PROMO SANDISK :

PROMO SANDISK :
Flash Drive Android

Harga HP

Kamis, 10 November 2016

Tabloid Pulsa

Tabloid Pulsa


OPPO Selfie Fest Akan Digelar Spektakuler

Posted: 10 Nov 2016 05:39 AM PST

Dalam rangka merayakan kiprahnya di Indonesia, OPPO akan menyelengarakan acara mega konser bertajuk OPPO Selfie Fest. Perhelatan ini bakal dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada pekan mendatang, (24/11).

Pada event tersebut OPPO mengajak beberapa brand ambassadornya untuk tampil menghibur seperti Isyana Sarasvati, Chelsea Islan, Reza Rahadian, Chelsea Olivia dan Robby Purba. Selain itu dihadirkan pula penampil papan atas tanah air seperti Sarah Sechan, Geisha, Chakra Khan dan Maliq & D'essentials.

Tidak hanya itu saja, mega konser OPPO Selfie Fest ini juga akan menampilkan musisi internasional asal Korea, PSY. PSY sendiri merupakan musisi peraih penghargaan MTV Europe Music Award 2012 untuk kategori video terbaik, dimana salah satu lagu populernya "Gangnam style".

"Dalam konser kali ini kami menyuguhkan penampil terbaik Indonesia dan Internasional seperti PSY. PSY memberikan kami inspirasi, saat dimana videonya disukai milyaran penggemar di seluruh dunia, sama seperti tujuan kami untuk menjadi merek smartphone yang sangat disukai penggunanya di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia," ujar Ivan Lau, CEO OPPO Indonesia.

Konser ini dapat disaksikan masyarakat dengan mendapatkan tiket konser ini melalui berbagai aktifitas online yang diselenggarakan OPPO baik melalui jaringan social media dari OPPO Indonesia maupun beberapa media yang menjalin kerjasama. Selain itu ratusan tiket akan dibagikan juga melalui aktifitas melalui akun instagram ambassador OPPO seperti Robby Purba, Chelsea Olivia, Deddy Corbuzier, Chika Jessica, Chelsea Olivia, Ayu Tingting, Isyana Sarasvati, Chelsea Islan, dan Laudya Chintya Bella.

"Perayaan ini merupakan momentum titik kilas balik dimana kami berusaha mengembangkan dan menghasilkan produk terbaik bagi Indonesia, dan kami akan selalu melibatkan peran konsumen dalam setiap produk kami," tutup Ivan. Lebih detail mengenai event ini, lihat laman Opponesia.com. (*/wr)

Lebih Dekat Spesifikasi Vivo X9 dan X9 Plus

Posted: 10 Nov 2016 05:07 AM PST

Vivo bersiap meluncurkan dua ponsel baru pada 16 November mendatang, yakni Vivo X9 dan X9 Plus. Mendekati hari H, bocoran spesifikasi kian menyeruak.

Dari info yang diperoleh dari materi flyer promo seperti dilansir AndroidHeadlines, (9/11) didapatkan data spesifikasi kedua ponsel Vivo tersebut secara lebih rinci.

Vivo X9 dilengkapi layar 5,5 inci pada resolusi 1080p. Sementara model Vivo X9 Plus dikemas bersama layar lebih besar, 5,88 inci (1080p).

Kedua calon amunisi terbaru Vivo ini dipersenjatai dapur pacu chipset Qualcomm Snapdragon 653 (octa-core), yang merupakan versi overclocked dari Snapdragon 652. Artinya prosesornya lebih cepat.

Vivo X9 dibalut memori RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB, sedangkan X9 Plus dibalut RAM lebih besar, 6GB. Sistem operasi yang akan dijalankan keduanya Android 6.0 Marshmallow.

Ada yang menarik dari smartphone Vivo ini. Model Vivo X9 dikatakan melekatkan dua kamera selfie, yakni 20MP + 8MP. Di sisi belakangnya bercokol kamera 16MP. Sayang sejauh ini belum jelas kegunaan dua kamera terpasang di X9 dalam aksi selfie. Yang jelas jenis lensanya lebar, yang bisa optimal untuk selfie grup (wefie).

