Tabloid Pulsa |
- Buruan, Flash Sale Moto E3 Power Dimulai Hari Ini
- Review: Vivo Y55 Jagonya Selfie, Harga di Bawah Rp 3 Juta
- Smartphone RAM 4GB, Layar Dilapis Gorilla Glass?
- Bocoran Info Kembali Pertegas Huawei Mate 9 Fokus ke Kamera
- Varian Tertinggi Meizu M5 Usung RAM 6GB
- Moto is Back Dengan Moto E3 Power
- Vivo Luncurkan Funtouch OS 3.0, akan Hadir di Vivo X9?
- Berapa Modal Google Bikin Pixel?
- Mengenal âCantilever Piezoelectric Ceramic Acousticsâ di Xiaomi Mi Mix
- Penampilan Xiaomi Mi Mix Bisa Sabet âBest Looking Phone 2016â
Buruan, Flash Sale Moto E3 Power Dimulai Hari Ini Posted: 26 Oct 2016 04:07 PM PDT
Buat Anda yang penasaran dengan produk Moto terbaru, sebaiknya jangan sampai ketinggalan untuk berburu Moto E3 Power. Soalnya Moto E3 Power yang kemarin diluncurkan akan tersedia eksklusif mulai hari ini di Lazada.co.id. Flash sale program tersebut menawarkan Moto E3 Power seharga Rp 1,899,000 dan mendapatkan cashback sebesar Rp 100,000. Selain itu, pembeli akan mendapatkan paket data XL gratis internet sepanjang tahun 12GB dan 120 menit ke semua operator. Sesuai namanya, Flash sale hanya akan berlangsung hingga 11 November 2016. Setelah flash sale berakhir, beragam bonus diatas tidak akan tersedia. |
Review: Vivo Y55 Jagonya Selfie, Harga di Bawah Rp 3 Juta Posted: 26 Oct 2016 10:01 AM PDT
Tak banyak smartphone yang edar di pasaran tanah air menawarkan fitur dan spesifikasi apik sekaligus desain yang ciamik. Kalau pun ada banderolnya tercatat premium, yang tak ramah di kantong sebagian besar masyarakat. Namun, berbeda dengan Vivo Y55. Harga : Rp2.499.000 Vivo Y55 baru-baru ini masuk pasar Indonesia. Ponsel pintar ini dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup (lifestyle) para penggunanya, khususnya penghobi selfie. Lekuk bodi smartphone ini membulat, enak dan nyaman digenggam. Bikin betah berlama-lama kala memakainya. Pilihan warnanya pun menarik, berkesan mewah, yakni Gold.
Saat dipakai beraktifitas, pengguna Vivo Y55 tak perlu mengkuatirkan layar ponsel ini bakal tergores. Semisal secara tak sengaja bercampur dengan kunci kendaraan di saku celana. Layarnya dipastikan lebih aman karena telah berlapis kaca kuat Corning Gorilla Glass, yang lebih tahan akan goresan.
Vivo Y5 menanam slot kartu SIM (dual) di sisi kiri bodi. Bagian kanannya diperuntukkan bagi tombol power dan volume roker. Alokasi tombol tersebut pas, hingga pengguna tak kesulitan mengaksesnya meski mengoperasikannya lewat satu tangan. Oya, slot SIM-nya tak hibrid, dimana slot microSD tersedia khusus di bagian atas bodi. Jadi pengguna yang memiliki dua nomor bisa secara optimal memakainya untuk dual standby aktif berbarengan. Tampilan layar ponsel pun tercatat padat dan lembut, padahal resolusi layarnya sebatas HD (720p) bukan full HD (1080p). Tampaknya Vivo memang sudah mendesain sedemikian rupa hingga kualitas layar smartphone-nya ini tetap terjaga. Nyaman di mata. Ada hal menarik lain soal layar Vivo Y55 ini, yakni dibekali fitur Global Eye Protection. Artinya bila fitur ini diaktifkan akan mampu menyaring efek radiasi cahaya dari layar ponsel, khususnya radiasi sinar biru. Jadi pengguna kian betah berlama-lama di depan layar ponselnya. Mencegah ketegangan mata dan tak cepat bikin lelah mata. Tingkat responsibilitas layar sentuh smartphone Vivo ini terdeteksi baik. Untuk akses sapuan, tab, gulir dan transisi menu lainnya bisa berjalan dengan mulus, tanpa kendala. Begitu pula untuk mengetik menggunakan keyborard virtualnya, terbilang responsif dan presisi. Banyak mode foto tersedia di fitur kameranya, yang memungkinkan pengguna mengatur dan menyesuaikan setingan kamera sesuai kondisi pemotretan. Tentu itu bisa kian mempertegas hasil fotonya untuk selalu tampil terbaik. Modus pemotretan yang disajikan yaitu HDR, Panorama, Night, Ultra HD, PPT, Profesional, Slow dan Fast.
