PROMO SANDISK :

PROMO SANDISK :
Flash Drive Android

Harga HP

Kamis, 26 November 2015

Info Gadget Terbaru Dari Tech In Asia

Info Gadget Terbaru Dari Tech In Asia


Venge Series, Duo Smartphone 4G LTE dengan RAM 3 GB dari Axioo

Posted: 26 Nov 2015 04:08 AM PST

Axioo turut meramaikan segmen smartphone 4G LTE dengan meluncurkan duo Venge Series di Jakarta, Kamis (26/11). Dua produk yang diperkenalkan oleh produsen PC lokal yang juga berkecimpung dalam pasar smartphone ini adalah Venge dan Venge X.

Samuel Lawrence, CEO Axioo, mengungkapkan bahwa penerus seri Picophone ini mengunggulkan RAM berjenis LPDDR3 dengan kapasitas 3 GB. Seri RAM tersebut diklaim dua kali lebih cepat dari generasi sebelumnya, sementara konsumsi dayanya 40 persen lebih rendah.

Dilepas dengan harga mulai dari Rp2 jutaan

Axio Venge memiliki layar 5 inci, sedangkan Venge X mengusung layar 5,5 inci plus Gorilla Glass 3. Keduanya menggunakan prosesor Mediatek MTK 6735 64-bit yang menurut Axioo lebih baik dari Snapdragon 410.

axioo venge smartphone 4g 2 jutaan

Meski prosesornya sama-sama Mediatek MT6735, kecepatan dan core masing-masing model berbeda. Venge menggunakan versi quad-core 1 GHz, sementara Venge X dibekali versi yang lebih gegas, yakni octa-core 1,3 GHz.

Dari sisi kamera, Axioo menggunakan sensor Sony dengan resolusi 8 MP di bagian belakang dan 2 MP di depan. Sama seperti prosesor, Axioo menyematkan versi yang lebih baik pada Venge X, meski hanya untuk kamera utamanya saja yang menggunakan sensor 13 MP dari Samsung. Kamera depannya tetap dengan sensor 2 MP.

 AXIOO VENGEAXIOO VENGE X
OSAndroid 5.1 LollipopAndroid 5.1 Lollipop
Layar5 inci 5,5 inci
ProsesorQuad-core 1 GHz Mediatek MT 6753Octa-core 1,3 GHz Mediatek MT 6753
RAM3 GB3 GB
Kapasitas penyimpanan16 GB16 GB
Kamera depan2 MP2 MP
Kamera belakang8 MP13 MP
Kapasitas baterai2.100 mAh3.000 mAh
HargaRp2,2 jutaRp3,3 juta

Seperti bisa dilihat pada tabel di atas, perbedaan juga ditemukan pada kapasitas baterai. Axioo membenamkan baterai 2.100 mAh pada Venge dan 3.000 mAh untuk Venge X.

Meski begitu, kedua smartphone dilengkapi teknologi Axioo Rapid Charge. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengisi daya lebih dari 50 persen hanya dalam waktu satu jam.

Perbedaan-perbedaan di atas berimbas pada harga keduanya yang berselisih satu jutaan. Axioo membanderol Venge seharga Rp2,2 juta, sementara Venge X ditawarkan di angka Rp3,3 juta.

Produk dengan kemampuan RAM besar masih jarang dan harganya cukup mahal. Karenanya, Axioo mencoba meluncurkan produk untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Kedua smartphone dari seri Venge ini akan dipasarkan mulai awal Desember mendatang melalui sistem pre-order di beberapa e-commerce yang bekerja sama dengan Axioo.

Rangkul developer ROM lokal

nusamod komunitas custom rom axioo

Bersamaan dengan diluncurkannya Axioo Venge series, Axioo bersama developer-developer lokal membentuk wadah kreatif dalam bentuk komunitas untuk bersama-sama mengembangkan NusaMOD. Secara singkat, NusaMOD adalah firmware aftermarket untuk beberapa smartphone berbasis Android.

Firmware ini dikembangkan dengan basis stock kernel dan Android Open Source Project (AOSP), namun dengan antarmuka yang ringan dan fitur yang lebih lengkap.

Sejak awal dirilis, Android mengalami fenomena cukup unik dibanding sistem operasi mobile yang lain. Setiap produk Android hadir dengan beragam modifikasi. Salah satu yang paling ekstrim adalah modifikasi sistem operasi, yang sering dikenal dengan sebutan ROM custom.