Terkait penyuplai daya, Vivo X9 menggandeng baterai 3050mAh. Sementara itu tipe Vivo X9 Plus menerapkan baterai lebih besar kapasitasnya, yaitu 4000mAh. (wr)

via AndroidHeadline

Duh! Koneksi LTE di Google Pixel Bermasalah

Posted: 10 Nov 2016 03:09 AM PST

Google Pixel dan Google Pixel XL merupakan smartphone pertama yang didesain oleh Google. Keduanya diproduksi oleh HTC, menjalankan OS Android v7.1 Nougat. Dikarenakan dirancang oleh Google, smartphone tersebut jelas bisa mengintegrasikan ekosistem layanan Android, termasuk Google Asistant.

Ternyata di balik kebanggan Google akan kedua produknya tersebut, muncul masalah baru yang cukup serius terkait konektivitas 4G/LTE di kedua ponselnya itu. Seperti dikutip dari PhoneArena, (9/11), sejumlah pengguna ponsel Google Pixel mengalami kesulitan menangkap dan mempertahankan koneksi 4G/LTE. Semisal di beberapa operator Amerika Selatan dan Kanada yang mendukung Band 4 (AWS), dimana penggunanya mengalami kesulitan mempertahankan koneksi LTE di perangkat Pixel-nya. Anehnya, Band 4 yang juga dipakai di AS oleh operator AT&T, T-Mobile dan Verizon didapati tidak menjumpai permasalahan tersebut.

Ternyata masalah itu hanya menimpa sejumlah kecil operator di AS. Sebagai catatan, Claro di Amerika Selatan merupakan satu operator nirkabel yang mengalami permasalahan tersebut. Di Kanada, pelanggan Telus dan Bell juga kedapatan mengalami masalah itu juga untuk Google Pixel.

Google diketahui telah mengakui bahwa permasalahan itu ada, tetapi belum memberikan alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Tampaknya ponsel Google Pixel itu memerlukan pembaharuan software, untuk bisa menambal celah masalah koneksi tersebut. (Nrs)

via PhoneArena

Ini Syarat Perangkat yang Kompatibel Google Daydream

Posted: 10 Nov 2016 02:49 AM PST

Platform Daydream VR Google akhirnya dirilis. Meskipun untuk saat ini hanya Google Pixel dan Pixel XL yang mampu menjalankan platform Daydream ini, tapi Google pernah mengatakan jika mereka bakal memperluas adopsi Daydream dalam waktu dekat.

Daydream saat ini masih dalam masa pengembangan dan pertumbuhan. Namun Google telah menggariskan persyaratan utama terkait perangkat mendatang yang kompatibel untuk menjalankan platform ini.

Bermula dari sebuah dokumen Android Compatibility Definition Document (CDD) seperti dikutip dari PhoneArena, (9/11), tergambarkan cukup jelas seperti apa ponsel yang akan dapat menjalankan Daydream. Ada banyak keterangan teknis yang dipaparkan dalam dokumen. Seperti harus mendukung mode performa berkelanjutan, Vulkan Hardware Level 0, H.264 decoding, dan lainnya.
 
Disebutkan bahwa smartphone yang menjalankan Daydream harus memiliki ukuran layar antara 4,7-inci dan 6-inci. Resolusi layar setidaknya 1080p Full HD, dimana Google malah merekomendasikan resolusi Quad HD (1440p) atau lebih tinggi untuk performa yang lebih baik.

Google memang tidak secara tepat menyatakan jika panel OLED diperlukan untuk Daydream. Namun mengingat fakta bahwa smartphone berlayar OLED menawarkan tingkat latency yang jauh lebih rendah ketimbang LCD, maka kemungkinan OLED dan AMOLED bakal menjadi satu-satunya jenis layar yang mendukung Daydream.

Untuk spesifikasi, Qualcomm mengkonfirmasi bahwa chipset Snapdragon 821 menjadi satu-satunya yang mampu mendukung platform Daydream. Itu bertentangan klaim ZTE, yang menyebutkan jika Axon 7 mampu menjalankan Daydream dengan baik meski dibekali chip Snapdragon 820. Tentu pernyataan Qualcomm lebih dipercaya dibanding ZTE dalam hal ini. Dan meskipun Galaxy S7 dan S7 Edge telah mendukung Vulkan 1.0, belum ada pernyataan jika kedua smartphone itu kompatibel dengan Daydream.
 