Menariknya lagi, pada fitur kamera Vivo Y55 tersedia pula fasilitas Camera Filter dan Watermark. Nah, watermark memungkinkan hasil foto akhir ditempeli ikon/logo atau pun tulisan menarik sesuai selera. Tinggal pilih yang diinginkan, yang mana di sini sudah tersedia banyak opsi desainnya. Fitur ini dijumpai pula di model Vivo V3 dan V3 Max.
Oya, untuk menjepret pengguna tak harus standby di tombol shutter kamera. Vivo Y55 menyediakan fasilitas voice shutter, klik foto melalui perintah suara (“Cheese”). Lalu ada Touch Capture, menjepret dengan hanya menyentuh layar saat mode kamera aktif. Kemudian mode Palm, melalui lambaian tangan. Serta Timer, penghitung waktu mundur. CPU terpasang di ponsel Vivo ini pun sudah sangat mampu mendukung kemampuan fotografinya, untuk akses buka fitur kamera secara cepat. Apalagi Vivo Y55 sudah mengadopsi sistem operasi yang terbilang baru, Android 6.0.1 Marshmallow, yang memang lebih ringan dan lebih efisien dalam konsumsi dayanya. Pun tampilannya memakai Funtouch OS milik Vivo, yang unik dan "smart". Dimotori CPU yang cepat, ditambah dukungan mesin pengolah grafis (GPU) Adreno 505 yang terbilang kuat, kemampuan gaming dari Vivo Y55 pun bisa diandalkan. Game balap berat seperti Asphalt 8: Airborne, bisa dilahap dengan lancar tanpa kendala. Visual grafisnya pun detail dan apik.
Dari capaian skor hasil uji di atas bisa dilihat bahwa performa Vivo Y55 di atas rata-rata smartphone sekelasnya. Sangat bisa dan memadai untuk mendukung kebutuhan penggunanya. Semisal menjalankan aplikasi-game yang banyak disediakan gratis di Google Play Store. Contohnya aplikasi edit foto/video, aplikasi sosial media dan lainnya. Bahkan dengan ketesediaan sensor Gyroscope memungkinkan untuk bermain virtual reality (VR).
Jika dinikmati via loudspeaker, suara pun tak sember. Bahkan saat volume di set maksimal pun semburan suaranya tetap mantap. Memainkan musik sembari ponsel ditaruh di meja pun, keluaran suara tak berkurang, mengingat Vivo Y55 merancang lubang-lubang loudspeaker-nya di bagian bawah bodi. Menyediakan memori internal sebesar 16GB, ruang simpan data/file di Vivo Y55 dirasa sudah cukup memadai. Bila kurang bisa memakai kartu microSD atau pun flash disk melalui fitur USB OTG (On-The-Go). Untuk mengaktifkan OTG, masuk ke Settings – More settings – OTG. Guna menyuplai daya ke ponsel, Vivo Y55 membenamkan baterai 2650mAh. Kapasitas sebesar ini kami rasa sudah lumayan memadai. Ketika dipakai sedikit di atas normal (berfoto, main sosmed, gaming, browsing, dll) daya tahan baterainya lebih dari setengah hari. Tentunya ini tak lepas dari dukungan sistem manajemen daya dan sistem operasi yang baik dan efisien.