Karena memiliki tampilan dan fitur yang berbeda dengan Android bawaan (stock) produsen smartphone-nya, ROM custom memberikan kebanggaan tersendiri bagi pengguna. Menurut Antonius Fran Setiawan, Senior Developer NusaMOD, Indonesia punya banyak developer ROM custom, namun belum banyak yang memberikan sentuhan Indonesia ke dalam ROM buatan mereka.

"Kami ingin mengumpulkan rekan-rekan developer lokal untuk berkarya dan membuat ROM custom ala Indonesia," tambah Antonius.

NusaMOD, yang masih dalam fase alpha, dikembangkan dengan Axioo S2L dan Picophone X2. Nantinya, ROM custom ini dapat dipakai di semua smartphone Android. Karena itu, Antonius berharap akan ada banyak developer ROM yang bergabung dengan proyek ini.

Baca juga: [REVIEW] OnePlus X: Apakah Kualitasnya Sepadan dengan Harganya?

"NusaMOD saat ini sedang dalam fase awal pengembangan antarmuka dan framework. Kami berharap versi beta dan rilis versi pertama akan berjalan di Axioo Venge, dengan antarmuka dan framework yang menjadi ciri khas dari NusaMOD," jelas Antonius.


Pasar smartphone 4G LTE lokal memang masih didominasi vendor asing. Kehadiran jajaran produk terbaru dari Axioo bisa dipastikan mempersengit persaingan di segmen ini. Venge Series berhadapan dengan jajaran smartphone Zenfone Laser dan Selfie keluaran Asus yang juga menyasar harga Rp2 jutaan.

Dukungan komunitas yang menyebar dapat meningkatkan popularitas sebuah vendor di pasaran. Namun, apakah Axioo akan mampu merebut pasar dengan komunitas NusaMOD yang dibentuknya? Bagaimana menurut kamu?

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Venge Series, Duo Smartphone 4G LTE dengan RAM 3 GB dari Axioo appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[REVIEW] Sony Smart B-Trainer: Rasakan Sensasi Memiliki Pelatih Pribadi Saat Berlari

Posted: 25 Nov 2015 11:02 PM PST

Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang paling mudah dilakukan setiap saat dengan biaya relatif murah. Beberapa tahun belakangan, tren gaya hidup sehat turut menjadi sorotan vendor teknologi dengan bermunculannya berbagai wearable device, mulai dari jam tangan pintar (smartwatch), sampai sepatu dengan chip yang terhubung ke smartphone.

Sony seolah tidak mau ketinggalan meramaikan tren ini dengan menghadirkan Smart B-Trainer. Vendor yang terkenal dengan kualitas kamera dan performa audio yang memukau. Bagaimana dengan wearable gadget? Simak pengalaman saya ketika menjajal gaya hidup sehat dengan perangkat ini.

Desain layaknya music player

Sony Smart B-Trainer adalah sebuah perangkat pendukung olahraga, khususnya lari. Begitu membukanya dari kotak kemasan, kesan ketika pertama melihat desainnya sangat mirip dengan Sony Walkman, W-Series.

Meski sekilas terlihat sama, B-Trainer lebih dari sekadar alat pemutar musik, tetapi juga dilengkapi dengan 6 tipe sensor. Beberapa di antaranya adalah Heart Rate, Acceleration, GPS, Compass, Gyro, dan Barometer.
Sony Smart B-Trainer | Photo10
Salah satu kunci penilaian wearable device adalah seberapa nyaman perangkat tersebut ketika digunakan. Rasanya bagi orang awam cara memakai perangkat ini memang agak sedikit perlu penyesuaian. Saya sendiri ketika di awal mengenakan Sony Smart B-Trainer kedua earbud di telinga terasa kurang pas.
Sony Smart B-Trainer | Photo1
Tapi ternyata hal itu tidak berlangsung lama. Setelah beberapa waktu pemakaian, saya mulai terbiasa dengan perangkat ini. Material B-Trainer sendiri menggunakan bahan doff yang membuatnya tidak licin meski digunakan ketika keringat mengucur deras . Namun di sisi lain, dengan material tersebut dan warna-warni (yang kebanyakan cerah) rasanya perangkat ini akan cepat kotor.

B-Trainer dibekali dengan fitur water resistant, artinya bisa terkena keringat yang mengucur ataupun air hujan, dan bahkan dipakai saat renang hingga kedalaman 2meter selama 30 menit. Untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan lap basah, lalu segera dikeringkan.