Jika ingin mencicipi Daydream tampaknya Anda membutuhkan Pixel dan Pixel XL. Atau kemungkinan Asus ZenFone 3 Deluxe juga bisa menjalankan platform Daydream, mengingat dapur pacunya berupa Snapdragon 821. Besar kemungkinan Google bakal memasukkan Daydream ke banyak smartphone generasi terbaru mulai awal 2017 mendatang.(Nrs)

via PhoneArena

Samsung Rilis Galaxy S7 Varian Pink Blossom

Posted: 10 Nov 2016 01:47 AM PST

Samsung pertama kali mengenalkan Galaxy S7 dan S7 Edge pada Februari lalu menyebutkan jika salah satu varian warnanya yakni Pink Gold. Dan kini vendor asal Korea Selatan ini merilis opsi kelir baru untuk Galaxy S7, yaitu Pink Blossom. Mirip dengam pink gold, tapi tanpa aksen gold sama sekali.

Menariknya, jika kelir baru Blue Coral menjadi eksklusif untuk model Galaxy S7 Edge, maka warna pink Blossom dihadirkan secara khusus untuk Galaxy S7. Untuk sementara model dengan sentuhan warna baru ini hanya tersedia di pasar Korea Selatan, dengan varian memori internal 32GB.

Terkait spesifikasi, Samsung Galaxy S7 varian Pink Blossom ini sama persis dengan versi aslinya, seperti dikutip dari AndroidHeadlines, (9/11). Mencakup layar 5,1 inci Super AMOLED QHD, RAM 4GB, dan penyimpanan internal 32GB plus slot kartu microSD.

Perangkat ini ditenagai chip Exynos 8890 (SoC). Kekuatan fotografinya berupa kamera utama 12 MP (F/1.7) dan kamera depan 5 MP. Samsung Galaxy S7 varian Pink Blossom dilengkapi pula dengan sertifikasi IP68, yang menjadikan ponsel Android v6.0 Marshmallow ini tahan air dan tahan debu. Guna mendukung kinerjanya, smartphone ini menggandeng baterai 3000mAh (non-removable).

Galaxy S7 Pink Blossom saat ini ditawarkan dalam jumlah terbatas di Korea Selatan, dengan banderol setara varian warna lainnya. (Nrs)

via Androidheadlines

ZTE Siap Luncurkan Smartphone Selfie

Posted: 10 Nov 2016 12:50 AM PST

ilustrasi

Ada kabar terbaru dari ZTE, dimana menurut bocoran dari laman GFXBench bakal menelurkan smartphone model anyar. Tertera nomor modelnya ZTE BV0800, yang diprediksi bakal membidik segmen menengah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari laman GFXBench seperti dilansir PhoneArena, (9/11), ZTE BV0800 akan menjalankan OS Android v7.0 Nougat dan dibekali kamera belakang 13MP. Dan menariknya, kamera depannya disebutkan juga berkekuatan 13 MP, yang diyakinkan bakal optimal untuk berselfie.

Layarnya 5.2 inci, yang menawarkan kerapatan full HD (1080 x 1920 piksel). Kinerjanya ditenagai chip Qualcomm Snapdragon 430, dengan CPU octa-core 1.4GHz. Mesin pengelolaan grafisnya menggunakan GPU Adreno 505.

ZTE BV0800 dikabarkan pula dibekali RAM 3GB dan memori internal 32GB. Sayang, belum diketahui apakah ponsel ini disokong slot microSD atau tidak. Pun diketahui jika smartphone ini tidak mendukung koneksi NFC. (Nrs)

via PhoneArena

iPhone Generasi Mendatang akan Menggunakan Layar OLED

Posted: 09 Nov 2016 11:14 PM PST

ilustrasi

Sebuahrumor terbaru  yang dilansir dari GSMArena, menyebutkan bahwabahwa Apple akan memilih untuk menggunakan panel OLED untuk menggarap iPhone generasi terbaru  yang rencananya akan dirilis pada 2017. Hal ini disampaikan oleh Tai Jeng-Wu (CEO Sharp) yang menyampaikan bahwa Apple akan memilih untuk menggunakan layar OLED.

Selain pernyataan Jeng-Wu,  sebuah perusahaan investasi J.P. Morgan juga telah berhasil menemukan bukti terbaru terkait rencana  Apple untuk menggunakan layar OLED. J.P. Morgan melakukan penyelidikan besar ke  Securities and Exchange Commission 10-K yang tercatat dalam dokumen Apple.