Smart click misalnya, dimana pada kondisi layar mati, jika tombol volume (-) ditekan tahan bisa diset untuk langsung mengaktifkan aplikasi yang diinginkan. Bisa lampu senter, perekam suara (recorder), membuka aplikasi kamera, membuka Facebook atau pun aplikasi lainnya. (+) Kelebihan
|
Smartphone RAM 4GB, Layar Dilapis Gorilla Glass? Posted: 26 Oct 2016 07:05 AM PDT
Dear redaksi PULSA, saya mau menanyakan mengenai smartphone dengan ram 4 GB dan dilengkapi dengan gorila glass harga dibawah 4jt? mohon referensinya? |
Bocoran Info Kembali Pertegas Huawei Mate 9 Fokus ke Kamera Posted: 26 Oct 2016 06:08 AM PDT
Huawei dalam waktu dekat ini memang berencana meluncurkan smartphone baru, yang akan mengusung nama Mate 9. Kabar terakhir menyebutkan jika ponsel ini akan tampil dalam dua varian, yakni Mate 9 standar dan Mate 9 Pro. Rumor lain seputaran Huawei Mate 9 yakni bakal dukungan chipset Kirin 960 sebagai dapur pacu, dukungan memori RAM 4GB atau RAM 6GB dan opsi penyimpanan internal 64GB/128GB/256GB. |
Varian Tertinggi Meizu M5 Usung RAM 6GB Posted: 26 Oct 2016 05:21 AM PDT
Beberapa waktu belakangan santer beredar soal rencana Meizu yang akan melansir produk baru bertajuk Meizu M5. Dan kini infonya makin valid, dimana ponsel ini telah masuk sertifikasi lembaga regulator telekomunikasi di Cina, TENAA. |
Moto is Back Dengan Moto E3 Power Posted: 26 Oct 2016 02:23 AM PDT
Dengan mengambil tema ‘Moto is Back’, Moto E3 Power akhirnya resmi diluncurkan hari ini (26/10). Adrie R. Suhadi selaku Country Head Smartphone Division Lenovo Indonesia mengatakan, ‘Kami senang sekali bisa mengembalikan ponsel Motorola yang legendaris di Indonesia’. Lebih lanjut Adrie menjelaskan bahwa Lenovo membeli divisi ponsel Motorola genap dua tahun lalu pada Oktober 2014 dengan nilai 2,9 miliar dollar AS. Perpaduan aneka teknologi dan portofolio paten Motorola dengan Lenovo disebutnya bakal memperkuat posisi kedua pabrikan di kancah global. Moto E3 Power sendiri merupakan smartphone kelas menengah yang dibanderol dengan harga Rp 1.899.000. Penamaan ‘Power’ disematkan pada nama belakang produk ini karena dengan pengisian baterai 15 menit akan didapat pemakaian selama 5 jam. Banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Moto E3 Power. Pertama, Moto E3 Power sudah dilengkapi dengan sistem operasi Android terbaru, yakni Marshmallow sehingga semua aplikasi dan game bisa berjalan lancar. Tidak hanya itu, teknologi jaringan Moto E3 Power sudah mengusung konektifitas 4G LTE. Bagi Anda yang senang atau hobi fotografi, smartphone ini dilengkapi dengan fitur kamera belakang dengan resolusi 8 MP lengkap dengan LED flash serta autofocus yang menghasilkan kualitas gambar mumpuni. Selain itu, bagi Anda yang gemar selfie dan video call, Moto E3 Power juga memberikan kamera depan beresolusi 5 MP yang memberikan hasil gambar jernih dan halus. Moto E3 Power telah dilengkapi dengan memori internal hingga 16 GB dengan RAM mencapai 2 GB. Smartphone terbaru ini juga menyediakan slot microSD dengan kapasitas mencapai 32 GB. Untuk ukuran layarnya sendiri, yaitu 5 inci dengan resolusi HD (1.280 x 720). Program flash sale Moto E3 akan dimulai besok (27/10) jam 11 pagi di Lazada. Bagi yang melakukan pre-order akan mendapatkan penawaran menarik Rp1.799.000. (*)