Sensasi memiliki pelatih pribadi

Pertama kali menjajal B-Trainer, saya harus mengisi ulang baterai perangkat selama kurang lebih 1,5 jam. Sambil menunggu baterai penuh, kamu bisa mengunduh aplikasi mobile B-Trainer yang tersedia untuk platform Android dan iOS.
Sony Smart B-Trainer | Photo7
Indikator saat baterai sudah penuh adalah lampu tidak lagi menyala. Bila kamu melakukan charging dengan laptop atau desktop, pastikan kamu telah melakukan Eject terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya corrupt pada data.

Aplikasi sudah diunduh, dan baterai sudah penuh, saatnya untuk pairing B-Trainer dengan smartphone. Cukup tekan tombol power dan secara otomatis Bluetooth pada perangkat ini akan menyala. Jangan lupa juga untuk menyalakan Bluetooth di smartphone kamu.

Beralih ke aplikasinya sendiri, terdapat sejumlah pilihan program latihan yang diinginkan. Mulai dari Basic Training yang memungkinkan kamu mengatur secara manual target saat berlari (waktu, jarak, kalori yang terbakar, irama, dan lain-lain), atau memilih tujuan pelatihan seperti Fat Burning Training dan Endurance Training.
B-TrainerApp_1-side
Setelah perangkat dinyalakan, B-Trainer akan mengaktifkan sensor detak jantung. Saya mencoba tipe Fat Burning Training. Pada mode ini, akan ada target minimal dan maksimal detak jantung yang harus dipenuhi. Saya juga sempat mencoba Basic Training yang akan mengukur lamanya waktu, jumlah kalori, serta jarak berapa kilometer yang ingin dicapai.

Sekali berlari biasanya saya lakukan selama 45 menit, dua hari sekali dalam dua pekan. Kesemua datanya terekam pada aplikasi di smartphone. Mulai dari denyut jantung, kalori yang terbakar sampai jarak yang ditempuh.

Hasil ringkasan tersebut nampak jelas dan akurat. Baik itu catatan jarak, waktu, hingga kalori yang terbakar dalam bentuk grafik serta perbandingan berdasarkan akumulasi catatan masa lalu, serta catatan terbaik.

Untuk lebih detail, pengguna bisa melihat segala proses kegiatan pada menu Activity Log di aplikasi tersebut. Dari hasil setiap data yang akurat, membuat saya punya gambar jelas tentang kemajuan latihan selama menggunakan B-Trainer.

 Sony Smart B-Trainer
Mikrofon Monaural
Output (headphones) 20 Hz to 20,000 Hz Frequency response
Sumber daya USB
Berat 43 g
Kapasitas memori 16 GB, 1GB RAM
CPU 1 GHz
Format File MP3 (MPEG-1 Layer3), WMA, WAV, MP4, 3gp
Konektivitas Bluetooth 4.0
Sensor Heart Rate, GPS, Accelerometer, Gyro, e-Compass, Pressure
Sertifikat tahan air Water resistance IPX5/IPX8
Harga Rp3,5 juta

Suaranya…

Untuk meningkatkan motivasi saya saat berlari sekaligus supaya tidak cepat bosan, saya bisa mendengarkan musik pada list lagu di smartphone. Saya sempat mencoba memindahkan lagu dari smartphone ke Smart B-Trainer, akan tetapi rasanya agak sulit sehingga saya putuskan untuk melakukan sinkronisasi lewat Bluetooth saja yang dimungkinkan berkat adanya Streaming Mode.

Tentunya kamu juga bisa mengisi B-Trainer yang memiliki memori built-in 16GB dengan lagu-lagu favorit kamu. Untuk memutarnya, kamu bisa menggunakan Device Mode. Kualitas audionya sendiri meski terbilang tidak terlalu memukau, namun tetap terdengar jernih dan mantap di telinga.
Sony Smart B-Trainer | Photo4
Satu fitur unik dari B-Trainer saat digunakan untuk memutar lagu adalah secara otomatis akan menyesuaikan musik dengan ritme jantung. Bila jantung sedang berpacu terlalu lambat, normal, atau terlalu cepat, perangkat ini akan menampilkan notifikasi.

Baca juga: Versi Pembaruan Xiaomi Mi Band Dilengkapi Pemantau Denyut Jantung

Siap berlari lebih kencang?

Dengan banderol harga Rp3,5 juta, perangkat ini rasanya cocok untuk kamu yang menyukai gaya hidup sehat. Paket lengkap yang ditawarkan Sony jelas sangat menggiurkan. Sony B-Trainer juga bisa memompa motivasi kamu untuk berolahraga sembari mendengarkan musik.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post [REVIEW] Sony Smart B-Trainer: Rasakan Sensasi Memiliki Pelatih Pribadi Saat Berlari appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...