Di dalam analisnya, J.P. Morgan berpendapat bahwa pesanan pembelian yang dianggarkan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun ke depan akan menelan total biaya sekitar USD 4 miliar. Dan ini diyakini adalah kontrak kemitraan jangka panjajng antara Apple dengan perusahaan pemasok OLED. Ini   kemungkinan untuk mengantisipasi ulang tahun kesepuluh iPhone tahun depan.

Ada juga kemungkinan bahwa Sharp mencoba tantangan yang diberikan oleh Apple untuk memenuhi kebutuhan layar OLED Apple. Namun belum jelas apakah dengan keputusan Apple untuk bermitra dengan Sharp ini akan menjadi kemitraan eksklusif, mengingat sebelumnya Apple  memiliki beberapa pilihan pemasok komponen OLED seperti Foxconn dan Japan Display. (Nariswari)

Sumber: GSMArena

 

Compare Xiaomi Redmi Pro VS LG X Cam: Duel Ponsel Dual Kamera Kelas Menengah

Posted: 09 Nov 2016 10:48 PM PST


Tren ponsel pintar dengan fitur dual-kamera saat ini tak hanya tersedia untuk segmen pasar kalangan atas semata. Di segmen pasar kelas menengah persaingan ketat juga terjadi di ranah ponsel tanah air. Meskipun gaungnya tak terlalu besar, namun kehadiran smartphone berfitur dual-kamera menjadi daya tarik tersendiri yang menarik untuk di ulas.

Saat ini ketersediaan smartphone dengan dukungan dual kamera sudah bisa ditemui dipasaran. Di kelas menengah ada dua smartphone dengan dukungan dual kamera diantaranya adalah LG X Cam dan Xiaomi Redmi Pro. Kedua smartphone ini memiliki rentang harga yang tak jauh berbeda. Meski hadir dengan dukungan dual kamera, fitur keduanya cukup berbeda jauh. LG X Cam membenamkan lensa kedua dibagian utamanya memiliki fitur wide-angle. Sedangkan Xiaomi Redmi Pro lebih memfokuskan pada fitur  bokeh. Memiliki besaran resolusi kamera yang sama yakni 13 megapiksel dan 5 megapiksel, kedua smartphone ini smartphone manakah yang memiliki keunggulan yang lebih baik. Penasaran? Yuuuk simak ulasannya dibawah ini.

Sebelum membahas lebih detail mengenai fitur kamera yang ditanamkan, PULSA ingin membahas mengenai tampilan desain kedua ponsel yang ditawarkan. LG X Cam hadir dengan tampilan desain yang menarik dengan kombinasi metal yang membuat perangkat ini tampil elegan. Hadir dengan kombinasi layar berukuran 5.2 inci plus resolusi layar full HD membuat perangkat ini sangat nyaman untuk digenggam dan memiliki tampilan layar yang tajam. Satu hal yang membuat perangkat ini menarik X Cam tampil slim dan ringan yang membuat perangkat ini nyaman ketika digunakan dalam waktu yang lama.  

Sementara untuk Xiaomi Redmi Pro hadir dengan tampilan  layar yang lebih besar dengan ukuran 5.5 inci plus resolusi layar full HD. Meski tampil lebih bongsor, perangkat ini masih cukup nyaman untuk digenggam. Berbeda dengan X Cam yang tampil slim, Redmi Pro memiliki ketebalan body yang cukup berimbang. Namun, meski tampil premium, Redmi Pro memiliki bobot yang cukup berat yang mencapai 178 gram. Hal ini dikarenakan Redmi Pro membenamkan kapasitas baterai yang  lebih besar yang membuat perangkat ini lebih berat dibanding LG X Cam.