|
Vivo Luncurkan Funtouch OS 3.0, akan Hadir di Vivo X9? Posted: 26 Oct 2016 02:00 AM PDT
Vivo akhirnya pada hari Selasa (25/10) meluncurkan sistem operasi versi terbarunya yakni Funtouch OS 3.0. Lahirnya versi terbaru OS besutan Vivo ini sekaligus adalah melengkapi daftar dari sistem operasi Funtouch. Versi saat ini dari Funtouch adalah versi 2.5 dan masih berbasis OS Android v 5.0 Lollipop, dan di Funtouch 3.0 sudah berbasis OS Android v6.0 Marshmallow. Seiring dengan lahirnya Funtouch OS 3.0, banyak informasi yang beredar bahwa Vivo kemungkinan juga akan memperkenalkan smartphone generasi terbarunya yang akan menjalankan Funtouch OS 3.0, dan smartphone terbaru Vivo tersebut kemungkinan besar adalah Vivo X9. Rumor lainnya menyebutkan bahwa Vivo X9 akan menjadi kamera selfie yang canggih dan membidik segmen high-end dan mungkin smartphone pertama yang memiliki fitur dual front kamera! Dari bocoran laman Weibo di Cina, beredar kabar bahwa Vivo X9 akan diluncurkan pada tanggal 17 November 2016. Dari laman Weibo itu pun diperoleh bocoran jika Vivo X9 akan melekatkan dua-kamera di sisi belakang seperti yang tengah tren saat ini. Kemungkinan lensa kamera yang dijejalkan ke dalam ponsel Vivo itu adalah Sony Exmor IMX 260, dimana Vivo X9 menancapkan lensa ganda RGB berkekuatan 12MP. Selain itu, Vivo X9 akan menerapkan teknologi "Clear Sight", yang diyakinkan mampu membuat kualitas kamera-dual-nya bisa menghasilkan hasil potret yang eksra detail, berkualitas tajam, cerah, dan dapat meminimalkan noise yang terbentuk. Untuk kinerjanya, Vivo X9 ditenagai chip Qualcomm Snapdragon 653, yang merupakan generasi baru di kelas menengah. Pun dikombinasikan bersama memori RAM 4GB RAM dan penyimpanan internal 64GB. (Nariswari)
|
Berapa Modal Google Bikin Pixel? Posted: 26 Oct 2016 01:41 AM PDT
Bill of Material (BOM) untuk Pixel versi 32 GB diperkirakan hanya 285,75 dolar AS atau sekitar Rp3 juta, termasuk biaya komponen dan biaya perakitan. Ini adalah menurut para ahli BoM di IHS, yang telah merilis laporan smartphone Google hari ini. Meski terlihat modalnya tidak terlalu ebsar, tapi tidak berarti bahwa selilih dari harga jual adalah laba murni untuk Google , sebab ini belum termasuk software, R & D dan biaya pemasaran. Sebagai perbandingan, rincian harga BOM milik Pixel lebih mahal dibanding Samsung Galaxy S7 dan iPhone 7. Komponen yang paling mahal di flagship Google adalah layar, dengan panel AMOLED buatan Samsung dan Gorilla Glass 4, ini seharga 58 dolar AS. Selanjutnya ada chipset Qualcomm yang diperkirakan mencapai 50 dolar AS . Samsung tidak hanya memasok layar untuk Google, tapi juga menyediakan NAND UFS 2.0. Sayangnya tidak diketahui persis berapa harganya karena dalam rincian yang dibuat oleh HIS disatukan dengan harga 26,50 dolar AS. Baterai disuplai oleh LG LG Chem dan diperkirakan 4 dolar AS.(*)
|
Mengenal âCantilever Piezoelectric Ceramic Acousticsâ di Xiaomi Mi Mix Posted: 26 Oct 2016 12:11 AM PDT
