perintah atas produk tersebut dengan pelarangan dan lain sebagainya.

Kominfo Lepas Tangan Kasus Galaxy Note 7

Setelah Samsung merilis penyebab ledakan, nampaknya potensi tersebut semakin besar. Pasalnya, dari laporan yang dirilis, secara desain, batarai yang menyebabkan ledakan dapat dikatakan menjadi penyebab semua hal ini terjadi. Jika dilihat lebih dalam, baterai tersebut memiliki desain riskan dengan menampatkan kutub positif dan negatif yang berhimpitan dan dibatasi dengan isolator tipis. Sayangnya, isolator tersebut tidak bekerja sempurna dan parahnya ditambah dengan desain sempit Galaxy Note 7 membuatnya semakin bermasalah.

Hiruk pikuk tersebut nampaknya jarang terbahas di tanah air. Pasalnya, Galaxy Note 7 di Indonesia memang dikabarkan terlambat masuk lantaran isu kekurangan stok produk akibat permintaan yang berlebihan. Entah menjadi sebuah bencana atau malah keberuntungan dari terlambatnya stok tersebut, yang jelas Galaxy Note 7 dari Samsung sudah mendapatkan sertifikasi dari Kominfo. Menariknya, Kominfo menyatakan tak akan ikut campur masalah ledakan Galaxy Note 7 tersebut. Padahal sebagaimana diketahui, sertifikasi tersebut dilakukan langsung oleh Ditjen SDPPI Menkominfo.

Dilansir dari Okezone (21/10/2016), Menkominfo Rudiantara menyatakan bahwa kompetensi Menkominfo tidak melakukan pengecekan secara keseluruhan atas hardware yang diuji. Menurutnya, sertifikasi yang dilakukan Kominfo hanya terkait dengan komponen-komponen yang melibatkan sinyal semata. Sehingga apabila yang bermasalah adalah urusan baterai, bukan menjadi ranah Kominfo.

Pernyataan tersebut memang dapat dibenarkan. Pasalnya, Kominfo sendiri memang memiliki tugas untuk menjaga agar tidak terjadi tubrukan frekuensi antar unit perangkat yang disertifikasinya. Sayangnya, hingga sejauh ini belum didapati adanya lembaga yang secara tegas menyatakan bertanggung jawab atas standarisasi baterai Samsung sehingga sempat diperkenankan masuk ke Indonesia sebelum insiden ini. Sebagai informasi, dengan status dihentikannya Galaxy Note 7, maka seharusnya Indonesia tetap tak akan pernah merasakan produk layu sebelum berkembang tersebut.

Sepeda Pintar LeEco Berbasis Android?

Posted: 20 Oct 2016 06:22 PM PDT

LeEco pamerkan sepeda pintar berbasis Android – Tidak hanya ponsel yang dibawa LeEco ke Amerika Serikat, mereka juga memboyong sepeda pintarnya yang diberi nama Super Bike. Sepeda tersebut dipamerkan diacara LeEco Bigbang Conference, yang diadakan di Innovation hangar, San Francisco, AS. Acara ini juga menandai kehadiran LeEco di Negeri Paman Sam tersebut, dalam acara tersebut LeEco juga menyatakan bahwa sepeda tersebut akan dijual dipasar AS dalam waktu dekat. LeEco membuktikan, Android tidak hanya bisa digunakan di Smartphone dan tablet saja. Vendor asal China tersebut berhasil mengaplikasikan OS bikinan Google tersebut di sepeda.

 

Super Bike juga dilengkapi dengan berbagai perangkat elektronik yang meningkatkan keamanan penegndaranya. Seperti lampu sein, lampu depan yang bisa diatur ketinggiannya, kamera dan lampu laser untuk memberi garis batas aman disisi kiri dan kanan sepeda. Kecanggihan Super Bike tidak berhenti sampai disitu LeEco juga berhasil menyematkan semacam ponsel Android berbentang 4 inci dibagian tengah setang. Meski sistem oprasi tersebut disebut sebagai Bike OS oleh perusahaan asal China tersebut, secara garis besar perangkat ini adalah ponsel karena bisa terkoneksi ke jaringan seluler.

leeco pamerkan sepeda pintar berbasis android

Meski demikian ada banyak fitur khusus yang ada dalam perangkat ini, seperti pengaturan navigasi berbasis GPS serta menu dan pengaturan barbagai fitur sepeda. Lalu ada juga fitur untuk mengunci ban belakang yang menggunakan sensor sidik jari kuncinya. Ada juga alarm serta pendeteksi lokasi jika Super Bike dicuri.

Selain perangkat Android pada stang sepeda, ada juga tombol pada bagian tengah sepeda yang fungsinya untuk mengatur tenaga, kamera dan lampu. Lalu pada bagian grip ada sejumlah tombol untuk lampu sein dan fungsi seperti menelpon atau menyalakan musik. Sepeda dengan bentuk futuristik ini dilengkapi dengan tipe Shimano Deore 30-speed, dengan rangka berbahan carbon fiber. Baterai di sepeda ini juga bisa diisi ulang melalui port microUSB pada bagian depan sepeda.

LeEco sendiri belum menyebutkan kapan tepatnya perangkat ini akan hadir di AS, tidak disebutkan juga harga tapi Super Bike sudah dijual di China dengan harga 800 dollar AS atau Rp 10,5 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...