Spesifikasi

Spek/Harga Xiaomi Redmi Pro (Rp. 3.100.000) LG X Cam (Rp.3.499.000)
Dimensi & Berat 151.5 x 76.2 x 8.2 mm & 174 gram 147.5 x 73.6 x 6.9 mm, 118 gram
SIM & Jaringan Dual SIM (MicroSIM/Nano SIM) ; GSM / HSPA  / LTE Dual SIM, 4G LTE/HSPA+/3G/2G
Sistem Operasi/ OS    Android 6.0.1 Marshmallow – MIUI 8 Android 6.0 Marshmallow
Supported memori eksternal MicroSD up to 256GB (pakai slot SIM2) microSD up to 256 GB
Layar - Pixels - Tipe Screen OLED capacitive touchscreen, 16M colors, 5.5 inches (~72.2% screen-to-body ratio), 1080 x 1920 pixels (~401 ppi pixel density), multitouch 10 point 5.2 inci, 1080 x 1920 piksel (~424 ppi), IPS Capacitive Display 16 Juta warna
Chipset Deca-core 2.5 GHz, Mediatek MT6797T Helio X25, GPU Mali-T880 MP4 Octa-core 1.14 GHz Cortex-A53, MediaTek MT6753, Mali-T720MP3 GPU
RAM dan Internal Storage RAM 3GB / Internal 32GB RAM 2GB / Internal 16GB
Kamera d/b Belakang Dual 13 MP + 5MP, f/2.0, phase detection autofocus, dual-LED (dual tone) flash, Geo-tagging, touch focus, face/smile detection, HDR, panorama / Depan Depan 5 MP, f/2.2, 1080p@30fps Belakang 13 MP + 5 MP f/2.0, autofocus, LED flash, Geo-tagging, touch focus, face detection, panorama;  Depan 8 MPd
Baterai Non-removable Li-Ion 4050 mAh e Li-Ion 2520 mAh (Non-Removable)

Resolusi Kamera

Membicarakan kemampuan kamera yang ditanamkan pada LG X Cam dan Xiaomi Redmi Pro, kita mulai membahasnya dari sisi resolusi kamera yang ditanamkan. LG X Cam hadir dengan resolusi kamera utama 13 megapiksel dan 5 megapiksel dengan diafragma f/2.0. sedangkan dibagian depan, LG menggunakan sensor kamera beresolusi 8 megapiksel untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang gemar melalukan aktivitas selfie. Kamera belakang yang tertanam pada LG X Cam telah didukung dengan lampu flash LED serta kemampuan autofokus.



Xiaomi Redmi Pro juga memiliki besaran resolusi kamera yang tak jauh berbeda. Dibagian belakang telah tertanam kamera utama dengan resolusi 13 megapiksel dan 5 megapiksel. Kamera belakang yang tertanam juga memiliki aperture f/2.0, Sementara itu, pada bagian depan, Redmi Pro membenamkan sensor kamera beresolusi 5 megapiksel.  Sedikit berbeda dengan LG X Cam, Redmi Pro membenamkan fitur PDAF (phase detection autofocus) untuk kemampuan autofokus yang lebih cepat, selain itu, perangkat ini juga didukung lampu flash LED dual-tone yang tentunya kemampuannya semakin mendukung dalam melakukan aktivitas fotografi dengan kondisi minim cahaya.


Mode Kamera

Setelah membandingkan resolusi kamera serta fasilitas pendukungnya, kita akan lanjut ke sesi mode kamera yang dibenamkan. Dimulai dari LG X Cam, perangkat ini didukung dengan beragam kemampuan mulai dari 3 fitur utama yakni, mode Panorama, mode Pop Out dan mode Auto. Dari 3 mode yang tersedia, mode pop out menjadi yang paling menarik, karena mode ini Anda bisa membuat foto yang seolah-olah keluar dari frame utama alias menyembul. Apalagi, di mode ini Anda juga bisa memanfaatkan beberapa tambahan efek untuk mempersonalisasi gambar background. Bisa menambahkan mode fisheye, B&W, Vignette atau Lens blur.

Sedangkan untuk Xiaomi Redmi Pro hadir dengan dukungan mode yang lebih kaya diantaranya mode Manual, Panorama, Scene, HHT, Beauty, Straighten, Timer hingga mode audio. Dengan pilihan mode yang tersedia, tentunya memberikan opsi lebih bagi pengguna untuk mengeksplorasi kemampuan kamera yang disediakan. Sebagai contoh, dengan mode manual, pengguna bisa mengatur rentang ISO yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan pengguna ketika mengambil objek gambar yang diinginkan.


Wide-angle VS Bokeh

Fungsi utama dihadirkannya lensa kedua pada bagian belakang menjadi pembahasan utama dalam adu ponsel dual kamera ini. Kehadiran kamera kedua pada LG X Cam lebih memfokuskan sisi kemampuan kamera yakni wide-angle dengan sudut objek yang lebih luas. Jika pada kamera utama yang beresolusi 13 megapiksel hanya memiliki sudut pandang mencapai 78 derajat. Sedangkan kemampuan sensor kamera keduanya mencapai sudut pandang hingga 120 derajat. Dengan kemampuan ini memberikan kemudahan kepada pengguna untuk dapat membidik objek gambar yang dihasilkan menjadi lebih luas. Namun hasil kamera yang didapatkan terasa kurang maksimal apalagi jika dilakukan pengambilan gambar dengan kondisi minim cahaya. Namun jika dilakukan dalam kondisi cahaya yang melimpah hasil yang didapatkan sangat baik.