Xiaomi pada hari Selasa (25/10) kemarin merilis smartphone generasi terbarunya yakni Xiaomi Mi Mix yang mengadaptasi konsep desain sangat indah, dengan tingkat rasio layar sangat tinggi yakni 91,3%. Dan sekaligus menjadikan smartphone ini nyaris bebas bezel, dan bagian depan smartphone full adalah layar. Lalu bagaimana mungkin Xiaomi mewujudkan ini di Mi Mix? Bagaimana cara Xiaomi membuat beberapa alternatif penempatan modul untuk sensor sidik jari, kamera dan sebagainya, yang seyogyanya membutuhkan ruang tersendiri di bagian depan perangkat? Seperti dilansir 9to5google.com, Xiaomi secara “cerdas” menggantikan penggunaan beberapa teknologi konvensional tersebut dengan teknologi baru. Dan juga mengubah penempatan modul kamera dan speaker di Mi Mix sehingga memungkinkan tercapainya rasio layar sangat besar. Ada banyak masukan tentang desain smartphone yang baru dirilis terkait dengan bezel yang terlalu tebal, sehingga mengorbankan ukuran layar yang jadi agak sempit. Sadar dengan keinginan publik yang menginginkan smartphone layar lapang dengan bebas bezel, Xiaomi memperkenalkan Mi Mix yang merupakan smartphone yang memiliki layar 6,4 inci, berdesain bebas bezel. Xiaomi menggembar-gemborkan bahwa Mi Mix adalah perangkat mutakhir yang mereka rancang dengan konsep terbaru dan akan diwujudkan dengan beberapa teknologi anyar di dalamnya.
Apa yang membuat perangkat ini begitu istimewa adalah apa yang dilakukan Xiaomi untuk dapat membuat desain bebas bezel dengan realitas penggunaan teknologi baru tersebut. Dimulai dengan bodinya, Mi Mix terbuat dari bahan keramik dan terhubung dengan seamless-konektor untuk memungkinkan produsen untuk tidak menggunakan bahan-bahan tambahan (adhesives content). Xiaomi Mi Mix juga tidak memiliki lubang untuk output audio, sebaliknya, menggunakan sepotong teknologi yang dikenal sebagai " Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics ". Hal ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan panggilan telepon tanpa membutuhkan sebuah lubang suara (port audio) yang sebenarnya. Lalu apa sih sebenarnya fitur ini? Mari kita sedikit lebih dekat dengan fitur baru yang diperkenalkan di Mi Mix ini. Seperti dijabarkan oleh Phoneproscon.com, Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics adalah upaya Xiaomi menghilangkan port atau lubang untuk earpiece audio konvensional karena ingin tampian layar menempati porsi yang terbesar di bagian depan. Menambahkan port atau lubang di bagian atas atau bawah perangkat, tentu mendatangkan konsekuensi tertentu yakni memerlukan bezel tebal dan berpengaruh pada dimensi bodi smartphone. Di sinilah Xiaomi memilih untuk menggunakan teknologi Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics. Adapun teknologi Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics di Xiaomi Mi Mix menggunakan proses yang mengirimkan sinyal listrik dari Digital ke Analog Converter dengan menggunakan keramik piezoelektrik yang mengubah sinyal listrik ke energi mekanik yang mencapai bingkai logam yang tertanam di dalam smartphone dan menghasilkan suara yang dengan kualitas sangat jernih. Ini adalah inovasi terbaik di teknologi audio kekinian, dan Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics yang dihadirkan oleh Xiaomi tersebut nyatanya berhasil memecahkan banyak masalah terkait dengan desain ponsel dan dimensi bodi ponsel. Menurut Xiaomi, orang tetap bisa dengan jelas mendengar audio yang dipancarkan dari Mi Max meski mereka tengah berada di lingkungan yang sangat bising. Kualitas panggilan audio pun benar-benar – sangat jernih dan tidak akan mengecewakan. Lalu bagaimana proses konversi audio dari teknologi Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics bekerja? Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics menangkap sinyal elektronik dan menjadikannya mechanical energy. Teknologi yang diterapkan oleh Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics melibatkan proses konversi dari Digital to Analog Converter (DAC), yang kemudian sinyalnya ditangkap dengan gelombang sinyal elektrronik. Di sinilah bagan modul Piezoelectric Ceramic bekerja., dan mengubah sinyal elektronik dari DAC tersebut menjadi energy mekanis yang kemudian dikonversikan ke bagian metal (logam) frame di smartphone Mi Max yang akhirnya menghasilkan suara dengan detail, yang akhirnya kita dengar. Salah satu alasan Xiaomi memilih untuk menggunakan bahan keramik untuk bodi Xiaomi Mi Mix ini adalah karena salah satunya adalah penerapan teknologi Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics tersebut. Yang kemudian berimbas pada ongkos produksi yang jadi sedikit mahal, dan bermuara pada harga banderol Xiaomi Mi Mix yang memang cukup mahal yakni Rp.6,7 jutaan. Dengan harga banderol tersebut, rasanya cukup wajar mengingat ini adalah ponsel pertama yang memanfaatkan teknologi Cantilever Piezoelectric Ceramic Acoustics. Dan diprediksi, beberapa bulan ke depan, teknologi audio ini pasti akan diekori dan akan digunakan di smartphone masa depan karena membantu menyembunyikan beberapa bagian dan membantu menciptakan ponsel dengan layar yang lebih besar namun bebeas bezel. (Nariswari) |
Penampilan Xiaomi Mi Mix Bisa Sabet âBest Looking Phone 2016â Posted: 25 Oct 2016 11:41 PM PDT
Xiaomi menggebrak dunia smartphone dengan acara peluncuran di Beijing hari ini dengan memperkenalkan smartphone terbarunya yakni Xiaomi Mi Mix. Dari sekian banyak keunggulan dan spesifikasi teknisnya, slaah satu yang banyak dipuji adalah konsep desain dari Xiaomi Mi Mix yang berhasil mencuri perhatian pasar. Selain elegan, indah, konsep desain bebas dari bezel di smartphone ini beberapa pihak berpendapat bahwa Xiaomi Mi Mix bisa menyabet predikat “The Best Looking Phone 2016”. Berlebihankah? Tidak juga, karena memang nyatanya Xiaomi Mi Mix memiliki desain yang baru yang memang layak untuk mendapatkan predikat tersebut. Seperti dilansir dari TheNextweb, Xiaomi Mi Mix adalah smartphone paling indah yang pernah dibuat oleh Xiaomi. Dikembangkan dalam kemitraan dengan Philippe Starck, sebuah perusahaan titan dalam dunia desain produk, Xiaomi Mi Mix memiliki fitur layar berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080 x 2040 pixels dengan tingkat kerapatan layar ~362 ppi pixel density. Xiaomi Mi Mix memiliki bodi yang ramping seluruhnya terbuat dari keramik dan bebas dari bezel pada tiga sisinya. Smartphone ini memiliki rasio layar sebesar 91,3%, yang dianggap “cukup gila” jika Anda memperbandingkan rasio layar pada handset lain yang tersedia saat ini seperti misalnya iPhone 7 Plus yang datang dengan rasio layar 67,7%, sedangkan Google Pixel XL hanya memiliki rasio layar 71,2%. Untuk mencapai itu, perusahaan mengatakan itu membuang speaker earpiece fisik dan sensor yang biasanya menempati bezel di bagian atas. Sebaliknya, Xiaomi Mi Mix menggantinya dengan piezoelektrik ceramic driver untuk earpiece-nya