Sementara fungsi kamera belakang pada Xiaomi Redmi Pro lebih memfokuskan pada efek bokeh yang dihasilkan. Dengan pengaturan diafragma f/2.0 anda bisa mendapatkan hasil kamera dengan efek bokeh yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan efek bokeh yang dihasilkan oleh LG X Cam melalui mode makro, hasil yang didapatkan oleh Redmi Pro hasilnya sangat jauh lebih baik. Tak hanya itu, meski sama-sama mengusung resolusi kamera yang setara hasil kamera dengan mode normal pada Redmi Pro hasilnya sedikit lebih baik diatas LG X Cam. Kualitas kamera utama Redmi Pro terbilang sangat baik dengan hasil kamera yang tajam, detail, memiliki saturasi warna yang baik dan hasil kamera yang lebih jernih.

Kemampuan utama pada kedua smartphone ini memang tidak bisa dibandingkan LG X Cam memiliki keunggulan dalam kemampuan mengambil objek pandang dengan sudut yang lebih luas. Sedangkan Redmi Pro lebih memfokuskan pada efek kamera yang dibutuhkan untuk  pecinta fotografi.


Selfie Mode

Membahas kemampuan kamera tak lengkap rasanya jika tidak membahas kamera depan yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan selfie. Bagi yang hobi selfie, LG X Cam mengakomodasinya dengan menghadirkan kamera depan beresolusi 8 MP. Sensor kamera yang tertanam dikombinasikan dengan mode “Beauty” untuk memanipulasi  hasil objek yang diinginkan agar lebih menarik. Tak hanya itu, jika mengambil foto selfie dengan kondisi minim cahaya LG telah menghadirkan fitur “Selfie Light” yang memberikan cahaya tambahan dari layar agar kenyamanan dalam melakukan aktivitas selfie tetap berlanjut. Namun hasil foto selfie yang didapatkan terasa kurang maksimal meskipun sudah didukung dengan kondisi cahaya yang baik. Kualitas foto yang didapatkan kurang natural.

Beralih ke fitur kamera depan pada Xiaomi Redmi Pro, meskipun hanya dibekali dengan sensor kamera berkekuatan 5 megapiksel plus dukungan mode “Beauty” tanpa tambahan lampu flash dibagian depan. Hasil yang didapatkan lebih alami dan tajam, namun jika anda melakukan aktivitas selfie dengan kondisi minim cahaya maka hasil yang didapatkan sangat tidak baik.


Kesimpulan
Dukungan dual-kamera pada bagian belakang yang terdapat pada LG X Cam ataupun Xiaomi Redmi Pro memang memiliki keunggulan masing-masing. LG X Cam lebih memfokuskan pada fitur wide-angle yang mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam mengambil objek gambar dengan sudut pandang yang lebih luas yang membantu pengguna ketika melakukan aktivitas wisata di ruangan outdoor. Sedangkan Xiaomi Redmi Pro lebih membidik pecinta ponsel fotografi dengan kualitas fitur bokeh yang menggoda.

LG X Cam juga memiliki keunggulan pada sisi desain yang slim dan ringan serta fitur kamera depan yang disukai pecinta selfie. Sementara Xiaomi Redmi Pro memiliki keunggulan dari sisi performa serta daya tahan baterai yang lebih baik. Minusnya, Redmi Pro hanya dikover garansi distributor yang tentunya anda jangan terlalu berharap banyak pada layanan purna jual perangkat ini.

Deni Hardian / @deni_hardian

Samsung Sukses Uji Purwarupa 5G

Posted: 09 Nov 2016 07:23 PM PST

ilustrasi

Samsung berhasil menyelesaikan uji purwarupa 5G, di mana perusahaan asal Korea Selatan itu bermitra dengan China Mobile Research Institute. Kedua perusahaan itu telah bekerja sama pada pengembangan 5G sejak Juni 2016, ketika Samsung ikut bergabung pada China Mobile 5G Innovation Center.

Selama tes yang dilakukan di Beijing, Samsung memvalidasi dua teknologi kunci untuk 5G. Yang pertama adalah modulasi spasial, yang merupakan metode untuk meningkatkan tingkat di mana data ditransfer tanpa meningkatkan kebutuhan bandwidth untuk sistem tertentu. Sau lagi FBMC (Filter Bank multicarrier), merupakan cara baru membagi sinyal pembawa ke saluran yang berbeda dari spektrum frekuensi yang sama.

Seepri dilansir dri Phonearena, kedua teknologi ini diuji pada frekuensi 3.5GHz, yang dekat dengan batas jaringan LTE saat ini. Penggunaan frekuensi tinggi juga berarti bahwa jaringan tidak akan memiliki jangkauan jauh, sehingga akan cocok sebagian besar untuk daerah perkotaan. Frekuensi tinggi diperkirakan menjadi kelemahan utama bagi teknologi 5G, karena mereka tidak akan cocok untuk daerah pedesaan.

Dengan prototipe saat ini, Samsung juga menguji kinerja throughput atau mencoba mencoba untuk melihat seberapa banyak data yang dapat dijalankan melalui sistem tanpa masalah apapun. Samsung juga menjelaskan bahwa tujuan umum dari tes ini adalah untuk memverifikasi kinerja frekuensi yang sangat tinggi, atau yang disebut gelombang milimeter frekuensi, dalam hal komunikasi mobile.

Frekuensi ini berkisar dari 30GHz ke 300GHz, sehingga mengingat tes terbaru yang dilakukan pada frekuensi yang sepuluh kali lebih rendah dari itu, kita mungkin akan melihat hasil lainnya dari Samsung segera.

Samsung telah bekerja keras pada upaya 5G mereka untuk beberapa waktu sekarang dan itu ditandai kemajuan besar. Bahkan, Samsung menyatakan bahwa akan memiliki teknologi 5G yang siap untuk penggunaan komersial pada Olimpiade Musim Dingin 2018 PyeongChang. (*)

Sumber: Samsung via Phonarena

Ini Dia Cikal Bakal Smartphone Lipat Samsung

Posted: 09 Nov 2016 06:24 PM PST

Jika sekarang ini kita sudah terbiasa melihat smartphone dengan layar melengkung, kemungkin dalam waktu dekat kita akan melihat smartphone dengan layar lipat berlayar OLED. Samsung tampaknya berpikir bahwa inovasi hardware besar berikutnya akan datang adalah smartphone dengan desain lipat (folding design).  

Pad 2015 lalu, Samsung  pernah dikabarkan akan merilis perangkat seperti ini namun sejak itu belum jelas kapan Samsung merealisaikan  smartphone lipat ini.  Di bulan April, sebuah kabar yang berasal dari media di Korea menyebutkan bahwa proyek smartphone lipat Samsung  ini dinamakan Project Valley, dan akan muncul pada tahun 2017.

Dilansir dari GSMArena, memang pihak Samsung belum memberikan keterangan apa pun terkait dengan bocoran informasi tersebut. Namun sebuah bocoran aplikasi paten baru-baru ini cukup menggambarkan sebuah smartphone lipat garapan Samsung tersebut.

Dari aplikasi paten tersebut memuat satu sketsa yang cukup jelas menampilkan sebuah ponsel flip, hanya dengan satu layar di bagian depan dan desain yang ditekuk di bagian tengahnya. Desain engsel  yang digambarkan di smartphone tersebut akan mengingatkan apa yang dilakukan Microsoft untuk laptop Surface Book.  Yang berarti dua bagian dari  smartphone tersebut tidak akan sejajar ketikadiposisikanditutup.

Bagian depan handset ini menampilkan fitur klasik dengan menampilkan tombol Home yang ditempatkan di antara tombol Back di sebelah kanan dan tombol menu di sebelah kiri. Selain itu, desain dari layar ini tampak memiliki rasio layar 21: 9 atau mendekati.

Dengan angka prediksi rasio layar ini, akan cukup menarik untuk melihat bagaimana upaya Samsung untuk memaksimalkan pengalaman pengguna  di layar yang agak terbatas.  Dan rumor terbaru menyebutkan bahwa smartphone   berdesain lipat yang diciptakan dari Project Valley ini nantinya akan dipasarkan dengan nama Samsung Galaxy X. (Nariswari)

Sumber: GSMArena

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...