dan sensor sidik jari dengan memanfaatkan sensor ultrasonik, yang keduanya tersembunyi dan tertanam di balik layar. Jadi benar-benar tidak ada bezel dan tombol fisik apapun di bagian depan smartphone, dan bagian depan nyaris full layar. Kebanyakan orang terutama memperhatikan ukuran layar (diagonal, atau besaran layar) dari perangkat, namun diagonal hanya memberitahu Anda seberapa besar dari layar, dan tidak seberapa besar perangkat. Sebenarnya ada hal yang cukup mendasar yang berkaitan dengan layar yakkni bezel dan rasio layar dengan bodi smartphone. Hal ini dapat menjadi sangat penting di mana seringkali sulit untuk memahami dan membandingkan bagaimana perangkat benar-benar bisa tampil dengan bezel yang makin tipis, sehingga Anda benar-benar memegang sebuah perangkat yang unik dengan layar “penuh”. Lalu seperti apa perbandingan rasio layar dengan bodi di Mi Mix? Display untuk rasio tubuh adalah data sederhana yang memberitahu Anda berapa banyak ruang yang terpakai di permukaan layar yang dibandingkan dengan dimensi seluruh perangkat. Sebagai contoh, sebuah perangkat dengan rasio 70% akan memiliki banyak ruang yang terpakai di bagian depannya untuk layar hanya 70% untuk layar, dan menyisakan 30% ruang lainnya untuk bezel, bagian tombol dan sebagainya. Di sisi lain, perangkat dengan rasio layar dan bodi mendekati angka rasio 100% akan memiliki tubuh bebas bezel dan tanpa tombol apapun di bagian depannya. Metrik ini sangat penting ketika mempertimbangkan sebuah konsep canggih dan apiknya sebuah ponsel layar lapang. Sebagai produsen yang secara konsisten merilis jajaran smartphone dengan ukuran yang cukup lapang , tentu faktor rasio layar dan bodi ini sangat penting. Sementara itu, Xiaomi Mi Mix menempatkan modul kamera depan di bagian bawah perangkat. Sehingga jika ingin digunakan untuk selfie, hanya tinggal diputar saja. Desain penempatan modul kamera depan yang tidak umum ini terpaksa dilakukan oleh Xiaomi mengingat bahwa untuk mencapai desain unik di Mi Mix, Xiaomi harus mencari cara untuk menyisipkan modul kamera depan tanpa mengganggu sisi ekstetika smartphone tersebut. Penempatan modul kamera depan di bagian bawah itu, nyatanya hanya membutuhkan setengah ruang dari yang kamera depan biasa butuhkan. Jadi lebih hemat tempat. Selain itu, Xiaomi Mi Mix juga akan mengadopsi tombol navigasi virtual on-screen. Di sisi kinerja, Xiaomi Mi Mix mengandalkan dapur pacu Qualcomm Snapdragon 821, Mix didampingi dengan RAM sebesar 6GB serta dua varian ruang penyimpanan internal. Di sisi fotografi Xiaomi Mi Mix mengandalkan kamera belakang 16 megapiksel. Di sektor audio telah ditunjang dengan pengolah audio HD berspesifikasi 192KHz/24 bit. Tak hanya itu, pada sekeliling sensor kamera dan juga fingerprint dan dibekali dengan keping emas bernilai 18 karat. Adapun smartphone ini dapat dibeli melalui pemesanan online di Tiongkok mulai dibuka hari ini dengan harga masing-masing setara dengan Rp. 6,7 juta untuk Mi Mix versi ROM 128GB dan Rp. 7,6 juta untuk penyimpanan internal (ROM) versi 256GB. Sejauh ini Xiaomi belum mengumumkan perihal kapan Xiaomi Mi Mix akan tersedia untuk pasar di luar Tiongkok. (Nariswari)
|
You are subscribed to email updates from PULSA Feed. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar